Xfers sekarang adalah Fazz. Pelajari lebih lanjut
articlesbahasabusinessfazzIndonesia

Agar Lebih Efektif, Begini Cara Membuat Brand Sendiri

4 July 2023

, diposting oleh by 

Nida Amalia

Agar Lebih Efektif, Begini Cara Membuat Brand Sendiri

Pada dasarnya, cara membuat brand sendiri tidak jauh berbeda dengan membuat bisnis. Bahkan, membuat brand menjadi salah satu langkah yang harus dilakukan ketika seseorang membangun bisnis. Dalam beberapa kasus, brand terbentuk ketika seseorang membangun bisnis. 

Apa arti dari istilah brand?

Secara harfiah, brand merupakan istilah asing untuk kata merek. Istilah ini umumnya diartikan sebagai nama sebuah produk yang diberikan oleh produsen. Namun, secara luas, brand diartikan sebagai segala tanda yang mampu membuat seseorang mengenali suatu produk. 

Pemahaman brand merujuk pada identitas, citra, dan persepsi mengenai suatu produk, layanan, perusahaan, organisasi, atau individu. Perwujudan brand dapat mencakup nama, logo, desain, slogan, warna, pengalaman pelanggan, dan nilai-nilai yang dikaitkan dengan suatu produk atau entitas bisnis.

Brand juga merupakan sebuah cara bagi suatu entitas agar dikenali dan diingat oleh konsumen. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, brand yang kuat dapat membantu sebuah bisnis membedakan diri dari pesaing dan membangun minat konsumen.

Apa perbedaan brand dan merek?

Secara harfiah, brand dan merek memiliki arti yang sama. Namun, dalam konteks tertentu, terdapat sedikit perbedaan di antara keduanya. Berikut ini adalah perbedaan yang mungkin ada antara brand dan merek.

1. Konsep dan arti

Brand memiliki maksud yang lebih luas dan komprehensif ketimbang merek. Brand mencakup semua aspek yang meliputi identitas, citra, nilai-nilai, dan pengalaman tertentu mengenai suatu produk. Sementara itu, merek cenderung lebih terfokus pada elemen-elemen seperti nama, logo, simbol, atau tanda yang membedakan suatu produk atau layanan dari yang lain.

2. Cakupan penerimaan konsumen

Brand mencakup dimensi pengalaman konsumen yang sangat luas, termasuk persepsi, emosi, asosiasi, dan hubungan yang terjalin antara produk dan konsumen. Hal ini melibatkan cara bisnis berinteraksi dengan konsumen, bagaimana produk atau layanan dihadirkan, dan bagaimana konsumen meresponsnya. Sementara merek lebih berfokus pada elemen visual dan simbolis yang dapat terlihat.

3. Tingkat pengukuran

Brand cenderung lebih abstrak dan sulit untuk diukur secara langsung, sehingga tidak mudah dinyatakan dengan angka atau data konkret. Sementara itu, merek dapat memiliki elemen yang lebih konkret dan terukur, seperti tingkat kesadaran merek, pangsa pasar, atau nilai merek.

Apa sebutan untuk pemilik brand?

Secara umum, sebutan untuk pemilik brand adalah brand owner. Lazimnya, pihak yang menjadi pemilik brand adalah individu atau kelompok yang membeli atau memiliki hak atas komersialisasi produk. Oleh karena itu, subjek yang dimaksud sebagai brand owner dapat berganti-ganti sesuai transaksi yang telah dilakukan. 

Namun, ada beberapa istilah lain yang kerap disalahartikan sebagai sebutan untuk pemilik brand. Beberapa sebutan tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Brand founder

Sebutan ini lebih tepat disandangkan untuk suatu pihak yang mendirikan atau menciptakan brand. Pada awalnya, terutama pada usaha perseorangan, pendiri sudah pasti sebagai founder dan sekaligus brand owner. Namun, seiring perjalanan waktu, brand founder bisa saja tidak menjadi brand owner jika telah melakukan transaksi penjualan atau pengunduran diri dari kegiatan bisnis. 

2. Brand custodian

Selain penemu dan pemilik brand, terdapat juga istilah khusus yang digunakan untuk pemelihara brand. Custodian bertindak sebagai penjaga atau pengawas brand, memastikan bahwa identitas dan integritas brand terjaga dengan baik.

3. Brand steward

Hampir sama dengan brand custodian, brand steward digunakan untuk menyebut suatu pihak yang berperan sebagai pengelola atau penanggung jawab pengembangan, perlindungan, dan pengelolaan brand.

4. Brand holder

Istilah ini mengacu pada pihak yang secara legal memiliki kendali atas penggunaan dan pengembangan brand. Pihak ini umumnya memiliki hak atas brand dan produk dari suatu brand. 

Langkah awal membuat brand sendiri?

Setiap orang mampu membuat brand sendiri untuk entitas bisnis ataupun produk. Namun, agar brand dapat dikenali secara luas, beberapa langkah awal ini perlu dicermati. 

1. Siapkan visi dan misi

Tentukan visi jangka panjang dan misi yang dilakukan untuk mencapainya. Rumusan ini tidak hanya berisi keinginan pencapaian secara umum dan upaya tanpa arah, melainkan harus benar-benar konkrit dan terencana. 

2. Tentukan target audiens

Identifikasi target audiens atau segmen pasar yang ingin dijangkau oleh brand. Pahami demografi, preferensi, dan kebutuhan konsumen agar lebih mudah dalam membentuk strategi branding efektif. Langkah-langkah mengenalkan brand kepada anak muda tentunya akan berbeda dengan pensiunan. 

3. Lakukan penelitian pasar

Lakukan penelitian pasar untuk memahami industri, pesaing, tren, dan kebutuhan konsumen. Langkah ini akan membantu alam mengidentifikasi celah di pasar, sehingga dapat mengembangkan nilai brand yang unik.

4. Membuat nama dan identitas visual

Pilih nama brand yang mencerminkan nilai dan tujuan bisnis. Selanjutnya, buat elemen visual seperti logo, palet warna, dan desain yang sesuai dengan pesan atau identitas bisnis.

5. Penyusunan nilai dan pesan brand

Tentukan nilai-nilai inti dan pesan utama yang ingin disampaikan melalui brand. Pastikan pesan yang diusung merupakan pesan konsisten dan relevan dengan target audiens.

6. Mengomunikasikan brand 

Gunakan berbagai saluran komunikasi yang relevan seperti iklan, konten, media sosial, dan acara untuk memperkenalkan dan mempromosikan brand. Buat situs web yang menarik, aktif di berbagai platform media sosial, dan terapkan strategi pemasaran untuk meningkatkan kesadaran konsumen pada brand.

7. Membangun kredibilitas dan kepercayaan

Kredibilitas merupakan salah satu kunci dalam membangun atau mempertahankan nilai brand. Untuk itu, Anda harus fokus pada kualitas produk atau layanan, berikan pengalaman pelanggan yang unggul, dan bangun hubungan baik dengan pelanggan.

Selain itu, membangun kredibilitas dapat dilakukan dengan cara membuat produk yang bermutu. Hal itu dapat diwujudkan dalam memilih bahan baku berkualitas, memperbarui alat produksi, atau menambah tenaga kerja. Jumlah produk juga harus mampu memenuhi permintaan masyarakat sehingga tetap menjadi pilihan.

Namun, tidak bisa diremehkan, menjaga produktivitas memang kerap menjadi hambatan bagi sebuah brand. Apalagi, hal itu berkaitan erat dengan modal. Untungnya, para pelaku usaha dapat memanfaatkan fitur layanan Loan. Layanan yang disediakan oleh Fazz Business ini dapat digunakan sebagai alternatif pembiayaan usaha. 

Menggunakan layanan Loan, pelaku usaha pemilik brand bisa memperoleh bantuan pembiayaan hingga Rp2 miliar untuk beberapa keperluan. Beberapa kebutuhan bisnis yang dapat ditangani menggunakan bantuan pembiayaan Loan adalah seperti modal awal usaha, pembayaran faktur invoice, dan pembayaran purchase order. 

8. Evaluasi dan perbaikan

Lakukan pengawasan dan evaluasi kinerja brand. Terus perbaiki strategi branding berdasarkan feedback yang diperoleh dari konsumen, data tren pasar, pergerakan kompetitor, dan perkembangan industri.

Share

Hubungi kami untuk bangun bisnis Anda tanpa batas

Perusahaan Anda terdaftar di?

Akun dengan mata uang apa yang Anda butuhkan?

Jelajahi berdasarkan produk

Indonesia