Xfers is now Fazz Business. Read more

Xfers is now Fazz Business. Read more

Perbedaan Reseller dan Dropship, Mana yang Lebih Untung?

10 October 2023

, posted by 

Nida Amalia

Perbedaan Reseller dan Dropship, Mana yang Lebih Untung?

Pelaku bisnis online harus memahami perbedaan reseller dan dropship. Sebab, meskipun keduanya memiliki beberapa ciri yang sama, tetapi keduanya juga memiliki perbedaan yang menentukan cara kerja dan pembagian keuntungan. 

Definisi reseller dan dropship 

Resell dan dropship merupakan dua teknik atau cara jualan online. Kedua istilah tersebut sama-sama menjual kembali sebuah barang dari penjual lain kepada konsumen. 

Resell, atau pelakunya disebut sebagai reseller, merupakan teknik bisnis online yang dilakukan dengan cara membeli barang dari penjual lain, lalu menjualnya kembali kepada konsumen. Ciri penting dari reseller adalah membeli dan menampung stok barang sebelum dijual kembali. 

Dropship, atau pelakunya disebut sebagai dropshipper, merupakan teknik jualan online yang dilakukan dengan cara memasarkan barang dari penjual lain. Artinya, seorang dropshipper tidak perlu memiliki barang dan hanya cukup memiliki gambaran atau informasi produk untuk ditawarkan kepada konsumen. 

Perbedaan reseller dan dropship 

Seorang reseller akan melakukan serangkaian proses berdagang, mulai dari perolehan produk, penyimpanan, hingga pemasaran. Sementara itu, dropship lebih lazim berkutat pada persoalan pemasaran. 

Ada berbagai perbedaan antara reseller dan dropship dilihat dari berbagai sisi. Beberapa perbedaan tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Stok produk

Seorang reseller pasti memiliki dan menyimpan stok fisik dari produk yang akan dijual. Sementara itu, dropshipper tidak memiliki stok fisik. Oleh karena itu, dropshipper harus bekerja sama dengan pemasok barang yang bersedia mengirimkan produk kepada konsumen atas nama dropshipper.

Jika produk yang dimiliki telah habis, maka reseller memiliki akses yang lebih mudah kepada sumber produk. Sebaliknya, seorang dropshipper tidak dapat meneruskan bisnisnya jika pihak yang menjadi pemilik produk tidak bersedia kembali menyediakan barang. 

2. Pengelolaan produk

Karena menyimpan stok barang, maka seorang reseller akan bertanggung jawab atas manajemen stok, termasuk penyimpanan, pengaturan, dan memastikan ketersediaan produk untuk dijual. Hal ini tidak perlu dilakukan oleh seorang dropshipper.

3. Pengiriman produk

Seperti penjual online pada umumnya, reseller memiliki tanggung jawab terhadap semua proses transaksi, termasuk proses pengiriman produk kepada konsumen. Namun, tanggung jawab tersebut tidak dimiliki oleh seorang dropshipper. Proses pengiriman barang yang berhasil dijual oleh seorang dropshipper akan ditanggung oleh pedagang yang memiliki stok barang. 

4. Risiko dan modal awal

Untuk menjadi seorang reseller, tentunya membutuhkan modal yang lebih besar dibanding dropshipper karena harus membeli barang terlebih dahulu. Oleh karena itu, risiko yang harus ditanggung reseller juga lebih besar. Seorang reseller juga membutuhkan tempat penyimpanan barang, sehingga umumnya memiliki toko fisik. 

5. Kontrol kualitas produk

Sebagai pemilik produk jual, reseller dapat mengontrol berbagai hal yang berkaitan dengan produk tersebut. Seorang reseller dapat memahami secara pasti mengenai produk sehingga dapat mencari nilai untuk ditawarkan. Sebaliknya, dropshipper tidak dapat mengontrol apapun terkait produk karena tidak memiliki stok. 

6. Branding 

Karena memiliki kontrol terhadap barang yang akan dijual, seorang reseller dapat melakukan upaya lebih untuk menambah nilai jual produk, seperti menambah kemasan agar lebih menarik. Sementara itu, seorang dropshipper lazim yang akan mengikuti kebijakan dari pemilik produk yang dipasarkannya. 

Keuntungan menjalankan bisnis reseller dan dropship

Baik sebagai pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan, menjalankan bisnis dengan teknik reseller dan dropship tentu memberikan keuntungan tersendiri. Sebagai bisnis online, keduanya memberikan berbagai keuntungan seperti tidak memerlukan modal pembukaan toko offline, dapat dengan mudah menemukan konsumen, membuka peluang pemasaran yang lebih fleksibel dan kreatif, serta keuntungan bisnis online lainnya.  

Sementara itu, jika keduanya dibandingkan, maka akan ada masing-masing keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha. Menjalankan bisnis online dengan cara menjadi reseller memungkinkan pelaku bisnis dapat melakukan kontrol penuh terhadap penjualan, penetapan harga, dan lainnya. Seorang reseller umumnya juga dianggap memiliki kredibilitas lebih baik, karena memiliki dan memahami produk yang dijual. 

Sementara itu, menjalankan bisnis online dropship memungkinkan seseorang memulai usaha tanpa modal. Risiko yang ditanggung oleh dropshipper juga terbilang sangat kecil karena tidak mengeluarkan modal pembelian barang. Selain itu, seorang dropshipper dapat memasarkan berbagai barang sekaligus yang didapatkan dari beberapa pemilik produk. 

Dengan berbagai keuntungan tersebut, pelaku bisnis harus memahami risiko yang dihadapi keduanya. Salah satu risiko yang jarang disadari adalah kelalaian dalam pencatatan transaksi. Hal ini membuat cash flow dapat terganggu dan menciptakan masalah bisnis serius. 

Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan layanan pembayaran sekaligus pencatatan transaksi untuk bisnis online, yaitu Pay and Receive. Salah satu layanan dari banyak layanan keuangan yang disediakan oleh Fazz Business ini memungkinkan pelaku bisnis online dapat mencatat transaksi secara real time

Contoh bisnis reseller dan dropship

Pada dasarnya, seluruh produk yang dapat diperjualbelikan secara online maka dapat dijual dengan cara resell dan dropship. Meskipun begitu, ada berbagai produk yang lebih umum dijual menggunakan teknik ini.

Beberapa contoh bisnis reseller adalah seperti menjual aksesori, pakaian, frozen food, jajanan impor, dan lainnya. Kebanyakan produk yang dijual dengan cara reseller merupakan produk yang juga dapat dijual secara offline, sehingga gudang penyimpanan dapat dimanfaatkan sebagai showcase bagi pembeli langsung.

Sementara itu, beberapa contoh bisnis dropship adalah seperti makanan ringan, produk elektronik dengan harga mahal, pakaian impor, dan lainnya. Kebanyakan produk yang dijual secara dropship merupakan produk dengan harga mahal, ketersediaan terbatas, memiliki jangka waktu aktif, dan memiliki risiko besar jika disimpan dalam jumlah banyak.

Share

Reach out to unlimit your business

© 2024 FAZZ, Inc.

Where is your business registered?

Account you would like to open?

© 2023 FAZZ, Inc.

Fazz is a trading name for the following businesses that hold applicable payment business in Indonesia and Singapore.

Browse by product

Indonesia

logo@2xa
fazz-agen-@2x
fazz-modal-rakyat-@2x
fazz-straitsx-@2x
fazz-post-@2x

Singapore

logo@2xa
fazz-straitsx-@2x