{"id":20931,"date":"2025-10-02T13:50:35","date_gmt":"2025-10-02T06:50:35","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=20931"},"modified":"2025-10-02T13:50:38","modified_gmt":"2025-10-02T06:50:38","slug":"margin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/id\/newsroom\/billfazz\/margin\/","title":{"rendered":"Margin: Pengertian, Jenis, dan Cara Perhitungannya"},"content":{"rendered":"\n

Margin adalah selisih antara biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa dengan harga jual yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam dunia bisnis, margin digunakan sebagai indikator untuk menilai profitabilitas. Semakin tinggi margin yang diperoleh, semakin besar pula keuntungan yang didapat perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

Contoh sederhana: jika sebuah produk dijual seharga Rp100.000 dengan biaya produksi Rp70.000, maka margin keuntungan adalah Rp30.000 atau 30% dari harga jual.<\/p>\n\n\n\n

Selain menjadi ukuran keuntungan, margin juga membantu perusahaan dalam menetapkan strategi harga, menganalisis efisiensi operasional, hingga membuat perencanaan bisnis jangka panjang.<\/p>\n\n\n\n

Jenis-Jenis Margin dalam Bisnis<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Margin tidak hanya satu jenis, melainkan terbagi ke dalam beberapa kategori sesuai dengan komponen biaya dan pendapatan yang dihitung. Berikut penjelasannya:<\/p>\n\n\n\n

1. Gross Margin (Margin Kotor)<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Gross margin adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan biaya pokok penjualan (Cost of Goods Sold\/COGS). Jenis margin ini digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor sebelum memperhitungkan biaya operasional lainnya.<\/p>\n\n\n\n