Mulai dari kuliner hingga ritel, ada banyak peluang usaha paling sukses di desa yang bisa dicoba. Bahkan, memanfaatkan minimnya kompetitor, beberapa bentuk usaha justru menjadi lebih potensial jika dilakukan di desa.
Apa keuntungan membuka usaha di desa?
Sama seperti di kota, usaha di desa juga memiliki tantangan dan potensi menguntungkan. Bahkan, membuka usaha di desa memiliki beberapa keuntungan menarik, seperti berikut.
1. Potensi pasar yang besar
Meskipun kepadatan penduduknya tidak setinggi di kota, tetapi umumnya persaingan dagang di desa tidak seketat di kota. Hal ini membuat potensi pasar di desa terbilang cukup besar.
2. Mudah membaca produk relevan
Berbeda dengan masyarakat kota yang sangat heterogen dari berbagai aspek, masyarakat di desa dapat lebih terbaca kebutuhannya. Oleh karena itu, membuka usaha di desa terbilang cukup mudah dalam sisi pembacaan produk yang sesuai dengan preferensi masyarakat.
3. Biaya operasional rendah
Sudah menjadi anggapan umum bahwa biaya sewa tempat dan biaya gaji karyawan di desa jauh lebih murah. Hal ini menjadi keuntungan bagi pelaku bisnis yang ingin meminimalisir modal awal.
4. Adanya dukungan pemerintah
Dalam program-program tertentu, pemerintah kerap lebih fokus pada pelaku usaha di desa. Hal itu dimaksudkan untuk memeratakan ekonomi di daerah luar perkotaan. Dari sisi pengusaha, hal tersebut tentu sangat menguntungkan karena bisa mendapatkan bantuan legalitas hingga tambahan modal.
5. Memanfaatkan dan berkontribusi pada SDM lokal
Membuat usaha di desa berarti ikut berkontribusi memajukan perekonomian setempat, memberi lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal, hingga berdampak pada pencegahan urbanisasi. Keuntungan ini tidak bersifat material, tetapi baik untuk dipertimbangkan.
Tantangan apa yang dihadapi saat membuka usaha di desa?
Tidak jauh berbeda dengan membuka usaha pada umumnya, memulai usaha di desa juga memiliki berbagai tantangan. Berbagai masalah yang harus dipecahkan oleh pelaku usaha di desa adalah sebagai berikut.
1. Infrastruktur dan aksesibilitas kurang baik
Pembangunan infrastruktur di desa umumnya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan di kota. Oleh karena itu, akses yang tidak dapat dilakukan secara cepat dan aman menjadi tantangan bagi pelaku bisnis.
2. Sumber pasokan bahan yang minim
Meskipun dapat dibalikkan menjadi keuntungan, tetapi pasokan yang minim juga merupakan tantangan besar untuk dipisahkan. Sebab, terisolasi dari sumber pasokan bahan dan terganggunya distribusi akan membuat ongkos operasional usaha di desa semakin tinggi.
3. Keterbatasan akses keuangan
Seperti infrastruktur fisik, akses keuangan di desa umumnya juga lebih sulit. Oleh karena itu, pelaku usaha di desa kerap kali tidak memiliki alternatif pembayaran yang beragam bagi konsumen. Hal ini juga menjadi tantangan ketika akan bertransaksi cepat dan dalam jumlah besar.
4. Tantangan pemasaran
Strategi pemasaran untuk usaha di desa umumnya harus dilakukan secara lebih personal jika dibandingkan dengan di kota. Hal itu karena wadah iklan yang minim dan akses teknologi yang masih rendah di kalangan masyarakat desa.
5. Adanya siklus ekonomi musiman
Keuangan masyarakat di desa umumnya bergantung pada komoditas yang dihasilkan secara musiman. Mereka akan lebih konsumtif pada musim panen padi, musim jual ternak, dan lainnya. Pada momentum sebaliknya, daya beli masyarakat menjadi rendah.
Bagaimana tips menghadapi tantangan tersebut?
Bisnis atau usaha yang menguntungkan umumnya berangkat dari pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, beberapa tips menghadapi tantangan membuka usaha di desa berikut ini bisa menjadi peluang keuntungan.
1. Menyiapkan modal yang cukup dan tepat guna
Untuk membuka usaha di desa, modal yang cukup diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang tidak mudah dipecahkan oleh masyarakat desa itu sendiri. Misalnya, Anda memerlukan modal untuk membeli kendaraan sebagai solusi infrastruktur buruk atau membangun tempat usaha yang bersih, nyaman, dan menarik perhatian masyarakat.
Untuk mencukupi atau menambah modal yang sudah ada, Anda dapat memanfaatkan layanan bantuan keuangan. Dalam hal ini, fitur layanan Supply Chain Financing dari Fazz menjadi pilihan untuk menambah modal awal atau kebutuhan dalam memenuhi rantai pasok. Dengan begitu, dana tak lagi menjadi halangan.
2. Selalu melibatkan SDM lokal
Membangun usaha di desa tidak dapat dilakukan dengan hanya sekedar menjual produk, tetapi juga harus ikut serta memutarkan perekonomian setempat. Hal itu dilakukan dengan cara mempekerjakan tenaga lokal, mengolah bahan yang diproduksi oleh masyarakat sekitar, dan lainnya.
Apabila keterkaitan tersebut telah berjalan, maka branding usaha akan kuat dan sangat dipercaya oleh masyarakat. Langkah ini kerap kali menjadi sangat efektif sebagai pemasaran dan menjaga loyalitas pelanggan di desa.
3. Masukkan adaptasi ke dalam rencana bisnis
Dalam rantai ekonomi, masyarakat di desa umumnya bertindak sebagai produsen. Oleh karena itu, ada momen-momen tertentu yang membuat masyarakat di desa tidak cukup konsumtif. Hal ini berbeda dengan masyarakat di kota yang umumnya mampu konsumtif sepanjang tahun.
Dalam kacamata peluang, hal itu dapat dijadikan keuntungan lain bagi pelaku usaha di desa. Dengan melakukan adaptasi, Anda dapat menjembatani transaksi komoditas di desa untuk dijual ke kota. Artinya, pelaku usaha di desa harus siap menangani beberapa bidang usaha untuk menyesuaikan musim yang berjalan.
Usaha yang bisa dilakukan di desa
Minimnya kompetisi dagang yang ada di desa membuat peluang beberapa bisnis masih terbuka lebar. Dengan didahului analisis dan riset pasar yang mendalam, beberapa ide usaha ini patut dipertimbangkan.
1. Bertani dan beternak dengan sistem revenue sharing
Pertanian dan peternakan menjadi salah satu bidang bisnis yang paling lazim dilakukan di desa. Meskipun begitu, bidang ini tidak mudah dilakukan, terutama oleh seseorang yang hanya mengetahui ilmu bisnis. Oleh karena itu, usaha ini lebih aman dilakukan menggunakan cara bekerja sama dan bagi hasil dengan masyarakat sekitar.
2. Agrowisata dan desa wisata
Selain untuk produksi, lahan yang lebar dan kondisi alam yang asri di desa dapat dimanfaatkan untuk usaha wisata. Anda dapat membuka wisata kebun buah atau sayur, tempat makan khas desa, dan lainnya.
3. Makanan berbahan komoditas unik
Faktanya, banyak desa di Indonesia yang menghasilkan produk mentah unik tetapi tidak laku jual. Hal ini menjadi peluang besar bagi pelaku usaha untuk menciptakan produk turunan menggunakan bahan yang tidak laku jual tersebut, seperti minuman kulit manggis, manisan buah pala, keripik ubi, dan lainnya.
4. Membuka produksi kerajinan tangan
Memanfaatkan semangat ramah lingkungan, pelaku bisnis dapat memproduksi barang-barang ramah lingkungan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Misalnya, Anda dapat memanfaatkan masyarakat di desa untuk memproduksi besok dari anyaman bambu untuk wadah hantaran atau parcel di kota.
5. Produksi bibit tanaman buah dan bunga
Desa menjadi lokasi yang tepat untuk pembenihan dan penumbuhan tanaman mahal di kota. Usaha ini akan diuntungkan dengan biaya sewa lahan murah dan upah tenaga kerja yang lebih rendah di desa.
6. Membuka toko obat-obatan pertanian
Kebutuhan utama para petani desa adalah pilihan pupuk dan obat-obatan yang sesuai dengan masalah hama terkini. Dengan pengetahuan akses pendapatan produk serta kemampuan untuk membawa ke desa, hal ini menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
7. Penyewaan alat transportasi dan alat kerja
Bisnis rental yang menguntungkan dibuka di desa adalah penyewaan alat transportasi untuk mengangkut hasil panen dan alat kerja untuk pengolahan lahan pertanian. Dalam bidang ini, Anda dapat menyewakan traktor untuk membajak sawah, mesin penggilingan padi, mesin pencacah rumput untuk pakan ternak, dan lainnya.
8. Budidaya ikan konsumsi
Selain area tanah yang luas, akses air bersih di desa umumnya juga lebih mudah. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan ikan konsumsi. Selanjutnya, ikan tersebut dapat dijual ke kota atau dijadikan produk turunan yang memiliki nilai jual tinggi.
9. Apotek dan klinik kesehatan
Minimnya akses kesehatan di desa dapat dimanfaatkan untuk usaha menyediakan obat dan layanan kesehatan ringan. Meskipun bisnis ini memiliki syarat legalitas yang lebih rumit, tetapi umumnya tidak banyak kompetitor yang ada.
10. Jasa pengiriman barang
Perkembangan e-commerce dan bentuk perdagangan online lainnya dapat dimanfaatkan untuk membuka jasa pengiriman barang dari desa maupun ke dalam desa. Karena masih minim pesaing, pangsa pasar bisnis ini bahkan bisa mencakup beberapa desa sekaligus.