Xfers sekarang adalah Fazz. Pelajari lebih lanjut
articlesbahasabusinessfazzIndonesia

Supply Chain Management: Arti, Proses, Strategi Laba Maksimal

28 April 2023

, diposting oleh by 

Aldean Moch Rafli

6 Strategi Supply Chain Management untuk Laba Maksimal

Supply chain management adalah sistem yang sekarang banyak diandalkan oleh bisnis-bisnis retail. Proses barang dari produsen ke konsumen melalui jalan yang cukup panjang. Tentu saja produsen ingin barang yang diterima oleh konsumen kualitasnya sama seperti sehabis diproduksi.

Supply chain management membantu pebisnis untuk memastikan proses pembukaan cabang bisnis berjalan lancar. Yuk, cari tahu pengertian dan strategi untuk menjalankannya secara maksimal.

Apa Itu Supply Chain Management?

Supply chain management adalah adalah serangkaian aktivitas yang terkait dengan pergerakan dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi dari titik asal ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuannya memastikan proses produksi hingga distribusi berjalan lancar dan efektif, sehingga pengeluaran ditekan dan laba pun menjadi naik.

  • Menurut Heizer dan Render, SCM adalah koordinasi terintegrasi dari semua aktivitas yang terlibat dalam memperoleh, membuat, dan memberikan produk kepada pelanggan.
  • Menurut Chase, Aquilano, dan Jacob, SCM adalah pendekatan manajemen yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas rantai pasok yang dimulai dari pengadaan bahan baku hingga produk jadi sampai ke tangan pelanggan.
  • Menurut James A dan Mona Fitzsimmons, SCM melibatkan koordinasi dan integrasi berbagai fungsi bisnis dalam rantai pasok untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Ciri khas dari sistem ini adalah memiliki jaringan kerja yang luas dan produk yang dikelola jumlahnya bisa sampai ribuan dalam satu waktu. Dimulai dari produk yang awalnya masih berbentuk bahan baku. Kemudian bisa dinikmati konsumen dengan kualitas yang terjaga.

Anda pasti bisa membayangkannya ketika harus mengirimkan ribuan stok dalam satu waktu. Dari produksi saja, ada banyak tenaga dan waktu yang Anda butuhkan, belum lagi ketika mengirimkannya pada konsumen. Itulah mengapa Anda membutuhkan strategi supply chain management yang tepat. 

Apalagi jika tujuan Anda adalah ingin memiliki banyak cabang bisnis, supply chain management akan banyak membantu proses distribusi yang lancar. Untuk memperoleh modalnya, ada supply chain financing.

Sekarang supply chain management, prosesnya dibantu oleh teknologi kekinian yang canggih dan akan terus dikembangkan sesuai zaman.

Baca juga : Loyalitas Pelanggan, Pengertian, Faktor, Contoh dan Caranya

Tujuan Supply Chain Management

Tujuan utama Supply chain management adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efisien dan efektif. SCM juga bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan layanan pelanggan.

Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan utama dari SCM adalah meraih keberhasilan dalam persaingan pasar atau minimal mempertahankan posisi. Oleh karena itu, menurut I Nyoman Pujawan, untuk memenangkan persaingan di pasar, rantai pasokan harus mampu menyediakan produk yang:

  • Murah
  • Berkualitas
  • Tepat waktu
  • Bervariasi

Proses dalam Supply Chain Management

Proses-proses ini merangkum berbagai tahapan dalam perjalanan produk atau layanan melalui rantai pasok. Berikut adalah penjelasan lebih informatif mengenai proses-proses kunci dalam Supply Chain Management:

1. Perencanaan (Planning)

Proses ini melibatkan perumusan strategi dan rencana operasional untuk memenuhi permintaan pelanggan. Ini mencakup peramalan permintaan, penentuan kebutuhan persediaan, dan perencanaan produksi. Perencanaan usaha yang baik membantu mengoptimalkan persediaan, mengurangi biaya, dan meningkatkan respons terhadap perubahan pasar.

2. Pengadaan (Sourcing)

Tahap ini mencakup identifikasi, pemilihan, dan pengelolaan pemasok. Perundingan kontrak, penilaian risiko pemasok, dan penentuan metode pengadaan termasuk dalam proses ini. Pengelolaan hubungan pemasok yang efektif dapat mengoptimalkan ketersediaan bahan baku dan memitigasi risiko pasokan.

2. Produksi (Manufacturing)

Proses produksi melibatkan konversi bahan baku menjadi produk jadi. Hal ini mencakup perencanaan kapasitas, manajemen kualitas, dan efisiensi operasional.

3. Distribusi (Delivery)

Distribusi melibatkan pengelolaan alur produk dari pabrik ke gudang, pusat distribusi, dan akhirnya ke pelanggan. Ini melibatkan pengelolaan persediaan di gudang dan pemilihan metode distribusi yang efisien.Distribusi yang tepat waktu dan efisien mendukung kepuasan pelanggan dan mengoptimalkan biaya logistik.

4. Pengelolaan Retur (Returns Management):

Jika terjadi pengembalian produk, proses ini melibatkan penanganan retur, inspeksi barang, dan pengembalian stok ke persediaan. Ini juga mencakup analisis penyebab pengembalian.

Baca juga : Cara, Metode, dan Tujuan Analisis Peluang Usaha

Apa Manfaat dari Supply Chain Management?

1. Persediaan yang optimal

SCM memungkinkan perusahaan untuk mengelola persediaan dengan lebih efisien dan efektif. Perencanaan yang baik, pemantauan yang akurat, dan manajemen risiko yang cermat dapat menghindarkan kelebihan stok atau kekurangan persediaan.

2. Peningkatan efisiensi operasional

Integrasi proses-proses dalam rantai pasok memungkinkan pengelolaan yang lebih efisien dari mulai pengadaan hingga distribusi. Hal ini mencakup penggunaan teknologi untuk otomatisasi dan pemantauan real-time.

3. Respons cepat terhadap perubahan pasar

Dengan pemantauan yang terus-menerus terhadap kondisi pasar dan analisis permintaan pelanggan, SCM membantu perusahaan untuk merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan fleksibel.

4. Peningkatan kualitas produk

SCM memungkinkan perusahaan untuk mengelola rantai pasok dengan lebih terkontrol, termasuk pengelolaan kualitas bahan baku dan proses produksi.

5. Peningkatan hubungan dengan supplier

SCM mendorong kolaborasi yang erat dengan supplier. Hal ini mencakup penilaian kinerja supplier, negosiasi kontrak yang saling menguntungkan, dan sharing informasi secara transparan.

Baca juga : Perhitungan Return on Investment dan Tips agar Meraihnya

6 Strategi Supply Chain Management

Supaya Anda sukses membangun bisnis franchise yang solid, berikut ini adalah strategi supply chain management yang dapat Anda praktikkan secara langsung pada bisnis.

1. Diversifikasi supplier

Strategi supply chain management yang akan sangat membantu adalah Anda punya cadangan supplier yang banyak. Tidak bergantung hanya pada 1 supplier.

Hal ini untuk mengantisipasi ketika satu supplier sedang ada kendala atau terjadi bencana alam serta musibah yang menimpa, supplier lain bisa menjadi pilihan baru agar pasokan produk tetap berjalan baik.

Sangat wajar jika Anda bekerja sama dengan beberapa supplier. Hal ini tidak ada larangan. Anda hanya perlu menjaga hubungan dengan mereka sebaik-baiknya.

2. Manajemen produksi yang baik

Anda membutuhkan kerja sama eksternal, tapi jangan melupakan manajemen internal yang juga punya andil besar dalam proses distribusi produk Anda.

Misalnya, ketika harga bahan baku sedang naik, perusahaan bisa mengambil strategi menaikkan harga barang. Atau jika tidak ingin mengecewakan pelanggan, terpaksa untuk mengurangi pasokan.

Keputusan yang Anda ambil harus disadari dengan kemampuan perusahaan dalam proses produksi. 

3. Kemitraan adalah kunci

Strategi supply chain management tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya mitra yang membantu Anda. Hubungan Anda dengan mereka di sini adalah simbiosis mutualisme, sama-sama mendapatkan keuntungan.

Di sinilah diperlukan kepercayaan satu sama lain dalam menyediakan keperluan masing-masing. Anda juga bisa mengajak orang lain bekerja sama untuk membangun cabang baru. Namun, tidak ditinggalkan begitu saja dengan hanya memberikan pasokan produk. 

Beri waktu pada mereka untuk lebih memahami usaha yang Anda jalankan, dan selalu ada ketika mereka membutuhkan jawaban. Atau Anda juga bisa memberikan tips agar promosi berhasil dilakukan, sehingga menghasilkan laba melebihi ekspektasi.

4. Perhatikan banyaknya permintaan

Anda juga harus bisa melihat dengan jeli kapan permintaan akan naik atau turun. Ketika naik, Anda bisa memanfaatkannya dengan memasok produk dalam jumlah lebih banyak.

Ketika permintaan sedang turun, Anda tidak perlu memasok stok tambahan. Hanya mengandalkan pemasaran untuk lebih mempromosikan usaha yang Anda jalankan. Dari sana lebih banyak orang tahu tentang brand Anda, kemudian melakukan pembelian.

Dengan begitu, Anda akan mampu mencapai target laba yang telah ditetapkan, tanpa harus bingung ketika mengubah strategi. Perubahan adalah hal yang wajar dalam bisnis.

5. Mengedepankan pelanggan

Strategi supply chain management akan berhasil ketika Anda tahu cara yang tepat untuk membuat pembeli biasa menjadi pelanggan. Tidak hanya membeli produk sekali, tapi kalau bisa berkali-kali.

Caranya adalah dengan membangun customer service yang bagus. Sesederhana cepat tanggap ketika ada pembeli yang menyampaikan keluhan. 

Atau menyediakan penggantian produk apabila terjadi kerusakan dalam proses distribusi. Dengan begini pelanggan akan lebih percaya dan tidak ragu memilih produk Anda untuk ke depannya. 

6. Melakukan evaluasi secara berkala

Proses produksi dan kebijakan bisa saja berubah dengan melihat aturan terbaru atau kondisi di lapangan.

Itulah mengapa dibutuhkan evaluasi rutin agar Anda bisa mengambil keputusan secara tepat. Evaluasi juga perlu melibatkan mitra dan ulasan pelanggan.

Anda juga bisa memantau dengan mengandalkan teknologi IT. Sekarang teknologi untuk memudahkan proses supply chain management sudah tersedia. Anda bisa mencari sesuai dengan kebutuhan.

Fitur Supply Chain Financing Modal Rakyat dari Fazz Business untuk Bisnis Lebih Mudah

Bagi Anda yang punya tujuan bisnisnya punya banyak cabang, bisa mengandalkan layanan Supply Chain Financing dari Modal Rakyat yang merupakan bagian dari Fazz Business.

Dengan fitur ini, pelaku usaha sangat bisa merekomendasikan pelaku usaha lainnya untuk menjadi mitra franchise bisnisnya. Sehingga, membuat bisnisnya menjadi berkembang.

Caranya, Modal Rakyat akan membiayai invoice yang diajukan, mulai dari modal sampai kebutuhan bahan baku dari franchisor. Bagi pelaku usaha, ini adalah kesempatan bagus karena dapat membuka banyak cabang dalam waktu yang cenderung cepat. 

Begitu pula bagi franchisee, sama-sama menguntungkan karena membuka cabang produk atau brand ternama tidak lagi memikirkan modal.

Ayo, daftar di layanan permodalan dari Fazz Business sekarang juga dengan klik link berikut ini. 

Share

Hubungi kami untuk bangun bisnis Anda tanpa batas

Perusahaan Anda terdaftar di?

Akun dengan mata uang apa yang Anda butuhkan?

Jelajahi berdasarkan produk

Indonesia