Skema bisnis warung madura <\/strong><\/h2>\n\n\n\nSebagai warung kelontong, skema bisnis pada warung madura dilakukan dengan membeli produk melalui tengkulak ataupun distributor, lalu menjualnya kembali kepada konsumen tingkat akhir. Nantinya, keuntungan bakal didapatkan dari setiap penjualan produk. <\/p>\n\n\n\n
Setiap warung madura umumnya bekerja sama dengan banyak distributor. Mereka akan mengambil suatu produk dari distributor khusus agar mendapatkan harga yang paling murah. Misalnya, mereka hanya akan mengambil gas elpiji dari distributor gas dan hanya akan mengambil produk rokok dari distributor rokok. <\/p>\n\n\n\n
Kekerabatan antar warung madura juga dikenal cukup kuat. Hal ini bahkan menimbulkan stereotipe lain mengenai warung madura, yaitu kegemaran penjaga warung yang selalu teleponan. Di luar hal itu, kekerabatan ini membuat informasi mengenai distributor terbaik bisa saling dibagikan. <\/p>\n\n\n\n
Meskipun ada juga warung madura yang dijalankan oleh kelompok atau dalam kerja sama franchise<\/em>, tetapi umumnya warung madura dimiliki oleh perorangan. Tidak ada struktur organisasi atau manajemen yang pasti dalam bisnis ini, karena pemilik umumnya juga sekaligus pekerja di warung madura. <\/p>\n\n\n\nSama dengan warung kelontong pada umumnya, meskipun tanpa struktur manajemen yang jelas, bisnis warung madura dijalankan dengan pencatatan yang sangat baik. Produk yang masuk dan keluar akan dibukukan dalam rangka mempermudah restock<\/em> barang dan pencatatan keuntungan. <\/p>\n\n\n\n