Ada banyak bisnis franchise terlaris dan populer di Indonesia. Tidak hanya musiman, beberapa merek ini bahkan bertahan hingga puluhan tahun dan telah melekat dengan aktivitas konsumtif masyarakat. Dalam soal bisnis, beberapa franchise ini dapat dijadikan ide untuk membuka usaha.
Bisnis franchise terlaris
Mulai dari merek lokal hingga internasional, ada banyak merek franchise yang populer di Indonesia. Berdasarkan jenis produknya, berikut ini merupakan bisnis-bisnis franchise yang telah terbukti sukses di Indonesia dan cocok untuk dipilih sebagai peluang usaha.
1. Franchise makanan cepat saji
Beberapa rumah makan dengan produk makanan cepat saji terkenal di Indonesia adalah KFC, Burger King, Domino’s Pizza, McDonald’s, dan Pizza Hut. Dengan popularitas stabil dan kualitas yang telah dipahami konsumen, Anda tidak perlu melakukan banyak strategi penjualan jika membeli merek franchise tersebut. Namun, harga dan ketentuan kerja sama yang diberikan juga akan sangat tinggi.
Sebagai pilihan yang lebih terjangkau, Anda dapat memilih merek lokal seperti Panties Pizza, Pizza Bees, Burger Bangor, Rocket Chicken, dan lainnya. Beberapa merek yang hanya menjangkau satu kota juga dapat menjadi pilihan.
2. Franchise minuman
Berbeda dari bidang lain, franchise minuman menawarkan lebih banyak pilihan merek. Bisnis minuman seperti Haus!, Chatime, J.CO Donuts & Coffee, dan Kopi Kenangan adalah beberapa contoh franchise minuman yang sukses di Indonesia. Selain itu, merek Mixue kini sedang mengalami tren popularitas yang sangat tinggi dan bisa dijadikan alternatif pilihan.
3. Franchise pakaian dan ritel
Dalam industri ritel, ada beberapa merek fashion yang sukses dengan model bisnis franchise, seperti Zara, H&M, Uniqlo, dan berbagai concept store yang menjual pakaian merek lokal. Gerai franchise pada bidang ini umumnya tidak sebanyak gerai franchise di bidang kuliner, tetapi memiliki atensi konsumen yang sangat tinggi.
Beberapa merek pakaian lokal juga menyediakan kerja sama yang lebih sederhana dari kebanyakan franchise. Pemilik gerai pakaian perlu menyediakan suatu ruangan dan dapat bekerja dengan berbagai merek sekaligus untuk mengisi etalase yang tersedia. Artinya, dalam sekali waktu dan satu tempat, Anda dapat menjadi mitra bagi beberapa merek sekaligus.
4. Franchise kecantikan dan perawatan pribadi
Beberapa franchise di bidang kecantikan dan perawatan pribadi juga semakin populer di Indonesia. Beberapa merek yang menyediakan kerja sama franchise adalah seperti Martha Tilaar dengan spa dan salonnya, Navagreen dengan skincare outlet-nya, Moz5 Salon dengan perawatan rambutnya, serta berbagai merek lokal lain.
5. Franchise supermarket dan minimarket
Dalam bisnis ritel makanan dan kebutuhan sehari-hari, franchise supermarket dan minimarket seperti Indomaret, Alfamart, dan Circle K menjadi pilihan yang populer di Indonesia. Konsep toko yang nyaman dan menyediakan produk kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau membuatnya menjadi favorit konsumen.
Apa itu Layanan Supply Chain Financing?
Secara sederhana, layanan Supply Chain Financing dapat dipahami sebagai bentuk pembiayaan pada aktivitas produksi perusahaan. Aktivitas produksi yang menjadi fokus pembiayaan tersebut mencakup pengadaan bahan baku, pengolahan, distribusi, hingga penjualan produk akhir kepada konsumen.
Bentuk pembiayaan rantai pasok ini umumnya disediakan oleh perusahaan atau lembaga keuangan. Dalam prosesnya, lembaga keuangan akan membayar terlebih dahulu bahan baku yang diambil oleh perusahaan dari pemasok. Selanjutnya, perusahaan akan mengembalikan dana tersebut ketika bahan baku telah diproses dan dijual kepada konsumen.
Secara lebih rinci, layanan Supply Chain Financing dapat digunakan untuk pembiayaan berbagai kebutuhan. Berbagai bentuk pembiayaan yang termasuk ke dalam Supply Chain Financing adalah sebagai berikut.
1. Pembayaran dini (early payment)
Pemasok dapat memperoleh pembayaran dini atas faktur mereka dengan menggunakan layanan Supply Chain Financing. Lembaga keuangan akan membayar faktur tersebut, sehingga pemasok mendapatkan dana tanpa perlu menanggung utang perusahaan.
2. Pembiayaan pemesanan (purchase order financing)
Layanan ini memungkinkan produsen atau pemasok untuk memperoleh pendanaan sebelum mereka mengirimkan produk kepada pelanggan atau pengecer. Lembaga keuangan akan memberikan dana yang diperlukan untuk memenuhi pesanan tertentu. Umumnya, hal ini bermanfaat bagi produsen untuk membeli bahan baku.
3. Pembiayaan persediaan (inventory financing)
Salah satu bentuk Supply Chain Financing ini memungkinkan perusahaan dapat menggunakan stok atau persediaan bahan baku sebagai jaminan untuk memperoleh pembiayaan. Dalam hal ini, lembaga keuangan penyedia layanan pembiayaan memberikan pinjaman berdasarkan nilai persediaan yang ada.
4. Faktoring (factoring)
Faktoring adalah layanan di mana perusahaan menjual atau menjaminkan piutang dagang mereka kepada lembaga keuangan. Dengan demikian, perusahaan dapat segera mendapatkan dana yang dibutuhkan tanpa harus menunggu pembayaran dari pelanggan. Lembaga keuangan umumnya akan memberikan pinjaman sesuai atau lebih rendah dari nilai piutang yang dimiliki suatu perusahaan.
Bagaimana layanan Supply Chain Financing dapat membantu usaha Franchise?
Selain digunakan untuk membiayai kebutuhan produksi, layanan Supply Chain Financing juga dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan usaha. Misalnya, seorang pengusaha dapat membuka cabang menggunakan metode franchise dengan memanfaatkan Supply Chain Financing dari Modal Rakyat.
Seorang pengusaha pemilik merek bisnis dapat merekrut mitra untuk dijadikan jaringan cabang usaha. Dalam perekrutan tersebut, pemilik bisnis dapat sekaligus merekomendasikan metode pembiayaan Supply Chain Financing melalui Modal Rakyat. Dengan begitu, pembukaan cabang akan lebih mudah dilakukan karena tidak terhalang masalah modal.
Cara ini akan menguntungkan bagi kedua pihak, yaitu bagi pemilik bisnis sebagai franchisor dan mitra sebagai franchisee. Modal Rakyat akan membiayai modal awal hingga invoice bahan baku, sehingga franchisee dapat beroperasi segera mungkin dan franchisor tidak perlu menanggung piutang.