Xfers sekarang adalah Fazz. Pelajari lebih lanjut
articlesbahasabisnisbusinessfazzIndonesiaROI

Return on Investment: Faktor, Cara Menghitung, Tips Meraihnya

10 August 2023

, diposting oleh by 

Nida Amalia

Perhitungan Return on Investment dan Tips agar Meraihnya

Perhitungan Return on Investment adalah hal yang perlu Anda pahami, terutama untuk Anda yang mau berbisnis atau berinvestasi. Dengan rumus ROI Anda bisa memprediksi apakah suatu bisnis atau investasi layak dilakukan atau malah sebaliknya.

Cara untuk menghitung ROI tidak rumit. Dapat Anda lakukan semalaman, selama Anda paham cara kerjanya. Berikut ini akan dijelaskan apakah itu ROI yang akan membantu Anda dalam mengambil keputusan terkait bisnis atau investasi.

Apa Itu Return of Investment (ROI)? 

Return on Investment adalah perhitungan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal atau investasi yang diberikan padanya.

Menjadikan kesimpulan laba atau tidaknya jadi lebih sederhana, sehingga Anda akan lebih paham hasil akhirnya.

Setiap usaha pasti membutuhkan modal untuk menjalankan tujuannya. Tujuan usaha adalah menghasilkan laba yang maksimal, walaupun dengan modal yang sebenarnya tidak seberapa.

Namun, apabila modal besar sudah dikeluarkan dan tidak ada perubahan berarti dari ROI. Atau bahkan nilai ROI yang tercatat malah minus. Ini tentu menjadi bahan evaluasi pihak bisnis untuk mencari tahu mengapa usaha tidak mencapai target.

ROI juga bisa jadi dasar keputusan bisnis selanjutnya. Dana bisa diatur sedemikian rupa dengan mengikuti hasil dari ROI. Apabila modal tinggi menghasilkan ROI yang oke, biasanya perusahaan mau mengeluarkan dana dengan jumlah yang sama untuk keuntungan lebih baik atau sebaliknya.

Baca juga : 6 Manfaat dan Alasan Kenapa Anda Perlu Punya Tabungan Bisnis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return on Investment

1. Tingkat Perputaran Aktiva Operasi atau Operating Assets

Faktor pertama yang memainkan peran penting dalam perhitungan ROI adalah tingkat perputaran aktiva operasi atau operating assets. Ini mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan operasional, seperti bangunan, peralatan, uang, dan aset tak berwujud seperti hak paten. Aset yang berupa investasi atau yang tidak langsung berdampak pada operasional dianggap bukan bagian dari operating assets. Perhitungan tingkat perputaran operating assets bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat memanfaatkan berbagai jenis aset yang dimilikinya. Selain itu, analisis ini juga membantu dalam mengevaluasi kemajuan usaha dan arah pengembangan yang lebih maju.

2. Profit Margin

Sementara itu, profit margin merupakan faktor kedua yang memiliki dampak signifikan pada perhitungan ROI. Profit margin diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih, di mana kedua variabel tersebut tidak termasuk dalam beban pajak atau komponen serupa. Dengan memahami profit margin, kita dapat menilai efisiensi operasional suatu perusahaan. Hasil perhitungan profit margin menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari setiap satu unit penjualan. Sebagai contoh, jika nilai profit margin mencapai 25 persen, maka dapat diartikan bahwa setiap satu rupiah penjualan menghasilkan keuntungan sebesar 0.25 rupiah. Oleh karena itu, semakin tinggi hasil perhitungan profit margin, semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.

Baca juga : 10+ Cara Mengelola Keuangan Usaha Agar Sukses dan Tidak Rugi

Cara Menghitung Return on Investment

Cara hitung ROI sebenarnya tidak begitu rumit. Biasanya pimpinan usaha yang bisa langsung menghitung. Atau jika banyak data yang harus diinput, pihak keuangan yang akan memberikan hasilnya. Di bawah ini adalah perhitungan return on investment yang bisa Anda lakukan.

Contoh kasus:

Perusahaan GFA menggelontorkan dana Rp200 juta untuk promosi produk barunya. Pendapatan atau revenue yang berhasil diperolehnya adalah Rp400 juta. Jadi, berapa ROI yang berhasil diperoleh?

Return on Investment =(400.000.000 – 200.000.000) : 200.000.000 x 100%
200.000.000 : 200.000.000 x 100%
100%

Kesimpulannya perusahaan GFA memiliki ROI 100% yang artinya hasilnya positif. Keuntungan yang diperoleh cukup besar, sehingga membuat perusahaan GFA bisa menggunakan hasil laba untuk keperluan perusahaan lainnya.

ROI akan bernilai positif apabila revenue lebih besar dibandingkan modal yang Anda berikan untuk pendapatan itu. Namun, tidak selamanya hal itu menjamin ROI yang bagus karena ada faktor-faktor lain seperti pajak dan keadaan pasar. Anda harus menghitung hal ini juga.

Fokus Anda adalah satu, hasilnya adalah investasi return tinggi.

Baca juga : High Risk High Return dalam Investasi dan Strateginya

Tips agar Return on Investment Tercapai

Anda biasanya melakukan perhitungan Return on Investment dengan harapan bisa melampaui target. Itulah mengapa ROI akan dijadikan sebagai target. Di bawah ini adalah cara agar ROI yang Anda tentukan bisa tercapai dengan baik.

1. Memasang target realistis

Yang menentukan target dari perhitungan Return on Investment adalah pebisnis. Anda pun bisa melihatnya dari kemampuan Anda sendiri dalam menyediakan modal. Besaran ROI akan dipengaruhi dengan besaran modal yang dikeluarkan.

Perlu memasang target realistis yang sekiranya bisa Anda gapai di periode tertentu. Di awal target Anda mungkin tidak seberapa, tapi Anda bisa meningkatkannya seiring hasil baik yang diperoleh.

Perhitungan ROI akan lebih efektif hasilnya ketika Anda memperhatikan keadaan pasar seperti tingkat inflasi dan besarnya pajak.

2. Lakukan percobaan penting

Investasi yang Anda tentukan untuk usaha akan digunakan untuk bermacam hal mulai dari promosi atau inovasi penyediaan produk baru. 

Misalnya, Anda memproduksi produk baru sebagai bentuk kebutuhan masyarakat di waktu sekarang. Hal ini sudah Anda rencanakan dulu secara matang dengan melihat kebutuhan pasar.

Anda bisa langsung menjual produk itu dan menargetkan penjualan dalam beberapa bulan kemudian. Tentunya Anda ingin hasilnya laku keras. Hasilnya akan diketahui karena Anda berani mencoba.

3. Keunikan produk dan jasa diperlihatkan

Cara agar produk dan jasa Anda bisa laku di pasaran adalah dengan menghubungkannya dengan kebutuhan konsumen.

Selain itu, konsumen tentunya mau produk yang berbeda dari yang mereka tahu. Pelayanan yang Anda berikan juga menjadi pengalaman unik bagi pembeli. Ketika pembeli merasa dekat dan relate dengan produk Anda, bukan tidak mungkin mereka mau membeli berkali-kali.

Intinya Anda harus kenal dulu keunikan dari produk dan jasa Anda. Bukan hanya membahas kegunaannya saja untuk pembeli.

4. Gunakan channel promosi yang tepat

Promosikan produk dan jasa Anda tidak hanya di satu channel untuk perhitungan return on investment yang oke.

Anda dapat memilih channel promosi di berbagai lokasi sekaligus seperti email marketing, situs web, media sosial dan lainnya. Dapatkan informasi promosi mana yang costnya paling rendah dan menghasilkan keuntungan paling tinggi.

Untuk channel promosi Anda perlu tahu kelebihan dan kekurangannya juga supaya disesuaikan dengan karakter produk yang Anda jual

5. Evaluasi menggunakan data

Untuk meningkatkan hasil perhitungan Return on Investment, Anda perlu melakukan evaluasi yang benar, yaitu menggunakan data.

Data yang dikumpulkan dari jumlah closing yang dihadapkan dengan besaran ROI berbanding dengan uang promosi.

Data ini menjadi evaluasi nyata untuk keputusan yang Anda ambil selanjutnya. Jadi, jangan pernah mengacuhkan data yang masuk. Justru data ini perlu Anda kumpulkan secara berkala.

Atur keuangan bisnis secara rapi dengan Pay and Receive Fazz Business

Fazz Business menyediakan layanan Pay and Receive untuk para pelaku usaha yang mau memiliki pencatatan keuangan secara real time, sehingga dapat memudahkan pelaku usaha dalam melakukan perhitungan keuangan atau ROI.

Langsung saja daftar dengan klik link berikut ini!

Share

Hubungi kami untuk bangun bisnis Anda tanpa batas

Perusahaan Anda terdaftar di?

Akun dengan mata uang apa yang Anda butuhkan?

Jelajahi berdasarkan produk

Indonesia