{"id":15564,"date":"2024-01-12T15:07:13","date_gmt":"2024-01-12T08:07:13","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=15564"},"modified":"2024-08-26T09:56:25","modified_gmt":"2024-08-26T02:56:25","slug":"cara-menghitung-bep","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/id\/newsroom\/agen\/cara-menghitung-bep\/","title":{"rendered":"Rumus Break Even Point (BEP) dan Cara Menghitung yang Benar"},"content":{"rendered":"\n
Sebagai entrepreneur <\/a>apakah Anda mengetahhui rumus break even point<\/em>? Karena dapat mempengaruhi keputusan bisnis yang akan dilakukan, pengertian dan cara menghitung BEP harus dipahami secara serius oleh pelaku bisnis. Sebab, menghitung BEP dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. <\/p>\n\n\n\n Break Even Point<\/em> (BEP) atau Titik Impas adalah situasi ketika total pendapatan atau penjualan bernilai sama dengan total biaya operasional. Pada titik ini, perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun mengalami kerugian <\/a>bersih. <\/p>\n\n\n\n Pada situasi BEP, pendapatan yang diterima oleh perusahaan bernilai cukup untuk menutup semua biaya yang digunakan dalam produksi atau operasi bisnis. Oleh karena itu, situasi ini umumnya merupakan situasi pertama yang ingin dicapai oleh perusahaan sebelum mencapai nilai untung. <\/p>\n\n\n\n Mengetahui BEP sangat penting. Hal ini membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis terkait harga produk, volume penjualan yang diperlukan, dan efisiensi biaya. Tanpa mengetahui BEP, perusahaan juga tidak mengetahui acuan untung dan rugi. <\/p>\n\n\n\n Perusahaan yang mampu mencapai BEP lebih cepat memiliki risiko yang lebih rendah. Hal itu karena menandakan perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih awal.<\/p>\n\n\n\n Baca juga : <\/strong>Rumus dan Cara Menghitung Target Penjualan<\/a><\/p>\n\n\n\n BEP merupakan salah satu konsep penting dalam analisis keuangan dan manajemen bisnis. Selain membantu perusahaan untuk perencanaan usaha<\/a> dan mengelola operasinya secara lebih efisien, berikut ini adalah beberapa fungsi BEP.<\/p>\n\n\n\n BEP membantu perusahaan untuk menentukan jumlah unit atau nilai penjualan yang harus dilakukan agar biaya pengeluaran dapat tercakup oleh pendapatan. Jika jumlah unit tersebut tidak tercapai, maka sudah bisa dipastikan bahwa perusahaan akan rugi. <\/p>\n\n\n\n Perusahaan dapat menggunakan informasi BEP untuk mengevaluasi berbagai skenario dan strategi <\/a>seperti menentukan apakah perlu meningkatkan harga jual, mengurangi biaya produksi, atau mengeksplorasi pasar baru. <\/p>\n\n\n\n Risiko yang dihadapi sebuah bisnis dapat diukur melalui penghitungan BEP. Jika sebuah perusahaan memiliki BEP yang sangat tinggi, maka perusahaan tersebut akan rentan terhadap fluktuasi pendapatan. <\/p>\n\n\n\n Informasi tentang BEP sangat penting dalam manajemen keuangan<\/a>. Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat merencanakan anggaran secara lebih akurat dan menentukan seberapa besar volume penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba.<\/p>\n\n\n\n Untuk kebutuhan tertentu, BEP dapat menjadi bagian dari laporan keuangan yang dapat ditunjukkan kepada pihak eksternal. Bagi investor atau pemberi pinjaman, BEP adalah indikator penting untuk menilai keberlanjutan dan stabilitas keuangan<\/a> suatu bisnis. Lazimnya tidak ada investor yang bersedia memberikan dana kepada perusahaan dengan BEP sulit tercapai. <\/p>\n\n\n\n Meskipun harus mengusahakan harga ekonomis untuk konsumen, pelaku bisnis harus mengetahui batas bawah harga supaya tidak rugi. Dalam hal ini, BEP membantu perusahaan menentukan harga jual yang ideal sambil terus mempertimbangkan faktor pasar dan persaingan.<\/p>\n\n\n\n Dengan memahami BEP, perusahaan dapat merencanakan pertumbuhan bisnis dengan lebih bijak. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengetahui batasan-batasan keuangan.<\/p>\n\n\n\n Mengetahui BEP dapat membantu perusahaan dalam membandingkan kinerjanya dengan standar industri atau pesaing. Perbandingan ini dapat memberikan wawasan tentang efisiensi operasional dan posisi bersaing.<\/p>\n\n\n\n BEP membantu menganalisis kapan perusahaan mulai mencapai laba setelah mencapai titik impas. Informasi ini penting untuk mengetahui seberapa cepat bisnis dapat menghasilkan keuntungan setelah menutupi semua biaya.<\/p>\n\n\n\n BEP digunakan sebagai alat pemantauan kinerja perusahaan. Dengan membandingkan penjualan aktual dengan BEP, manajemen dapat mengevaluasi apakah perusahaan berkinerja di bawah atau di atas ekspektasi.<\/p>\n\n\n\n Dalam memaksimalkan fungsi ini, pelaku bisnis dapat memanfaatkan platform digital yang mempermudah pemantauan kinerja bisnis. Caranya adalah dengan memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh Fazz Business<\/a><\/strong>. <\/p>\n\n\n\n Fazz Business <\/strong>memiliki berbagai fitur yang dapat sangat bermanfaat, seperti pengelolaan transaksi sehingga pencatatan BEP dapat segera diketahui hingga pengelolaan dana yang menguntungkan. Layanan yang dapat diakses secara digital ini juga menawarkan biaya perbankan yang lebih rendah dan suku bunga yang lebih tinggi daripada bank konvensional.<\/p>\n\n\n\n Baca juga : <\/strong>Cara Melakukan Promosi yang Tepat Agar Tembus Pasar Global!<\/a><\/p>\n\n\n\n Break Even Point (BEP) perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:<\/p>\n\n\n\n Artinya, BEP sama dengan total biaya tetap dibagi oleh selisih antara harga per unit dan biaya variabel. Perlu diingat bahwa dalam rumus ini, biaya tetap diwakili oleh total semua biaya overhead perusahaan.<\/p>\n\n\n\n Sementara itu, harga dan biaya variabel mencakup biaya per unit atau harga setiap produk yang terjual.<\/p>\n\n\n\n Rumus alternatif yang dapat digunakan adalah:<\/p>\n\n\n\n Margin kontribusi dihitung dengan mengurangkan biaya variabel dari harga jual suatu produk.<\/p>\n\n\n\n Apabila diinginkan dalam mata uang Rupiah, maka dari formulasi rumus break even point dalam unit dikalikan dengan harganya, sehingga :<\/p>\n\n\n\nPengertian BEP <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Fungsi dari BEP <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
1. Menentukan titik impas<\/h3>\n\n\n\n
2. Pengambilan keputusan<\/h3>\n\n\n\n
3. Evaluasi risiko<\/h3>\n\n\n\n
4. Perencanaan anggaran<\/h3>\n\n\n\n
5. Pertimbangan investasi<\/h3>\n\n\n\n
6. Penentuan harga<\/h3>\n\n\n\n
7. Perencanaan pertumbuhan bisnis<\/h3>\n\n\n\n
8. Mengukur perbandingan dengan industri<\/h3>\n\n\n\n
9. Analisis poin pencapaian laba<\/h3>\n\n\n\n
10. Monitoring kinerja<\/h3>\n\n\n\n
Rumus Break Even Point<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
\n
\n
\n