{"id":16873,"date":"2024-02-27T13:12:10","date_gmt":"2024-02-27T06:12:10","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=16873"},"modified":"2024-03-13T11:49:13","modified_gmt":"2024-03-13T04:49:13","slug":"contoh-proyeksi-keuangan-bisnis-plan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/id\/newsroom\/business\/contoh-proyeksi-keuangan-bisnis-plan\/","title":{"rendered":"Mudah Dibuat! Ini Contoh Proyeksi Keuangan Business Plan"},"content":{"rendered":"\n
Ada banyak contoh proyeksi keuangan business plan<\/em> untuk ditiru. Meskipun begitu, setiap pelaku bisnis harus mampu mengenali usahanya sendiri agar dapat menentukan rencana keuangan yang tepat sesuai kebutuhan. <\/p>\n\n\n\n Business plan<\/em> atau rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang berisi rincian rencana-rencana suatu usaha atau entitas bisnis. Hal ini digunakan sebagai panduan oleh pemilik atau pengelola bisnis dalam melangsungkan kegiatan usaha. <\/p>\n\n\n\n Rencana bisnis umumnya berisi informasi tentang tujuan bisnis, strategi pemasaran, struktur organisasi, proyeksi keuangan, dan informasi lain mengenai gambaran perjalanan bisnis ke depan.<\/p>\n\n\n\n Setiap rencana bisnis disusun secara khas sesuai keinginan pemilik bisnis atau dengan melihat kesesuaian antara entitas bisnis dan kondisi pasar. Beberapa elemen yang umumnya ada dalam rencana bisnis adalah sebagai berikut. <\/p>\n\n\n\n Business plan<\/em> menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan sebelum bisnis berdiri secara fisik. Hal itu karena beberapa manfaat business plan<\/em>, sebagai berikut. <\/p>\n\n\n\n Business plan<\/em> memberikan arahan dan rencana strategis bagi pemilik bisnis dan tim manajemen. Hal ini akan membantu dalam pemahaman tujuan bisnis, visi perusahaan, dan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.<\/p>\n\n\n\n Dengan membuat business plan<\/em>, pemilik bisnis dapat mengidentifikasi risiko potensial yang dapat dihadapi dan mengevaluasi peluang bisnis terbaik. Dengan begitu, pengambilan keputusan dapat lebih informasional.<\/p>\n\n\n\n Bagi bisnis yang sedang mencari pendanaan eksternal, business plan<\/em> adalah dokumen kunci untuk menarik mitra atau investor. Perencanaan bisnis yang baik dan menarik akan membuat investor cenderung bersedia menyerahkan dana. <\/p>\n\n\n\n Selama menjalankan bisnis, business plan <\/em>dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kemajuan dan pencapaian terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Jika capaian perusahaan kurang atau lebih sedikit dari perencanaan, maka dapat segera dilakukan perubahan manajemen. <\/p>\n\n\n\n Keputusan yang telah direncanakan dapat terus ditimbang-timbang agar lebih efisien. Hal ini berbeda jika sebuah keputusan dalam bisnis diambil secara mendadak. Dengan begitu, pengaturan sumber daya, keuangan, tenaga kerja, dan lainnya dapat lebih optimal. <\/p>\n\n\n\n Berikut ini adalah proyeksi keuangan sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner. Proyeksi ini mengacu pada pertumbuhan penjualan, biaya produksi, dan biaya operasional. <\/p>\n\n\n\n Proyeksi Laporan Laba Rugi (Income Statement<\/em>)<\/strong><\/p>\n\n\n\n Proyeksi Neraca (Balance Sheet<\/em>)<\/strong><\/p>\n\n\n\n Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow Statement<\/em>)<\/strong><\/p>\n\n\n\n Membuat business plan<\/em> atau rencana bisnis dapat dilakukan dengan cara menyusun beberapa aspek penting dalam usaha. Rangkuman berikut ini dapat Anda gunakan sebagai acuan.<\/p>\n\n\n\nPengertian <\/strong>business plan<\/em><\/strong> <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
\n
Kenapa <\/strong>business plan<\/em><\/strong> penting dibuat sebelum dan selama menjalankan bisnis? <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
1. Berguna sebagai panduan strategi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
2. Membantu menilai risiko dan peluang <\/strong><\/h3>\n\n\n\n
3. Menarik mitra dan investor <\/strong><\/h3>\n\n\n\n
4. Sebagai tolak ukur pencapaian <\/strong><\/h3>\n\n\n\n
5. Membantu pengelolaan bisnis secara efisien <\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Contoh proyeksi keuangan <\/strong>business plan<\/em><\/strong> <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
<\/td> Tahun 1<\/strong><\/td> Tahun 2<\/strong><\/td> Tahun 3<\/strong><\/td><\/tr> Pendapatan<\/td> Rp200.000.000<\/td> Rp350.000.000<\/td> Rp500.000.000<\/td><\/tr> Biaya Produksi<\/td> Rp80.000.000<\/td> Rp120.000.000<\/td> Rp150.000.000<\/td><\/tr> Margin Kotor<\/td> Rp120.000.000<\/td> Rp230.000.000<\/td> Rp350.000.000<\/td><\/tr> Biaya Operasional<\/td> Rp50.000.000<\/td> Rp80.000.000<\/td> Rp100.000.000<\/td><\/tr> Laba Bersih Sebelum Pajak<\/td> Rp70.000.000<\/td> Rp150.000.000<\/td> Rp250.000.000<\/td><\/tr><\/tbody><\/table><\/figure>\n\n\n\n <\/td> Tahun 1<\/strong><\/td> Tahun 2<\/strong><\/td> Tahun 3<\/strong><\/td><\/tr> Aktiva Tidak Lancar<\/td> <\/td> <\/td> <\/td><\/tr> Peralatan<\/td> Rp5.000.000<\/td> Rp2.000.000<\/td> Rp1.000.000<\/td><\/tr> Inventaris<\/td> Rp3.000.000<\/td> Rp4.000.000<\/td> Rp5.000.000<\/td><\/tr> Aktiva Lancar<\/td> <\/td> <\/td> <\/td><\/tr> Kas dan Setara Kas<\/td> Rp2.000.000<\/td> Rp6.000.000<\/td> Rp10.000.000<\/td><\/tr> Piutang<\/td> Rp1.000.000<\/td> Rp2.000.000<\/td> Rp3.000.000<\/td><\/tr> Total Aktiva<\/td> Rp11.000.000<\/td> Rp14.000.000<\/td> Rp19.000.000<\/td><\/tr> Kewajiban dan Ekuitas<\/td> <\/td> <\/td> <\/td><\/tr> Utang Usaha<\/td> Rp1.500.000<\/td> Rp2.500.000<\/td> Rp3.500.000<\/td><\/tr> Utang Bank<\/td> Rp2.000.000<\/td> –<\/td> –<\/td><\/tr> Modal Pemilik<\/td> Rp7.500.000<\/td> Rp9.000.000<\/td> Rp15.500.000<\/td><\/tr> Total Kewajiban dan Ekuitas<\/td> Rp11.000.000<\/td> Rp14.000.000<\/td> Rp19.000.000<\/td><\/tr><\/tbody><\/table><\/figure>\n\n\n\n <\/td> Tahun 1<\/strong><\/td> Tahun 2<\/strong><\/td> Tahun 3<\/strong><\/td><\/tr> Penerimaan Kas<\/td> Rp20.000.000<\/td> Rp35.000.000<\/td> Rp50.000.000<\/td><\/tr> Pengeluaran Kas<\/td> Rp12.000.000<\/td> Rp18.000.000<\/td> Rp25.000.000<\/td><\/tr> Aliran Kas Bersih<\/td> Rp8.000.000<\/td> Rp17.000.000<\/td> Rp25.000.000
<\/td><\/tr><\/tbody><\/table><\/figure>\n\n\n\nCara membuat <\/strong>business plan<\/em><\/strong> <\/strong><\/h2>\n\n\n\n
1. Ringkasan eksekutif<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\n
2. Deskripsi bisnis<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\n
3. Analisis pasar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\n
4. Strategi pemasaran<\/strong><\/h3>\n\n\n\n