{"id":11172,"date":"2023-07-10T19:27:26","date_gmt":"2023-07-10T12:27:26","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/?p=11172"},"modified":"2024-02-21T11:04:01","modified_gmt":"2024-02-21T04:04:01","slug":"cara-mendapatkan-investor","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/id\/newsroom\/business\/cara-mendapatkan-investor\/","title":{"rendered":"Apa Itu Investor? Pengertian, Tugas, dan Cara Mendapatkannya"},"content":{"rendered":"\n
Apa itu investor? Anda pasti tidak asing dengan ini. Apalagi para entrepreneur<\/a><\/em> yang sedang mengembangkan usahanya maupun pemula yang sedang belajar bisnis<\/a>. Ada berbagai cara mendapatkan investor<\/a> yang bisa dilakukan oleh para pemilik bisnis. Hal tersebut dimaksudkan agar bisnis memiliki tambahan modal untuk melakukan pengembangan, ekspansi<\/a>, atau bahkan diversifikasi.\u00a0<\/p>\n\n\n\n Investor adalah <\/strong>individu, institusi, atau entitas yang memasukkan sejumlah dana ke dalam suatu entitas bisnis, perusahaan, proyek, atau instrumen keuangan. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengembalian dana<\/a> atau keuntungan di masa depan.\u00a0<\/p>\n\n\n\n Apa yang dilakukan investor tersebut disebut sebagai investasi. Keputusan investasi dapat dilakukan ke dalam berbagai sektor, termasuk pasar saham, pasar obligasi, pasar real estat, pasar komoditas, atau pasar keuangan lainnya. Masing-masing sektor akan menentukan durasi investasi, baik jangka pendek, menengah, atau panjang.\u00a0<\/p>\n\n\n\n Baca juga : <\/strong>High Risk High Return dalam Investasi dan Strateginya<\/a><\/p>\n\n\n\n Investor individu adalah orang perorangan yang berinvestasi menggunakan modal pribadi mereka. Mereka bisa berinvestasi di pasar saham, obligasi, properti, atau instrumen keuangan lainnya.<\/p>\n\n\n\n Investor konservatif cenderung memilih instrumen investasi yang lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah. Mereka mungkin lebih memilih obligasi atau saham dari perusahaan yang telah mapan.<\/p>\n\n\n\n Investor intuitif membuat keputusan investasi berdasarkan naluri dan insting mereka. Mereka mungkin mengandalkan pengalaman dan pengetahuan pasar yang mereka dapatkan dari observasi dan pelajaran langsung.<\/p>\n\n\n\n Investor moderat mencari keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan modal. Mereka cenderung memiliki portofolio yang mencakup instrumen investasi yang beragam.<\/p>\n\n\n\n Investor agresif mencari peluang pertumbuhan tinggi dan bersedia mengambil risiko yang lebih besar. Mereka biasanya berinvestasi dalam saham perusahaan yang masih berkembang atau sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.<\/p>\n\n\n\n Angel investor adalah individu yang menyediakan modal dan dukungan finansial kepada bisnis startup dalam tahap awal. Mereka tidak hanya memberikan dana, tetapi juga pengalaman dan jaringan mereka untuk membantu bisnis berkembang.<\/p>\n\n\n\n Baca juga :<\/strong> Perbedaan Seed dan Pre-Seed Funding Startup, Jangan Keliru!<\/a><\/p>\n\n\n\n Investor tidak hanya memberikan dana, membaca laporan keuangan<\/a>, dan menuntut keuntungan, melainkan perlu melakukan beberapa hal penting. Beberapa tugas seorang investor adalah sebagai berikut. <\/p>\n\n\n\n Seorang investor perlu melakukan analisis pasar dan penelitian yang cermat untuk mengidentifikasi peluang investasi yang potensial. Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari tren pasar, menganalisis kinerja perusahaan atau instrumen keuangan, dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai investasi.<\/p>\n\n\n\n Berdasarkan penelitian dan analisis yang sudah dilakukan, investor harus membuat keputusan investasi yang bijaksana. Investor perlu menentukan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan, mengevaluasi risiko dan potensi pengembalian investasi, serta mengatur alokasi dana secara bijaksana.<\/p>\n\n\n\n Investor perlu mengelola portofolio investasi secara hati-hati. Hal ini dilakukan dengan cara pemantauan kinerja investasi, melakukan perubahan yang diperlukan, dan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Investor juga harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti alokasi aset, pengelolaan risiko, dan penyesuaian portofolio seiring berjalannya waktu.<\/p>\n\n\n\n Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari investasi. Seorang investor perlu memahami risiko yang terkait dengan investasi dan mengelolanya dengan cara yang sesuai. Pengelolaan risiko tersebut dilakukan dengan cara diversifikasi portofolio, penggunaan instrumen lindung nilai, penilaian risiko investasi, dan pemantauan secara terus-menerus terhadap kondisi pasar.<\/p>\n\n\n\n Seorang investor harus paham kapan harus membeli atau menjual objek investasi. Hal tersebut dilakukan dengan cara memantau perubahan kondisi pasar, menganalisis kinerja investasi, dan mengambil langkah tertentu untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian.<\/p>\n\n\n\n Seorang investor perlu mengikuti perkembangan ekonomi dan industri yang relevan dengan investasinya. Hal itu dilakukan dengan cara memperhatikan berita ekonomi, kebijakan pemerintah, tren industri, dan perubahan lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi nilai investasi.<\/p>\n\n\n\n Dalam kegiatan investasi akan terjadi fluktuasi nilai, termasuk penurunan harga yang signifikan. Ketika hal itu terjadi, seorang investor harus mampu mengelola emosi. Setiap investor harus mampu mengontrol keserakahan dan kecemasan, serta harus mampu melakukan upaya yang tepat agar mampu mencapai tujuan investasi.<\/p>\n\n\n\n Sebagai investor, penting untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang berbagai aspek investasi. Investor harus selalu menambah pengetahuan tentang instrumen keuangan, strategi investasi, perubahan regulasi, dan tren pasar terkini. Memperoleh pengetahuan terbaru dari buku tentang bisnis<\/a> maupun investasi akan membuat investor mampu mengambil keputusan yang lebih tepat.<\/p>\n\n\n\n Setiap pelaku bisnis tidak hanya harus menunggu investor datang, melainkan wajib untuk melakukan berbagai upaya yang dapat menarik minat investor. Untuk itu, lakukan beberapa langkah berikut ini.<\/p>\n\n\n\n Buatlah rencana bisnis yang jelas, rinci, menarik, serta menjelaskan visi bisnis, tujuan bisnis, model bisnis, strategi bisnis<\/a>, analisis pasar, dan proyeksi keuangan<\/a>. Rencana bisnis yang baik akan mudah meyakinkan investor untuk mempercayai potensi bisnis Anda.<\/p>\n\n\n\n Tentukan jenis investor yang sesuai dengan jenis bisnis Anda, seperti investor individu, investor modal ventura, investor institusional, atau yang lainnya. Pahami profil, preferensi, dan kriteria investasi dari calon investor sehingga Anda dapat menyesuaikan pendekatan secara lebih baik.<\/p>\n\n\n\n Manfaatkan jaringan dan koneksi untuk mencari investor. Ikuti berbagai acara bisnis, konferensi, seminar, atau pertemuan bisnis tertentu. Selain itu, luangkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan industri bisnis Anda.<\/p>\n\n\n\n Apabila ada investor yang tertarik pada sektor bisnis seperti usaha Anda, maka jangan ragu untuk melakukan pendekatan secara langsung. Sampaikan pesan secara menarik dan berfokus pada keuntungan yang bisa Anda tawarkan. Agar lebih dipercaya, sertakan rencana bisnis dan data pendukung lainnya agar investor tertarik. <\/p>\n\n\n\n Gunakan platform<\/em> investasi online<\/em> atau platform crowdfunding<\/em> yang mempertemukan pengusaha dengan investor potensial. Buat profil bisnis yang menarik, sampaikan rencana bisnis, dan tawarkan insentif bagi investor untuk berpartisipasi dalam pendanaan.<\/p>\n\n\n\n Anda dapat memanfaatkan platform<\/em> keuangan Fazz Business<\/a><\/strong> untuk memperoleh modal awal maupun modal tambahan. Melalui layanan Loan<\/a><\/strong> yang disediakan oleh platform<\/em> ini, setiap bisnis juga dapat melakukan pengajuan bantuan dana untuk keperluan khusus.\u00a0<\/p>\n\n\n\n Dengan nilai bantuan dana mencapai Rp2 miliar, setiap pelaku bisnis dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan pembayaran faktur, pembiayaan purchase order<\/em>, atau untuk pendirian UMKM. <\/p>\n\n\n\nApa Itu Investor? <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Jenis-Jenis Investor<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Investor Individu<\/h3>\n\n\n\n
Investor Konservatif<\/h3>\n\n\n\n
Investor Intuitif<\/h3>\n\n\n\n
Investor Moderat<\/h3>\n\n\n\n
Investor Agresif<\/h3>\n\n\n\n
Angel Investor<\/h3>\n\n\n\n
Tugas-Tugas Investor<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
1. Analisis pasar dan penelitian<\/h3>\n\n\n\n
2. Pengambilan keputusan investasi<\/h3>\n\n\n\n
3. Manajemen portofolio<\/h3>\n\n\n\n
4. Mengelola risiko<\/h3>\n\n\n\n
5. Mengambil keputusan jual-beli<\/h3>\n\n\n\n
6. Mengikuti perkembangan ekonomi dan industri<\/h3>\n\n\n\n
7. Mengelola emosi dan mengadopsi pendekatan jangka panjang<\/h3>\n\n\n\n
8. Terus menambah pengetahuan<\/h3>\n\n\n\n
Cara Mendapatkan Investor <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
1. Persiapkan rencana bisnis<\/h3>\n\n\n\n
2. Identifikasi target investor<\/h3>\n\n\n\n
3. Manfaatkan jaringan dan koneksi<\/h3>\n\n\n\n
4. Lakukan pendekatan langsung<\/h3>\n\n\n\n
5. Mencari pendanaan melalui platform investasi<\/h3>\n\n\n\n