Ada beberapa cara menghitung target penjualan yang harus diketahui oleh calon pelaku usaha. Sebelum itu, calon pelaku usaha juga harus memahami secara baik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan target penjualan dalam sebuah usaha. Hal ini berguna agar bisnis berjalan secara realistis dan berkembang secara baik.
Apa itu target penjualan?
Secara sederhana, target penjualan dapat dipahami sebagai jumlah penjualan produk yang ingin dicapai oleh suatu entitas bisnis. Secara lebih rinci, beberapa poin penting pengertian target penjualan ada dalam uraian di bawah ini.
1. Tujuan dan pengukuran keberhasilan target penjualan
Bentuk target penjualan harus spesifik, terukur, dan dapat realistis tercapai. Setiap perusahaan atau individu biasanya menetapkan target penjualan berdasarkan berbagai faktor, termasuk volume penjualan, nilai penjualan, atau pangsa pasar. Target ini menjadi tolok ukur keberhasilan dan efektivitas upaya pemasaran dan penjualan.
2. Periode target penjualan
Sesuai dengan jadwal produksi, target penjualan lazimnya memiliki rentang waktu atau periode tertentu. Misalnya, target penjualan bulanan, triwulanan, tahunan, atau target jangka panjang dalam beberapa tahun. Pemilihan periode ini tergantung pada strategi bisnis dan siklus produksi perusahaan.
3. Penentuan target penjualan
Penentuan target penjualan harus didasarkan pada analisis pasar, data penjualan secara historis, serta pertimbangan terhadap situasi ekonomi dan kompetisi pasar. Faktor-faktor seperti pertumbuhan pasar, tren konsumen, dan potensi penjualan juga perlu dipertimbangkan.
4. Sumber daya dan strategi target penjualan
Tidak boleh asal untung, target penjualan harus ditetapkan secara realistis supaya dapat tercapai menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tim penjualan dan pemasaran harus mengembangkan strategi untuk mencapai target, seperti promosi, program loyalitas pelanggan, atau perluasan pasar. Bahkan, kelebihan target penjualan harus dievaluasi jika nilainya tidak realistis dengan sumber daya yang ada.
5. Monitoring dan evaluasi target penjualan
Selama periode penjualan, perusahaan harus secara teratur memantau dan mengevaluasi kinerja penjualan untuk melihat apakah target tercapai atau harus ada penyesuaian yang perlu dilakukan. Hal itu dapat membantu dalam mengambil tindakan perbaikan atau merencanakan strategi baru.
6. Fleksibilitas target penjualan
Walaupun harus ambisius, perusahaan juga harus mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan situasi. Sebab, perubahan tren pasar atau situasi ekonomi dapat mempengaruhi pencapaian target sehingga perusahaan perlu bersikap responsif dan adaptif.
Bagaimana cara menghitung target penjualan?
Berdasarkan tujuan tertentu, target penjualan dapat dihitung berdasarkan persentase hasil penjualan, nilai minimal penjualan yang harus dicapai, dan performa yang telah dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tiga cara menghitung target penjualan tersebut.
1. Menghitung persentase penjualan
Cara ini dapat membantu dalam mengevaluasi hasil penjualan terhadap target yang sudah ditentukan. Pelaku bisnis perlu menghitung persentase penjualan aktual terhadap target penjualan yang telah ditetapkan.
Contoh:
Target penjualan produk pada bulan Januari sebesar Rp10 juta. Sementara total penjualan produk kopi pada bulan Januari adalah Rp15 juta. Maka, persentase penjualan produk pada bulan Januari adalah:
(Rp15 juta / Rp10 juta) x 100% = 150%.
Dalam contoh di atas, penjualan pada bulan Januari berhasil melebihi target sebesar 150%.
2. Mencari nilai minimal penjualan
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai minimal penjualan yang harus didapatkan oleh bisnis. Cara ini membantu perusahaan agar tidak mengalami kerugian akibat kurangnya keuntungan dari penjualan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki target minimal penjualan dalam satu periode adalah sebesar 80%. Sementara target nilai penjualan dalam sebulan yang ingin dicapai adalah Rp10 juta. Maka, angka minimal nilai penjualan adalah:
80% x Rp10 juta = Rp8 juta.
Dalam contoh ini, nilai penjualan minimal yang harus dicapai adalah Rp8 juta untuk memenuhi target persentase minimal penjualan 80%. Jika kurang dari nilai tersebut, maka bisnis akan rugi.
3. Menghitung performa target penjualan
Cara ini bertujuan untuk mengukur performa penjualan terhadap target penjualan yang telah ditetapkan. Perhitungan ini membantu mendorong kompetisi dan motivasi tim penjualan untuk mencapai atau melebihi target penjualan yang telah ditetapkan.
Contoh:
Target penjualan individu dalam sebulan adalah sebesar Rp15 juta. Sementara itu, seorang sales berhasil menjual produk senilai Rp20 juta. Maka, hasil penjualan sales tersebut telah melebihi target.
Rumus menghitung target penjualan
Rumus menghitung target penjualan akan bergantung pada tujuan, mulai dari melihat persentase penjualan yang sudah dilakukan, mengetahui minimal penjualan yang harus dilakukan, atau melihat performa target penjualan yang telah dilakukan.
Berdasarkan langkah dan contoh pada poin sebelumnya, rumus menghitung target penjualan adalah sebagai berikut.
1. Nilai persentase total hasil penjualan terhadap target: (Total Jual/Target Jual) x 100%
2. Nilai minimal penjualan yang harus dicapai: Persentase Target Minimal Penjualan x Jumlah Hasil Penjualan
3. Performa hasil penjualan terhadap target: Hasil Penjualan – Nilai Target Penjualan
Penanggung jawab perhitungan target penjualan
Penanggung jawab perhitungan target penjualan biasanya adalah manajer penjualan atau tim pemasaran dalam suatu perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk menetapkan target penjualan, menghitung target penjualan yang realistis, dan memastikan pencapaian target tersebut.
Mereka akan berkoordinasi dengan berbagai pihak di dalam perusahaan untuk terus menghasilkan penjualan yang lebih baik. Umumnya, hal itu dilakukan dengan cara menambah modal untuk memperbanyak produksi atau menambah tim pemasaran.
Penambahan modal dapat dilakukan oleh pemilik bisnis atau manajemen bisnis dengan cara memanfaatkan layanan Loan dari Fazz Business. Layanan keuangan yang dapat memberikan tambahan modal hingga Rp2 miliar ini memiliki berbagai kelebihan untuk menunjang produksi.
Layanan Loan dapat secara khusus digunakan untuk kebutuhan pembayaran faktur, pelunasan Purchase Order, dan modal awal pendirian UMKM.