Ada berbagai cara mendapatkan investor yang bisa dilakukan oleh para pemilik bisnis. Hal tersebut dimaksudkan agar bisnis memiliki tambahan modal untuk melakukan pengembangan, ekspansi, atau bahkan diversifikasi.
Apa yang dimaksud investor?
Investor adalah individu, institusi, atau entitas yang memasukkan sejumlah dana ke dalam suatu entitas bisnis, perusahaan, proyek, atau instrumen keuangan. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengembalian dana atau keuntungan di masa depan.
Apa yang dilakukan investor tersebut disebut sebagai investasi. Keputusan investasi dapat dilakukan ke dalam berbagai sektor, termasuk pasar saham, pasar obligasi, pasar real estat, pasar komoditas, atau pasar keuangan lainnya. Masing-masing sektor akan menentukan durasi investasi, baik jangka pendek, menengah, atau panjang.
Apa tugas seorang investor?
Investor tidak hanya memberikan dana, membaca laporan keuangan, dan menuntut keuntungan, melainkan perlu melakukan beberapa hal penting. Beberapa tugas seorang investor adalah sebagai berikut.
1. Analisis pasar dan penelitian
Seorang investor perlu melakukan analisis pasar dan penelitian yang cermat untuk mengidentifikasi peluang investasi yang potensial. Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari tren pasar, menganalisis kinerja perusahaan atau instrumen keuangan, dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai investasi.
2. Pengambilan keputusan investasi
Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan, investor harus membuat keputusan investasi yang bijaksana. Investor perlu menentukan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan, mengevaluasi risiko dan potensi pengembalian investasi, serta mengatur alokasi dana secara bijaksana.
3. Manajemen portofolio
Investor perlu mengelola portofolio investasi secara hati-hati. Hal ini dilakukan dengan cara pemantauan kinerja investasi, melakukan perubahan yang diperlukan, dan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Investor juga harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti alokasi aset, pengelolaan risiko, dan penyesuaian portofolio seiring berjalannya waktu.
4. Mengelola risiko
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari investasi. Seorang investor perlu memahami risiko yang terkait dengan investasi dan mengelolanya dengan cara yang sesuai. Pengelolaan risiko tersebut dilakukan dengan cara diversifikasi portofolio, penggunaan instrumen lindung nilai, penilaian risiko investasi, dan pemantauan secara terus-menerus terhadap kondisi pasar.
5. Mengambil keputusan jual-beli
Seorang investor harus paham kapan harus membeli atau menjual objek investasi. Hal tersebut dilakukan dengan cara memantau perubahan kondisi pasar, menganalisis kinerja investasi, dan mengambil langkah tertentu untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian.
6. Mengikuti perkembangan ekonomi dan industri
Seorang investor perlu mengikuti perkembangan ekonomi dan industri yang relevan dengan investasinya. Hal itu dilakukan dengan cara memperhatikan berita ekonomi, kebijakan pemerintah, tren industri, dan perubahan lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi nilai investasi.
7. Mengelola emosi dan mengadopsi pendekatan jangka panjang
Dalam kegiatan investasi akan terjadi fluktuasi nilai, termasuk penurunan harga yang signifikan. Ketika hal itu terjadi, seorang investor harus mampu mengelola emosi. Setiap investor harus mampu mengontrol keserakahan dan kecemasan, serta harus mampu melakukan upaya yang tepat agar mampu mencapai tujuan investasi.
8. Terus menambah pengetahuan
Sebagai investor, penting untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang berbagai aspek investasi. Investor harus selalu menambah pengetahuan tentang instrumen keuangan, strategi investasi, perubahan regulasi, dan tren pasar terkini. Memperoleh pengetahuan terbaru akan membuat investor mampu mengambil keputusan yang lebih tepat.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan investor
Setiap pelaku bisnis tidak hanya harus menunggu investor datang, melainkan wajib untuk melakukan berbagai upaya yang dapat menarik minat investor. Untuk itu, lakukan beberapa langkah berikut ini.
1. Persiapkan rencana bisnis
Buatlah rencana bisnis yang jelas, rinci, menarik, serta menjelaskan visi bisnis, tujuan bisnis, model bisnis, strategi pertumbuhan, analisis pasar, dan proyeksi keuangan. Rencana bisnis yang baik akan mudah meyakinkan investor untuk mempercayai potensi bisnis Anda.
2. Identifikasi target investor
Tentukan jenis investor yang sesuai dengan jenis bisnis Anda, seperti investor individu, investor modal ventura, investor institusional, atau yang lainnya. Pahami profil, preferensi, dan kriteria investasi dari calon investor sehingga Anda dapat menyesuaikan pendekatan secara lebih baik.
3. Manfaatkan jaringan dan koneksi
Manfaatkan jaringan dan koneksi untuk mencari investor. Ikuti berbagai acara bisnis, konferensi, seminar, atau pertemuan bisnis tertentu. Selain itu, luangkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan industri bisnis Anda.
4. Lakukan pendekatan langsung
Apabila ada investor yang tertarik pada sektor bisnis seperti usaha Anda, maka jangan ragu untuk melakukan pendekatan secara langsung. Sampaikan pesan secara menarik dan berfokus pada keuntungan yang bisa Anda tawarkan. Agar lebih dipercaya, sertakan rencana bisnis dan data pendukung lainnya agar investor tertarik.
5. Mencari pendanaan melalui platform investasi
Gunakan platform investasi online atau platform crowdfunding yang mempertemukan pengusaha dengan investor potensial. Buat profil bisnis yang menarik, sampaikan rencana bisnis, dan tawarkan insentif bagi investor untuk berpartisipasi dalam pendanaan.
Anda dapat memanfaatkan platform keuangan Fazz Business untuk memperoleh modal awal maupun modal tambahan. Melalui layanan Loan yang disediakan oleh platform ini, setiap bisnis juga dapat melakukan pengajuan bantuan dana untuk keperluan khusus.
Dengan nilai bantuan dana mencapai Rp2 miliar, setiap pelaku bisnis dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan pembayaran faktur, pembiayaan purchase order, atau untuk pendirian UMKM.
6. Mencari dukungan dari lembaga keuangan
Jika bisnis telah berada dalam tahap yang lebih matang dan memiliki kinerja baik, Anda dapat mengajukan pendanaan kepada lembaga keuangan seperti bank atau lembaga pembiayaan yang menyediakan pinjaman atau investasi ekuitas.
7. Mempersiapkan presentasi yang efektif
Pada tahap tertentu, Anda harus menjelaskan bisnis kepada investor yang tertarik memberikan pendanaan. Untuk itu, siapkan presentasi yang menarik dan efektif untuk menjelaskan potensi bisnis kepada investor potensial. Sampaikan visi secara jelas, utarakan keunggulan kompetitif, tunjukkan proyeksi keuangan yang kuat, dan gambarkan rencana penggunaan dana investasi secara rinci.
8. Bertindak profesional dan transparan
Penting untuk selalu bersikap profesional dan transparan ketika berinteraksi dengan investor. Berikan informasi yang jujur dan akurat tentang bisnis, seimbangkan ekspektasi dengan realita bisnis, serta responsif terhadap pertanyaan investor.
9. Konsultasi dengan pakar keuangan
Jika merasa kesulitan dalam mencari investor, Anda dapat mencari konsultan keuangan atau pihak yang berpengalaman di bidang investasi. Mereka dapat membantu mengidentifikasi calon investor, membantu penyusunan dokumen, dan bantuan lainnya.
Tips jitu menarik investor supaya bersedia investasi pada bisnis Anda
Selain dapat menumbuhkan bisnis yang potensial, pelaku atau pemilik bisnis juga harus mampu bertindak secara khusus menarik investor. Beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menarik minat investor agar bersedia Investasi adalah sebagai berikut.
1. Miliki rencana bisnis yang menarik dan komprehensif
Persiapkan rencana bisnis yang komprehensif atau rinci. Rencana bisnis tersebut setidaknya harus menjelaskan potensi pasar, keunggulan kompetitif, analisis risiko, dan proyeksi keuangan. Pastikan rencana bisnis tersebut terstruktur dengan baik dan mudah dipahami.
2. Tunjukkan nilai yang jelas
Komunikasikan secara baik kepada investor mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bisnis dalam memenuhi kebutuhan pasar. Gambarkan hubungannya dengan keuntungan bagi investor.
3. Tunjukkan kompetensi tim manajemen
Setiap investor tentu akan percaya kepada bisnis yang memiliki tim manajemen kompeten dan berpengalaman. Oleh karena itu, gambarkan kualifikasi dan keahlian anggota tim yang relevan untuk mengelola operasional, menghadapi tantangan, dan mencapai tujuan bisnis.
4. Buatlah prototipe atau contoh produk yang layak
Jika bisnis berfokus pada pengembangan, tunjukkan bukti nyata dari potensi bisnis dengan cara membuat contoh produk yang layak. Hal tersebut dapat membuat investor yakin bahwa produk dapat diterima pasar.
5. Demonstrasikan pertumbuhan dan kinerja yang kuat
Jika bisnis sudah berjalan dan memiliki kinerja baik, sampaikan data yang menunjukkan pertumbuhan, pendapatan yang meningkat, atau margin laba yang sehat. Setiap pemberi dana tentunya akan tertarik pada bisnis yang bertumbuh.
6. Miliki strategi pemasaran yang efektif
Sampaikan kepada investor tentang strategi pemasaran untuk menjangkau target pasar. Jelaskan cara pemasaran produk, membangun merek, dan menarik pelanggan baru. Investor ingin melihat bahwa bisnis memiliki rencana untuk mencapai target pasar secara efektif.
7. Bangun koneksi dan jaringan yang kuat
Jalin hubungan dengan para profesional di industri yang sama, hadiri acara bisnis, mengikuti atau mengisi seminar, dan lainnya untuk memperluas jaringan. Koneksi yang kuat dapat membantu untuk mendapatkan rekomendasi atau pengenalan ke investor potensial.
8. Tunjukkan potensi pasar yang besar
Gambarkan potensi pasar yang besar dan berkembang untuk produk bisnis Anda. Sampaikan data dan tren pasar yang mendukung ukuran dan pertumbuhan pasar tersebut. Investor cenderung tertarik pada bisnis dengan potensi pasar yang besar.
9. Berikan bukti tentang keberhasilan awal
Jika telah mencapai beberapa keberhasilan awal, seperti klien besar, penghargaan, atau testimonial positif, berikan bukti itu kepada investor. Hal tersebut dapat memberikan keyakinan bahwa bisnis Anda memiliki potensi dan telah diakui oleh pihak lain.
10. Siap dan percaya diri
Saat berkomunikasi dengan investor, tunjukkan sikap profesional, percaya diri, dan pengetahuan yang mendalam tentang bisnis Anda. Persiapkan diri dengan baik untuk menjawab pertanyaan, berikan argumen yang kuat, dan sampaikan dengan jelas mengapa bisnis Anda layak mendapatkan investasi.