1. Memasang target realistis<\/strong><\/h3>Yang menentukan target dari perhitungan Return on Investment adalah pebisnis. Anda pun bisa melihatnya dari kemampuan Anda sendiri dalam menyediakan modal. Besaran ROI akan dipengaruhi dengan besaran modal yang dikeluarkan.<\/p>
Perlu memasang target realistis yang sekiranya bisa Anda gapai di periode tertentu. Di awal target Anda mungkin tidak seberapa, tapi Anda bisa meningkatkannya seiring hasil baik yang diperoleh.<\/p>
Perhitungan ROI akan lebih efektif hasilnya ketika Anda memperhatikan keadaan pasar seperti tingkat inflasi dan besarnya pajak.<\/p>
2. Lakukan percobaan penting<\/strong><\/h3>Investasi yang Anda tentukan untuk usaha akan digunakan untuk bermacam hal mulai dari promosi atau inovasi penyediaan produk baru. <\/p>
Misalnya, Anda memproduksi produk baru sebagai bentuk kebutuhan masyarakat di waktu sekarang. Hal ini sudah Anda rencanakan dulu secara matang dengan melihat kebutuhan pasar.<\/p>
Anda bisa langsung menjual produk itu dan menargetkan penjualan dalam beberapa bulan kemudian. Tentunya Anda ingin hasilnya laku keras. Hasilnya akan diketahui karena Anda berani mencoba.<\/p>
3. Keunikan produk dan jasa diperlihatkan<\/strong><\/h3>Cara agar produk dan jasa Anda bisa laku di pasaran adalah dengan menghubungkannya dengan kebutuhan konsumen.<\/p>
Selain itu, konsumen tentunya mau produk yang berbeda dari yang mereka tahu. Pelayanan yang Anda berikan juga menjadi pengalaman unik bagi pembeli. Ketika pembeli merasa dekat dan relate dengan produk Anda, bukan tidak mungkin mereka mau membeli berkali-kali.<\/p>
Intinya Anda harus kenal dulu keunikan dari produk dan jasa Anda. Bukan hanya membahas kegunaannya saja untuk pembeli.<\/p>