{"id":6324,"date":"2022-09-14T02:49:00","date_gmt":"2022-09-13T19:49:00","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=1990"},"modified":"2024-01-12T15:43:58","modified_gmt":"2024-01-12T08:43:58","slug":"tumbuh-saat-bear-market","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/en\/newsroom\/business\/tumbuh-saat-bear-market\/","title":{"rendered":"
Tumbuh Saat Bear Market?Apa yang Harus Dilakukan Pendiri Perusahaan?<\/p>"},"content":{"rendered":"
Bear Market umumnya memiliki reputasi negatif karena berpengaruh buruk bagi bisnis. Namun, bear market juga dapat menghadirkan peluang luar biasa untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Beberapa nama perusahaan teknologi besar terbentuk selama masa ekonomi downturn<\/em> seperti AirBnB (2008), Square (2009), Stripe (2009), Uber (2009), Adobe (1982), dan Microsoft (1975). Tidak seperti di kondisi Bull Market, CEO startup tidak terlalu disibukkan dengan pengurangan tim atau membakar modal untuk memperebutkan pangsa pasar dari pesaing. Di kondisi Bear Market, pendiri perusahaan harus mengarahkan ulang tim mereka dan fokus untuk membangun perusahaan hebat, produk kuat, dan posisi pasar yang berkelanjutan.<\/p> Untuk membantu para pendiri perusahaan menemukan inspirasi di tengah kemerosotan ekonomi, Fazz menyelenggarakan acara fireside chat bersama dengan Action Community for Entrepreneurship <\/em>dan JTC<\/em> yang dihadiri para pendiri perusahaan dan pelaku startup.<\/p>