Transaksi bisnis merupakan aktivitas yang tidak lepas dari kegiatan usaha. Anda akan melakukan aktivitas ini setiap hari. Harus selalu dipantau karena setiap transaksi itu berarti untuk usaha Anda.
Di sini akan dijelaskan mengenai apa itu transaksi bisnis dan jenis-jenisnya yang perlu pelaku usaha kenali.
Pengertian transaksi bisnis
Transaksi bisnis merupakan jenis transaksi yang terjadi dalam usaha. Berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Transaksi ini harus terekam dengan jelas karena akan dicatat di laporan keuangan. Itulah mengapa transaksi usaha harus juga dapat dihitung, diproses dengan nilai angka agar lebih mudah diproses.
Sebuah usaha mustahil berjalan tanpa adanya transaksi. Ada transaksi yang dilakukan manual, ada juga yang termasuk pembayaran online.
Dan transaksi ini tidak harus melibatkan uang, tapi juga barang atau jasa. Namun, tentunya semua aktivitas tersebut harus bisa dihitung berdasarkan angka.
Itulah mengapa setiap pemilik perusahaan perlu mencatat transaksi dengan sebaik-baiknya. Bisa dilakukan secara manual, tapi tentu paling mudah ketika menggunakan bantuan alat khusus. Transaksi sudah terekam jelas dan Anda tinggal memindahkan pencatatannya saja.
Lalu, mana saja yang bisa dikatakan transaksi dalam bisnis? Transaksi yang terjadi dengan supplier, toko ritel, penyedia alat, penyewa bangunan, dan pembelian yang dilakukan pelanggan pun termasuk transaksi dalam usaha.
Transaksi ini menjadikan perhitungan dasar sukses atau tidak suatu bisnis. Ketika bisnis meraih laba sesuai target artinya berhasil, begitu juga sebaliknya. Itu alasan mengapa transaksi pada bisnis harus diperhatikan dan dihitung secara cermat.
Ciri transaksi bisnis
Bagaimana suatu transaksi dikatakan sebagai transaksi dalam usaha? Ini ciri khasnya yang perlu Anda ketahui.
1. Transaksi dalam bisnis dinilai dengan uang
Ciri khas pertama dari transaksi usaha adalah harus bisa diukur secara jelas. Oleh sebab itulah transaksinya akan dinilai dengan uang, walaupun pertukarannya ada dilakukan dengan barang.
Intinya transaksi dalam bisnis pasti akan bisa diukur secara pasti. Jumlahnya pun jadi bisa menjelaskan mana transaksi yang besar, mana yang kecil.
2. Transaksi terjadi antara beberapa pihak
Ciri lainnya adalah transaksi pasti terjadi antara beberapa pihak. Ada pihak-pihak yang saling berhubungan untuk meraih keuntungan. Penerima dan pemberi transaksi namanya jelas tertera.
Cukup wajar jika usaha Anda bekerja sama dengan banyak pihak karena pada dasarnya Anda tidak bisa berbisnis sendiri saja.
Transaksi yang terjadi di internal perusahaan bisa juga dimasukkan ke dalam buku keuangan selama ada tujuan untuk bisnis.
3. Transaksinya bukan atas nama pribadi
Transaksi dalam bisnis bukan atas nama pemilik usaha, tapi pasti menggunakan nama tempat usaha. Harus terpisah dengan rekening pribadi agar dianggap valid.
Apabila disatukan dengan rekening pribadi menjadi tidak profesional. Itulah mengapa setiap usaha diwajibkan memiliki rekening bisnis atas nama usahanya.
4. Transaksi harus bisa dibuktikan dengan catatan
Transaksi dalam usaha harus bisa ada buktinya. Ini adalah bukti pertanggungjawaban. Uang telah berganti dengan barang, tapi jejaknya harus tetap tercatat dengan baik.
Dari sinilah Anda bisa menentukan apakah tahun ini usaha mencapai target atau sebaliknya. Semuanya tergantung dari jumlah transaksi masuk dan keluar yang tercatat.
Catatan di transaksi ini pun ada berbagai macam, mulai dari faktur, kuitansi, cek, rekening koran, dan lainnya. Semua bukti perlu disimpan di tempat khusus agar tidak tercecer dan mudah ditemukan saat untuk pencatatan yang lebih rapi.
Jenis-jenis transaksi bisnis
Ada berbagai macam transaksi dalam bisnis yang dilihat dari bermacam aspek. Ini penjelasannya.
1. Transaksi berdasarkan sistemnya
Transaksi pada bisnis dilihat dari sistem yang digunakan adalah berikut ini:
- Tunai
Merupakan transaksi yang dilunasi secara langsung dalam satu waktu. Jenis pembayaran ini dilakukan ketika usaha memang memiliki dana yang cukup dan dinilai dari urgensinya.
- Kredit
Ada lagi transaksi yang dilakukan secara kredit atau tidak langsung lunas. Pelunasan dilakukan dengan beberapa kali pembayaran dalam waktu tertentu. Transaksi ini dilakukan ketika usaha membutuhkan aset besar dalam waktu yang cepat.
2. Transaksi berdasarkan tujuannya
Transaksi dalam bisnis juga bisa dibedakan dari tujuannya. Ini penjelasannya:
- Transaksi untuk bisnis
Seperti namanya, transaksi dilakukan untuk keperluan usaha. Ada timbal balik dari dua belah pihak yang sama-sama menguntungkan dilihat dari keuangannya. Semua jenis transaksi yang terjadi di bisnis harus dicatat dengan rapi.
- Transaksi bukan untuk bisnis
Bisnis juga bisa melakukan transaksi yang tidak termasuk bisnis. Contohnya adalah ketika pemilik bisnis menyumbangkan donasi pada orang tidak mampu sebagai bentuk kepedulian. Dan hal itu dilakukan dengan membawa nama bisnisnya. Donasi dilaksanakan untuk berbagi kepada sesama.
- Transaksi pribadi
Ada lagi transaksi pada usaha yang dilakukan secara pribadi, tapi ranahnya lebih tertutup atau pemilik bisnis menggunakan usaha
3. Transaksi berdasarkan institusional
Transaksi dalam bisnis juga dibagi dilihat dari hubungannya dengan lembaga bisnis, ini penjelasannya.
- Transaksi internal
Transaksi terjadi di dalam lingkup perusahaan, tanpa hadirnya pihak yang lain. Biasanya terjadi di antara divisi. Misalnya, divisi marketing mendapatkan dana dari divisi keuangan untuk melakukan campaign.
- Transaksi eksternal
Transaksi yang melibatkan pihak ketiga, dan merupakan transaksi yang akan terus terjadi. Apabila tidak terjadi, maka artinya usahanya tidak jalan. Transaksi ini juga yang menyumbangkan pemasukan besar.
Business Account dari Fazz Business untuk transaksi bisnis yang lebih mudah dan cepat
Buka akun Fazz Business untuk mengembangkan bisnis Anda tanpa khawatir adanya biaya tersembunyi. Akun bisnis ini pun membuat transaksi Anda lebih lancar. Anda juga dapat menyimpan dana berbagai mata uang dengan aman tanpa saldo minimal.
