Seperti yang kita tahu, banyak momen bersejarah yang menjadi simbol penting bagi sebuah negara. Salah satunya adalah Hari Keuangan Nasional. Dimana pada momen tersebut didedikasikan untuk mengenang perubahan dalam sejarah peredaran mata uang. Dimana pada akhirnya tercipta sistem keuangan yang sudah kita kenal hingga saat ini.
Mendekati perayaannya, yuk ketahui lebih dekat sejarah penting tentang Uang berikut ini!
Kapan Hari Oeang?
Hari Oeang adalah sebutan untuk ?Hari Uang?. Istilah ini mengacu pada momen resmi beredarnya mata uang pertama di Indonesia yaitu Oeang Republik Indonesia atau ORI. Tujuan dari dikeluarkannya uang sendiri tak hanya sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi sebagai lambang utama negara merdeka.
Pada 30 Oktober 1946, ORI hadir dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Yogyakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Yogyakarta pada 26 Juli 1946, Seri ORI Baru di Yogyakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
Baca Juga : Kontrol Keuangan Usaha Anda Lebih Efektif dengan Tips Ini
Bagaimana Sejarah tentang Uang
Berdasarkan informasi dari visual.kemenkeu.go.id, berikut sejarah tentang Uang yang perlu Anda ketahui :
Tahun 1945
Menteri Keuangan A.A Maramis pada tanggal 29 September 1945 mengeluarkan Dekrit dengan tiga keputusan penting.
- Pertama, tidak mengakui hal dan wewenang pejabat pemerintahan tentara Jepang untuk menerbitkan dan menandatangani surat-surat perintah membayar uang dan lain-lain dokumen yang berhubungan dengan pengeluaran negara.
- Kedua, terhitung mulai 29 September 1945, hak dan wewenang pejabat pemerintahan tentara Jepang diserahkan kepada Pembantu Bendahara Negara yang ditunjuk dan bertanggung jawab pada Menteri Keuangan.
- Ketiga, kantor-kantor kas negara dan semua instansi yang melakukan tugas kas negara (kantor pos) harus menolak pembayaran atas surat perintah membayar uang yang tidak ditandatangani oleh Pembantu Bendahara Negara.
2 Oktober 1945
Pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah Republik Indonesia yang menetapkan bahwa uang NICA tidak berlaku di wilayah Republik Indonesia.
3 Oktober 1945
Maklumat Pemerintah Republik Indonesia menetapkan bahwa Indonesia memiliki empat mata uang yang sah.
Tahun 1946
Pencetakan ORI dikerjakan setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam dari Januari 1946. Namun, pada Mei 1946, situasi keamanan mengharuskan pencetakan ORI di Jakarta dihentikan dan terpaksa dipindahkan ke daerah-daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.
Hal ini yang menyebabkan, ketika ORI pertama kali beredar pada 30 Oktober 1946 yang bertanda tangan di atas ORI adalah A.A Maramis meskipun sejak November 1945 ia tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pada waktu ORI beredar yang menjadi Menteri Keuangan adalah Sjafruddin Prawiranegara di bawah Kabinet Sjahrir III.
30 Oktober 1946
Dinobatkan sebagai Hari Oeang Republik Indonesia. ORIDA (Oeang Republik Indonesia Daerah) mulai dikeluarkan dan diedarkan sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.
Tahun 1950
1 Januari 1950
Dalam kondisi perang, jumlah uang beredar di wilayah Republik Indonesia sulit dihitung dengan tepat. Kesulitan melakukan pemisahan data juga terjadi dalam memperkirakan indikator-indikator perekonomian lainnya, seperti neraca perdagangan, posisi cadangan devisa dan keuangan negara.
31 Mei 1950
Dari Salah satu hasil perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilakukan pada 23 Agustus sampai 2 November 1949, Menteri Keuangan diberi kuasa untuk mengeluarkan uang kertas yang memberikan hak piutang kepada pembawa uang terhadap RIS sejumlah dana yang tertulis pada uang tersebut dalam rupiah RIS. Hal ini mulai diberlakukan 31 Mei 1950 mengatur berbagai hal berbagai tentang pengeluaran uang kertas atas tanggungan Pemerintah RIS.
17 Agustus 1950
Sejalan dengan masa Pemerintah RIS yang berlangsung singkat, masa edar uang kertas RIS juga tidak lama, yaitu hingga 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk kembali.
Tahun 1953
1 Juli 1953
diperingati sebagai hari lahir Bank Indonesia dimana Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bank dan bertindak sebagai bank sentral.
Itulah sejarah penting tentang Uang yang perlu Anda tahu. Seiring berjalannya waktu, transaksi pembelian tak harus lagi menggunakan uang tunai namun juga bisa menggunakan metode pembayaran lain. Seperti melalui Transfer Bank, E-Wallet, Kartu Kredit, QR Code, dan masih banyak lagi.
Ragamnya metode pembayaran membuat pelanggan bisa lebih mudah untuk melakukan transaksi tanpa perlu menyiapkan uang cash. Bahkan transaksi bisa dilakukan secara online. Sedangkan di sisi pebisnis, metode pembayaran yang bervariasi ini bisa memudahkan transaksi dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Bagi Anda yang memiliki bisnis namun terkendala metode pembayaran, Anda tak perlu khawatir karena Fazz Business bisa menjadi solusinya.
Memanfaatkan berbagai metode pembayaran online Pay and Receive dari Fazz Business
Fazz Business adalah platform layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk menyediakan berbagai layanan pembayaran. Salah satu metode pembayaran yang dapat digunakan adalah payment link dari fitur Pay and Receive.
Baca Juga : Cara Kerja Payment Link dan Keuntungannya untuk Bisnis
Layanan pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirimkan link kepada pelanggan melalui pesan digital. Nantinya, pelanggan hanya perlu klik link dan melakukan pembayaran menggunakan berbagai cara seperti virtual account, e-wallet, transfer bank, dan lainnya.
Selain fitur pembayaran tersebut, Fazz Business cocok digunakan oleh pelaku bisnis karena menawarkan beberapa keuntungan seperti dapat mengintegrasikan pembayaran otomatis, mampu melakukan transfer hingga ke 100 rekening dalam sekali waktu, dan kemudahan mengelola keuangan hanya dari satu dashboard sederhana.