Saat ini pilihan pembiayaan untuk bisnis beragam. Tidak hanya untuk Anda yang baru memulai bisnis, ada juga yang fungsinya untuk menjaga agar stok barang Anda tetap aman, yaitu supplier financing. Skema supplier financing memang berbeda dengan pendanaan usaha lainnya, tapi bisa menjadi pilihan bagus.
Lalu, apa sebenarnya supply financing itu? Bagaimana cara kerja dan skemanya? Mari disimak pembahasannya.
Apa itu supplier financing?
Merupakan kredit jangka pendek yang memungkinkan pelaku usaha melakukan pembelian stok barang pada penyedia atau supplier. Termasuk juga sebagai kredit modal kerja karena berkaitan langsung terhadap operasional perusahaan.
Ada 3 pihak yang akan saling terhubung di pembiayaan ini, yaitu pembeli yang termasuk pelaku usaha, supplier atau distributor yang menyediakan barang, dan lembaga keuangan yang menyediakan dana.
Lalu, siapa yang seharusnya mengajukan pendanaan awal? Tentu saja pembeli yang dalam hal ini adalah pelaku bisnis. Dia yang tahu kebutuhannya, dan tahu juga soal keuangan yang dimilikinya.
Untuk mencari lembaga keuangan mana yang menyediakan supplier financing tidak perlu khawatir karena Anda mudah menemukannya. Mulai dari bank hingga financial technology berizin OJK, sudah menyediakannya cukup lengkap.
Cara kerja supplier financing
Untuk lebih memahami supplier chain financing, Anda harus paham juga tentang cara kerjanya. Pertama-tama, pelaku usaha atau pembeli stok barang mencari lembaga keuangan yang menyediakan kredit dengan skema supplier financing.
Pembeli biasanya akan menjadikan invoice atau faktur sebagai jaminan atau pembayaran yang dianggap valid. Sebagai informasi, invoice mencakup uang pelaku usaha yang belum dibayar oleh pihak yang tertagih. Lembaga keuangan, nanti bisa menagih ke sana.
Setelah pembiayaan disetujui, pelaku usaha bisa membeli stok barang sesuai dengan kebutuhan pada supplier atau distributor tanpa harus khawatir lagi soal persediaan stok.
Supaya supply financing ini disetujui, pelaku usaha perlu mencari tahu dulu syarat-syarat yang harus dipenuhi. Masing-masing lembaga keuangan bisa jadi punya syarat yang berbeda.
Skema supplier financing
Ada 3 skema supplier financing yang disediakan oleh berbagai lembaga keuangan, termasuk di dalamnya bank. Seperti ini penjelasannya.
1. Payable financing
Skema supplier financing ini yang paling umum. Pihak pembeli atau pelaku usaha mengajukan pembiayaan pada pihak bank atau lembaga lainnya untuk membayar tagihan yang dikeluarkan oleh produsen atau supplier.
Di pembiayaan ini pelaku usaha melakukan pemesanan lebih dulu pada supplier. Setelah produsen atau supplier mengeluarkan surat tagihan yang menunjukkan nominal pembayaran, barulah pembiayaan ini diajukan.
2. Distributor financing
Sesuai dengan namanya, pembiayaan ini memungkinkan distributor untuk menyetok barang dari principal, yang kemudian bisa dijualnya kembali kepada pelaku usaha lain, sehingga keuntungan pun didapatkan.
Kesimpulannya, pembiayaan ini tidak hanya bisa diajukan oleh pelaku usaha yang membutuhkan stok barang dari distributor, tapi juga pihak distributor yang ingin memastikan bahwa persediaan akan tetap aman, sekalipun permintaan pasar melonjak.
3. Supplier financing
Sama halnya distributor financing, supplier financing adalah pembiayaan yang dikhususkan pada pihak supplier untuk menyetok barang dari produsen agar tetap tersedia.
Tujuannya adalah agar supplier tetap bisa memasok barang pada usaha-usaha yang sudah lama bekerja sama dengannya, sehingga terpercaya dan dapat diandalkan.
Reputasi adalah hal yang penting di dalam bisnis, dan hal itu ditunjukkan dengan komitmen masing-masing dalam melaksanakan tugasnya.
Kelebihan supplier financing
Skema supplier financing sudah Anda ketahui, sekarang saatnya tahu lebih banyak tentang kelebihan-kelebihan dari pembiayaan.
1. Menstabilkan arus kas
Bagi pelaku usaha, kehadiran supplier financing menguntungkan karena menstabilkan arus kas yang punya pengaruh besar terhadap jalannya bisnis.
Arus kas yang positif akan membuat semua kebutuhan jangka pendek usaha terpenuhi. Itulah mengapa Anda perlu memperhatikan arus kas sebaik-baiknya.
2. Penjualan meningkat
Anda bisa membuat penjualan meningkat dengan memanfaatkan supplier financing. Terutama saat permintaan sedang naik.
Ketika ada banyak pemesanan, Anda tidak perlu pusing lagi bagaimana caranya menjamin stok tetap ada. Walaupun uang masih ada di luar, Anda tetap bisa melakukan pemesanan barang dengan pembiayaan ini.
3. Memastikan stok aman
Dengan supplier financing, Anda tetap bisa memesan stok, dan memastikannya tetap aman, walaupun pada waktu itu pemesanan sedang naik.
Membiarkan stok kosong ketika sedang high season, membuat Anda kehilangan kesempatan yang bagus. Di sinilah Anda perlu juga memantau timing karena bisa mempengaruhi laba yang ditargetkan.
4. Akses modal mudah untuk supplier
Tidak hanya menguntungkan bagi pelaku usaha, supplier yang menyediakan stok juga dipermudah dengan adanya pembiayaan ini.
Usahanya berjalan dengan lancar karena modal kerja yang bisa diakses sesuai kebutuhan. Hal ini pun membuat rantai pasokan barang akan tetap terjaga, dan bisa dinikmati konsumen.
5. Cocok untuk membuka cabang baru
Anda juga bisa memanfaatkan modal kerja ini untuk membuka cabang baru yang melesatkan bisnis.
Untuk mitra tidak perlu bingung ke mana mencari modal karena bisa disiapkan dari supplier financing.
Layanan Supply Financing Modal Rakyat dari Fazz Business
Modal Rakyat (bagian dari Fazz) yang merupakan financial technology berizin OJK, memiliki fitur pembiayaan dengan jaminan invoice.
Pembiayaan ini berlaku sebagai modal untuk mempersiapkan stok barang. Bisa dimanfaatkan untuk membuka cabang baru dalam waktu cepat. Untuk franchisee, bisa membuka bisnis dari brand yang sudah dikenal tanpa harus takut terkendala dengan biayanya.
Ayo, manfaatkan fitur pembiayaan supply financing dengan klik link berikut ini.
