{"id":6300,"date":"2022-04-18T10:16:00","date_gmt":"2022-04-18T10:16:00","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=1885"},"modified":"2024-01-12T15:45:31","modified_gmt":"2024-01-12T08:45:31","slug":"proses-settlement-dalam-transaksi-pembayaran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/en\/newsroom\/business\/proses-settlement-dalam-transaksi-pembayaran\/","title":{"rendered":"
Simak Penjelasan Mengenai Proses Settlement dalam Transaksi Pembayaran<\/p>"},"content":{"rendered":"
Settlement<\/em> merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama pada saat proses akhir dari kegiatan transaksi. Jika Anda adalah seorang pelaku bisnis, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu settlement<\/em> dan fungsinya dalam bisnis. Berikut penjelasan lengkapnya! Settlement<\/em> adalah proses penyelesaian transaksi dalam hal pembayaran. Selain itu, settlement<\/em> juga dipahami sebagai proses pencatatan transaksi keuangan suatu bisnis secara keseluruhan. Misalnya, pembayaran pembeli berfungsi sebagai pemasukan dan pemberian barang atau jasa kepada pembeli dinilai sebagai pengeluaran.<\/p> Sebagai ilustrasi, pembeli melakukan pembayaran atas barang dengan metode nontunai. Pembayaran telah selesai dilakukan melalui mesin EDC (Electronic Data Capture<\/em>) dengan menggesekkan kartu atau memasukkan kartu sampai keluar bukti transaksi (setruk). Sampai sini, pembeli telah selesai melakukan tugasnya.<\/p> Meskipun tugas pembeli telah selesai, tugas penjual baru akan selesai setelah memberikan produk pesanannya pada pembeli. Selanjutnya, penjual dan pembeli menerima setruk bukti transaksi yang telah dilakukan. Setruk pembayaran itulah yang nantinya menjadi alat bukti settlement<\/em>.<\/p> Perlu Anda ketahui, dalam proses transaksi nontunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture<\/em>), penjual tidak langsung menerima uang yang telah dibayarkan oleh pembeli. Uang tersebut masih tertahan di bank dan baru akan diberikan kepada penjual setelah ada bukti settlement<\/em>.<\/p> Selain menggunakan mesin EDC, metode pembayaran nontunai lainnya seperti e-payment<\/em>, dompet digital, uang digital, dan sejenisnya juga harus dilakukan settlement<\/em>. Settlement<\/em> baru berlaku setelah penjual memberikan setruk penyelesaian pembayaran kepada pembeli. Jika belum sampai pada tahap tersebut, maka proses transaksi dinyatakan belum selesai.<\/p> Pada intinya, proses settlement<\/em> baru terjadi ketika pembeli telah menyelesaikan pembayaran dan penjual menyerahkan produk pesanan customer <\/em>dengan disertai alat bukti transaksi.<\/p> Settlement<\/em> dalam dunia bisnis memiliki peran yang sangat penting karena menyangkut pendapatan bisnis itu sendiri. Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa uang hasil pembayaran pembeli tidak langsung masuk ke rekening penjual, melainkan tertahan di bank. Apabila proses settlement<\/em> tidak segera diurus, perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasional dengan lancar.<\/p> Hal tersebut disebabkan oleh uang pembayaran dari pembeli baru bisa masuk ke rekening penjual setelah penjual melakukan settlement<\/em> pada bank terkait. Settlement<\/em> dilakukan dengan cara menyimpan bukti transaksi pembeli, berupa setruk dari pembeli yang melakukan transaksi nontunai dan mengurusnya ke bank terkait.<\/p> Usai mengurus di bank, uang yang tertahan kemudian dikirimkan ke rekening penjual dan ditandai sebagai pemasukan. Apabila proses settlement<\/em> tidak dilakukan oleh penjual, uang pembayaran tersebut tidak akan pernah masuk ke rekening penjual. Waktu settlement<\/em> yang tepat sebaiknya diproses pada hari yang sama saat transaksi telah diselesaikan, sebab bank memerlukan waktu untuk memproses hal ini.<\/p> Fungsi settlement<\/em> pada dasarnya adalah memindahkan uang dari rekening pembeli ke rekening penjual. Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, untuk memasukkan uang ke rekening penjual, perlu ada serangkaian proses.<\/p> Fungsi selanjutnya adalah sebagai rekapitulasi transaksi secara keseluruhan. Dengan demikian, apabila perusahaan memerlukan data transaksi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, data tersebut dapat dilihat berdasarkan proses settlement<\/em> yang telah selesai dilakukan. Dengan kata lain, settlement<\/em> dapat memudahkan perusahaan untuk melihat rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran.<\/p> Selain berfungsi sebagai pemasukan, settlement<\/em> juga bisa Anda maksimalkan untuk melakukan pembayaran, seperti pembayaran gaji karyawan, kebutuhan operasional, biaya sewa, dan lainnya secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu repot-repot membayar gaji karyawan secara satu per satu.<\/p> Untuk mendapatkan kemudahan proses settlement <\/em>dalam bisnis, Anda bisa menggunakan fitur Pay and Receive<\/em> yang membuat Anda bebas terima pembayaran dan kirim uang tanpa maksimum pembayaran. Selain itu, proses settlement<\/em> pun bisa Anda lakukan dengan instan. Tunggu apa lagi? Yuk,<\/em> permudah transaksi bisnis dengan fitur Pay and Receive<\/em> dari Fazz Business<\/a>!<\/p><\/p>","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Settlement merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama pada saat proses akhir dari kegiatan transaksi. Jika Anda adalah seorang pelaku bisnis, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu settlement dan fungsinya dalam bisnis. Berikut penjelasan lengkapnya! Apa Itu Settlement? Settlement adalah proses penyelesaian transaksi dalam hal pembayaran. Selain itu, settlement juga dipahami […]<\/p>","protected":false},"author":19,"featured_media":6549,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"content-type":"","footnotes":""},"categories":[548],"tags":[267,76,71,48,72,74,199,73],"yoast_head":"\nApa Itu <\/strong>Settlement<\/em><\/strong>?<\/strong><\/h2>
Kenapa Harus Melakukan <\/strong>Settlement?<\/em><\/strong><\/h2>
Fungsi <\/strong>Settlement <\/em><\/strong>dalam Bisnis<\/strong><\/h2>
1. Pemindahan uang pada rekening penjual<\/strong><\/h3>
2. Rekapitulasi transaksi<\/strong><\/h3>
3. Melakukan pembayaran ke luar<\/strong><\/h3>