Xfers sekarang adalah Fazz. Pelajari lebih lanjut
articlesbahasabusinessfazzIndonesia

7 Tips Manajemen Risiko Keuangan untuk Pelaku Bisnis

4 March 2024

, diposting oleh by 

Amry Hidayat

7 Tips Manajemen Risiko Keuangan untuk Pelaku Bisnis

Manajemen risiko keuangan menjadi salah satu aspek penting dalam pengelolaan dana. Hal ini harus dipahami oleh setiap personal, terutama bagi para pelaku bisnis. Sebab, manajemen risiko akan mempengaruhi keputusan yang tepat. 

Pengertian manajemen risiko keuangan 

Istilah manajemen risiko keuangan merujuk pada setiap upaya yang dilakukan untuk mengetahui, menganalisis, dan mengendalikan potensi kerugian uang. Hal ini umumnya merujuk pada pengelolaan dana di dalam sebuah perusahaan.

Tujuan dari manajemen risiko keuangan adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul dalam aktivitas keuangan. Dengan begitu, setiap orang atau perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam aktivitas keuangan. 

Proses manajemen risiko keuangan 

Manajemen risiko keuangan dilakukan dengan serangkaian tindakan. Hal itu akan bergantung pada strategi dan pengalaman masing-masing pengelola risiko keuangan. Meskipun begitu, bentuk kegiatan dalam manajemen risiko keuangan adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi risiko 

Tahap awal ini dilakukan dengan cara mencari tahu semua potensi risiko yang dapat mempengaruhi keuangan, seperti risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, dan lainnya. 

2. Mengevaluasi risiko 

Setelah memahami risiko apa saja yang dapat mempengaruhi keuangan, informasi yang harus diketahui lagi adalah ukuran dampak yang dapat disebabkan. Hasil dari tahap ini dapat disajikan dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif.

3. Memilih strategi 

Strategi manajemen risiko dapat dipilih dengan pertimbangan beberapa langkah sebelumnya. Beberapa strategi yang dapat dipilih adalah seperti melakukan investasi uang ke komoditas aman jangka panjang, mengubah arah bisnis, mencairkan aset, dan lainnya. 

4. Pemantauan dan pelaporan 

Selama strategi berjalan, harus tetap dilakukan pemantauan dan laporan secara berkala. Hal ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi dalam menghindari risiko keuangan. 

5. Penyesuaian dan revaluasi 

Karena pasar dan lingkungan bisnis terus bergerak, maka penyesuaian manajemen risiko keuangan juga harus berubah. Oleh karena itu, Setiap tindakan dalam manajemen harus secara fleksibel melakukan evaluasi. 

Jenis-jenis risiko keuangan dan solusinya 

Ada banyak risiko keuangan yang perlu dipertimbangkan oleh individu atau entitas bisnis. Beberapa bentuk risiko keuangan yang paling sering dipertimbangkan dalam manajemen risiko keuangan adalah sebagai berikut. 

1. Risiko pasar

Bentuk risiko alami yang harus dihadapi pelaku perdagangan ini terjadi karena aktivitas perdagangan yang membuat harga naik dan turun. Solusi yang biasa diambil untuk menghadapi risiko ini adalah melakukan diversifikasi sehingga kerugian di satu sektor dapat ditutupi dari keuntungan di sektor lain.

2. Risiko kredit 

Jenis risiko ini terjadi ketika pelaku pasar, seperti nasabah atau mitra bisnis, gagal membayar utang atau kewajiban bayar. Hal itu membuat pemilik modal kehilangan dana dan bunga sebagai keuntungan. Analisis cermat sebelum memberikan utang atau bekerja sama dengan mitra merupakan solusi dasar untuk risiko ini. 

3. Risiko likuiditas 

Meskipun memiliki aset barang yang banyak, tetapi sebuah entitas bisnis akan menghadapi risiko likuiditas jika tidak dapat mengubahnya menjadi uang secara cepat. Hal ini mengakibatkan bisnis tidak dapat membayar kewajibannya karena tidak memiliki uang. Oleh karena itu, manajemen seharusnya selalu menjaga struktur utang dan kepemilikan uang tunai dalam jumlah yang aman.

4. Risiko suku bunga 

Satu lagi bentuk risiko yang alami harus dihadapi oleh manajemen keuangan adalah perubahan nilai suku bunga. Hal ini akan membuat perhitungan kenaikan aset dapat berubah. Mengatur periode investasi dan memilih instrumen atau tabungan yang memberi perlindungan suku bunga umumnya diterapkan untuk menghadapi risiko ini. 

5. Risiko operasional 

Operasional atau aktivitas produksi dalam sebuah bisnis sejatinya selalu memiliki kemungkinan untuk gagal. Hal ini tentu saja akan membuat bisnis gagal memperoleh keuntungan. Untuk menghindari hal tersebut, inspeksi dan kontrol harus selalu dilakukan. 

Tips untuk melakukan manajemen risiko keuangan 

Manajemen risiko keuangan dapat didasari kecerdasan dan pengalaman. Bagi seseorang yang pertama kali melakukan manajemen risiko keuangan, beberapa tips ini baik untuk diterapkan. 

1. Identifikasi risiko dengan jelas

Lakukan identifikasi risiko secara komprehensif, termasuk risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko lainnya yang mungkin mempengaruhi keuangan perusahaan atau individu.

2. Lakukan evaluasi risiko secara teratur 

Meskipun harus tetap berpegangan pada tujuan yang telah direncanakan sejak awal, tetapi penyesuaian juga perlu dilakukan pada saat-saat tertentu. Lakukan evaluasi risiko secara berkala untuk mengukur dampak dan kemungkinan terjadinya risiko. 

3. Tetapkan toleransi risiko secara realistis

Tentukan batas toleransi risiko yang dapat diterima oleh perusahaan atau individu. Hal ini akan membantu dalam menetapkan parameter untuk pengambilan keputusan.

4. Pertimbangkan diversifikasi portofolio 

Lakukan diversifikasi investasi atau kegiatan keuangan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu aset atau satu sektor bisnis.

5. Lakukan manajemen likuiditas dengan baik 

Pertahankan posisi likuiditas yang sehat untuk menghadapi kebutuhan dana mendesak dan menghindari risiko likuiditas. Sebab, simpanan uang tunai kerap menjadi masalah dalam manajemen keuangan. 

6. Manfaatkan asuransi secara bijak

Jika mungkin, pertimbangkan untuk mengambil asuransi sebagai langkah proteksi terhadap risiko tertentu yang dapat dialami.

7. Terus memantau perkembangan eksternal

Tetap up-to-date dengan perkembangan eksternal seperti perubahan regulasi, kondisi pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko keuangan.

Fazz sebagai solusi untuk risiko keuangan

Untuk memudahkan aktivitas keuangan bisnis, termasuk mengelola risiko keuangan, pelaku bisnis dapat memanfaatkan Fazz Business. Akun keuangan digital yang dapat dijadikan sebagai rekening bisnis ini akan membantu pengusaha dalam memudahkan transaksi keuangan, seperti transfer ke berbagai mata uang lintas negara.

Selain itu, sebagai rekening bisnis, Fazz Business juga menawarkan keuntungan dalam bentuk bunga. Untuk setiap dana yang disimpan sebagai tabungan, Fazz Business akan memberikan bunga harian sebesar 2% dalam setahun tanpa menerapkan biaya tahunan, biaya perbankan, atau batas saldo minimal pembuatan akun.

Share

Fresh Resources

Perusahaan Anda terdaftar di?

Akun dengan mata uang apa yang Anda butuhkan?

Jelajahi berdasarkan produk

Indonesia