{"id":6302,"date":"2022-01-07T10:31:00","date_gmt":"2022-01-07T10:31:00","guid":{"rendered":"https:\/\/fazz.com\/id\/?p=1891"},"modified":"2024-01-12T15:29:29","modified_gmt":"2024-01-12T08:29:29","slug":"tips-transaksi-online-yang-aman","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/fazz.com\/id\/newsroom\/business\/tips-transaksi-online-yang-aman\/","title":{"rendered":"10+ Tips Aman Transaksi Online Agar Terhindar dari Kerugian"},"content":{"rendered":"\n

Transaksi online di Indonesia tercatat semakin meningkat setiap tahunnya. Apalagi menjelang akhir tahun seperti sekarang ini sehingga Anda harus menyimak tips aman transaksi online ini. Mengutip data Bank Indonesia, hingga Oktober 2021, transaksi uang elektronik tumbuh 55,54% year on year<\/em> (yoy) menjadi Rp 29,23 triliun. Tak hanya transaksi uang elektronik, transaksi digital banking juga naik meningkat 63,31% yoy menjadi Rp 3.910,25 triliun.<\/p>\n\n\n\n

Hal itu terjadi karena maraknya belanja online <\/em>terutama semenjak ada pandemi COVID-19. Lalu dibarengi pula dengan semakin mudahnya sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking belakangan ini. Masyarakat jadi tak ragu untuk beralih ke transaksi non tunai<\/a>.<\/p>\n\n\n\n

Sebelum itu, Visa telah menerbitkan temuan serupa. Berdasarkan dari studi Visa Consumer Payment Attitudes, telah terjadi pertumbuhan konsumen menjadi lebih melek digital dan pergeseran cara pembayaran di kawasan Asia Tenggara. <\/p>\n\n\n\n

Menurut studi tersebut, pandemi COVID-19 dapat mempercepat terwujudnya masyarakat non tunai atau cashless society<\/em>. Di Indonesia sendiri diyakini akan tercipta cashless society <\/em>pada 2026, lebih cepat 4 tahun dari estimasi sebelumnya yakni pada 2030.<\/p>\n\n\n\n

Lantaran, bila dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, proporsi konsumen yang beralih ke sistem cashless <\/em>lebih tinggi yakni hingga sebanyak 6 dari 10 konsumen. Melihat data-data tersebut pelaku bisnis harusnya sudah bersiap diri dari sekarang. Bila keukeuh <\/em>tidak mau ikut bertransformasi, ya siap-siap saja ditinggalkan konsumen.<\/p>\n\n\n\n

Baik dari segi konsumen maupun pelaku usaha, simak tips aman transaksi online berikut ini!<\/p>\n\n\n\n

Baca juga : Pembayaran Non Tunai Diminati Masyarakat? Ini Alasannya!<\/a><\/p>\n\n\n\n

7 Tips Aman Transaksi Online <\/em>bagi Pelanggan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Pilih toko online resmi dan terpercaya<\/h2>\n\n\n\n

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat bertransaksi online adalah memilih platform yang resmi dan terpercaya. Pastikan platform tersebut memiliki izin resmi dari pemerintah, seperti izin dari Kementerian Perdagangan atau Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, perhatikan juga reputasi platform tersebut, misalnya melalui ulasan dari pelanggan lain. Terutama, jika terdapat ulasan yang mengunggah foto produk sehingga Anda mudah untuk menulusurinya.<\/p>\n\n\n\n

2. Teliti deskripsi produk dan pahami kebijakan toko<\/h2>\n\n\n\n

Setelah memastikan reputasi toko, langkah selanjutnya adalah membaca deskripsi produk dengan teliti saat ingin belanja online<\/a>. Pastikan Anda mengetahui nama barang, varian, spesifikasi, dan kelengkapan yang ditawarkan. Jika informasi produk kurang jelas, tanyakan langsung kepada penjual melalui fitur pesan atau diskusi produk. Selain itu, pahami juga syarat dan ketentuan atau kebijakan yang disediakan toko agar transaksi dapat berjalan dengan lancar.<\/p>\n\n\n\n

3. Hati-hati jika harga terlalu murah<\/h2>\n\n\n\n

Periksa harga yang ditawarkan toko dan bandingkan dengan harga di toko lainnya. Jangan terburu-buru tergiur dengan harga murah. Waspadalah jika harga yang ditawarkan terlalu murah dan jauh dari harga rata-rata di pasaran. Bisa jadi produk yang ditawarkan tersebut adalah produk palsu atau berkualitas rendah. Selain itu, mintalah foto asli produk yang akan dibeli. Jangan hanya mengandalkan foto produk yang tertera di website atau media sosial.<\/p>\n\n\n\n

4. Jaga kerahasiaan data pribadi<\/h2>\n\n\n\n

Data pribadi, seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, kode OTP, email, alamat, nomor telepon, nomor identitas, dan lainnya merupakan informasi penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Data-data tersebut dapat digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan, seperti penipuan atau peretasan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal maupun di media sosial, bahkan jika mereka mengaku sebagai perwakilan dari platform tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, pastikan membuat password yang sulit ditebak. Password yang sulit ditebak adalah password yang memiliki kombinasi huruf, angka, dan simbol. Hindari menggunakan data pribadi, seperti tanggal lahir atau nama, sebagai password karena password tersebut mudah ditebak.<\/p>\n\n\n\n

5. Gunakan perangkat dan jaringan pribadi<\/h2>\n\n\n\n

Saat bertransaksi online, sebaiknya gunakan perangkat dan jaringan pribadi yang aman. Hindari menggunakan perangkat atau jaringan publik, seperti WiFi gratis di tempat umum. Perangkat dan jaringan publik lebih rentan terhadap serangan malware atau peretasan.<\/p>\n\n\n\n

6. Cek keamanan website atau aplikasi<\/h2>\n\n\n\n

Tips aman transaksi online selanjutnya, sebelum bertransaksi, pastikan website atau aplikasi yang digunakan memiliki keamanan yang memadai. Perhatikan apakah website atau aplikasi tersebut menggunakan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) untuk melindungi data yang dikirimkan.<\/p>\n\n\n\n

7. Gunakan metode pembayaran yang aman<\/h2>\n\n\n\n

Hindari melakukan transfer ke rekening pribadi penjual. Pilihlah toko yang menyediakan metode pembayaran rekening bersama atau cash on delivery (COD). Dengan metode rekening bersama, dana yang Anda kirimkan hanya akan diteruskan ke penjual setelah transaksi benar-benar selesai. Sedangkan metode COD memungkinkan Anda untuk membayar setelah produk sampai ke tangan Anda.<\/p>\n\n\n\n

8. Simpan bukti transaksi<\/h2>\n\n\n\n

Setelah selesai melakukan pembayaran, simpan bukti transaksi dengan baik. Bukti transaksi ini dapat digunakan sebagai bukti jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kualitas barang yang tidak sesuai dengan deskripsi. Anda dapat menggunakan bukti transaksi untuk mengajukan komplain, penggantian atau pengembalian produk, atau mengklaim garansi yang ditawarkan penjual.<\/p>\n\n\n\n

9. Kenali modus penipuan<\/h2>\n\n\n\n

Pelaku penipuan online biasanya menggunakan berbagai modus untuk mengelabui korbannya. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap berbagai modus penipuan yang umum terjadi, seperti:<\/p>\n\n\n\n