Sebagai salah satu negara dengan jumlah startup terbesar di dunia, peluang menemukan startup funding Indonesia terbilang cukup terbuka. Bagian yang lebih menantang justru terletak pada pemanfaatan atau pengelolaan dana funding tersebut.
Definisi startup
Dalam dekade terakhir, istilah startup lebih umum digunakan untuk menyebut perusahaan baru yang berfokus pada pengembangan produk atau layanan inovatif. Entitas bisnis ini dapat dikenali melalui karakteristik seperti mengandalkan inovasi yang tinggi, mengejar pertumbuhan yang sangat cepat, dan memanfaatkan teknologi atau metode bisnis baru.
Perusahaan startup kerap kali memanfaatkan teknologi canggih, terutama teknologi digital, untuk memacu pertumbuhan dalam waktu singkat. Hal itu membuat perusahaan startup kerap diidentikkan dengan bisnis berbasis digital.
Karena menginginkan pertumbuhan dalam waktu sangat singkat dan menggunakan teknologi canggih, maka pendanaan besar menjadi salah satu karakteristik yang dimiliki oleh startup. Bahkan, pendanaan tersebut dilakukan berulang kali dalam beberapa tahapan.
Tahapan pendanaan pada startup di Indonesia
Pada dasarnya, tahapan pendanaan yang ada pada startup Indonesia tidak berbeda dengan startup lain di negara lain. Meskipun begitu, dalam situasi tertentu, startup Indonesia bisa memperoleh pendanaan khusus, seperti bantuan pemerintah.
Beberapa tahapan pendanaan yang pernah terjadi pada startup Indonesia adalah.
1. Bootstrapping
Sebagian besar startup di Indonesia memulai pendirian entitas dengan menggunakan sumber daya internal atau modal pribadi, yang dikenal sebagai bootstrapping.
Pada tahap ini, para pendiri startup akan mengelola keuangan seefisien mungkin, mengandalkan kreativitas, dan berusaha membangun produk atau layanan yang menarik minat pasar tanpa ketergantungan pada pendanaan eksternal.
2. Friends and Family/Pre-Seed Funding
Setelah tahap bootstrapping, startup di Indonesia sering mengandalkan dukungan finansial dari keluarga dan teman dekat. Pendanaan dari lingkungan sosial ini tidak hanya menyediakan modal tambahan, tetapi juga menciptakan jaringan dukungan yang penting bagi pertumbuhan awal perusahaan.
3. Seed Funding
Pada tahap ini, startup mencari pendanaan dari investor yang tertarik dengan potensi pertumbuhan bisnis. Seed funding digunakan untuk mempercepat pengembangan produk, melakukan pemasaran awal, dan merealisasikan model bisnis.
4. Series A Funding
Setelah melewati tahap awal, startup di Indonesia umumnya akan mencari pendanaan Series A dari dana modal ventura. Dana ini digunakan untuk memperbesar tim, meningkatkan kapasitas operasional, dan memasuki pasar secara lebih agresif.
5. Series B, C, D, dst.
Startup yang berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan menunjukkan pertumbuhan konsisten akan melanjutkan ke putaran pendanaan berikutnya, seperti Series B, C, dan seterusnya.
Setiap putaran tersebut membantu startup untuk mengumpulkan dana yang lebih besar dan memperluas operasional ke tingkat global, melakukan akuisisi, atau diversifikasi produk.
6. IPO (Initial Public Offering)
Beberapa startup Indonesia dengan pertumbuhan signifikan dan valuasi tinggi dapat memilih untuk go public melalui Initial Public Offering (IPO). IPO memberikan kesempatan bagi startup untuk memperoleh pendanaan besar dari pasar saham, memberikan likuiditas kepada pemegang saham, dan meningkatkan visibilitas perusahaan.
7. Private Equity dan Merger/Akuisisi
Startup yang telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu dapat menarik minat investor private equity atau melakukan proses merger/akuisisi. Private equity dilakukan untuk membantu pengembangan lebih lanjut, sementara merger/akuisisi dilakukan untuk mencari sumber daya tambahan.
8. Government Grants dan Subsidi
Karena memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, startup mendapat perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah melalui lembaga terkait menyediakan berbagai program berupa stimulus, subsidi, dan lainnya agar startup semakin berkembang dan menguatkan ekonomi.
Tips mendapatkan pendanaan untuk startup
Secara umum, cara mendapatkan pendanaan untuk startup adalah dengan mengirimkan proposal penawaran kepada para investor. Agar proposal lebih mudah diterima, lakukan beberapa hal berikut ini.
1. Siapkan rencana bisnis yang solid
Investor mencari rencana bisnis yang jelas dan berpotensi menguntungkan. Oleh karena itu, sertakan analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan yang realistis dalam proposal penawaran investasi.
2. Validasi ide produk atau layanan
Yakinkan investor bahwa pasar memang benar-benar melakukan permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh startup Anda. Hal itu dapat dibuktikan melalui uji coba pelepasan produk ke pasar, adanya umpan balik dari pelanggan, atau data pertumbuhan yang signifikan.
3. Bangun tim yang solid
Investor cenderung berinvestasi dalam tim yang kuat. Oleh karena itu, pastikan startup diisi oleh tim yang berkompeten, berdedikasi, dan memiliki pengalaman relevan dalam industri terkait.
4. Gunakan pendanaan awal (bootstrapping)
Pendanaan awal dari sumber internal atau pendiri startup sendiri dapat menunjukkan komitmen terhadap bisnis. Hal itu juga dapat membantu membangun dasar yang kuat sebelum mencari pendanaan eksternal.
5. Perhatikan jaringan dan hubungan
Membangun jaringan profesional yang kuat dapat membantu membuka pintu untuk pendanaan. Mengikuti acara industri, bergabung dengan komunitas startup, dan mencari mentor dapat memberikan akses ke investor potensial.
6. Cari pendanaan dari sumber yang sesuai
Pilih jenis pendanaan yang sesuai dengan tahap perkembangan startup Anda. Pendanaan awal dapat berasal dari keluarga dan teman, angel investors, atau crowdfunding, sementara dana modal ventura atau private equity lebih cocok untuk startup yang lebih matang.
7. Persiapkan pitch yang menarik
Buatlah pitch yang singkat, jelas, dan memukau untuk mempresentasikan bisnis kepada investor. Tunjukkan visi, potensi pertumbuhan, dan keunggulan kompetitif startup Anda.
8. Lakukan pendekatan dengan cara yang tepat
Lakukan riset untuk mengidentifikasi investor yang relevan dengan startup Anda. Tunjukkan secara jelas mengenai pengaruh dana yang diberikan untuk startup dan tunjukkan juga keuntungan yang akan para investor dapatkan.
9. Berikan bukti pertumbuhan
Jika memungkinkan, berikan bukti pertumbuhan atau traction bisnis startup Anda. Sebab, angka-angka yang kuat dan indikator kinerja positif dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Cara mengelola dana startup
Ketepatan mengelola dana startup menjadi tantangan lain selain mendapatkan pendanaan itu sendiri. Agar lebih menguntungkan, lakukan beberapa cara mengelola dana startup berikut ini.
1. Sesuaikan penggunaan dana dengan rencana keuangan awal
Sebagai perusahaan atau entitas bisnis, startup harus memiliki perencanaan keuangan yang rapi sejak awal. Memanfaatkan dana startup sesuai perencanaan awal tersebut merupakan keputusan mutlak.
2. Melakukan pengeluaran sesuai prioritas
Tidak hanya memanfaatkan dana sesuai perencanaan keuangan awal, dana startup juga harus dikeluarkan sesuai urutan prioritas. Penelitian produk dan pemasaran utamanya akan mendapatkan porsi besar dalam hal ini.
3. Melakukan pencatatan secara rapi dan teliti
Setiap pendanaan yang masuk dan dana yang keluar harus dicatat secara rapi dan teliti. Hal ini berguna untuk memetakan pendanaan, sehingga pembagian biaya dapat dilakukan secara seimbang untuk setiap kebutuhan.
4. Lakukan pelaporan secara transparan
Penggunaan dana startup perlu dilaporkan kepada pihak-pihak tertentu, seperti jajaran manajemen startup dan investor. Pemanfaatan yang maksimal akan menarik pembiayaan selanjutnya sekaligus mengukur efektivitasnya.
5. Simpan dana dengan metode yang menguntungkan
Alih-alih menyimpannya dengan cara konvensional, dana startup akan lebih menguntungkan jika disimpan melalui platform yang dapat mengembangkan dana. Itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan business account dari Fazz.
Business Account Fazz untuk kelola pendanaan startup
Memanfaatkan Fazz Business Account dapat menjadi langkah tepat bagi startup yang mencari solusi inovatif dalam mengelola dana. Business account dari Fazz tidak hanya menyediakan layanan perbankan konvensional, melainkan juga menawarkan berbagai fitur yang mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis.
Dengan Fazz Business Account, startup memiliki akses mudah dan cepat ke pinjaman operasional, sehingga memberikan solusi finansial yang fleksibel untuk mendukung kebutuhan tambahan modal.
Selain itu, terdapat layanan untuk melakukan transaksi dalam berbagai mata uang, termasuk cryptocurrency, sehingga membuka peluang bisnis global tanpa batasan konversi mata uang.
Sebagai platform penyimpanan dana yang belum digunakan, Fazz Business Account terhitung menguntungkan. Pasalnya, Fazz menawarkan keuntungan bunga simpanan yang menarik, yaitu mencapai 2% per hari dalam setahun.
Berbagai layanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh setiap orang tanpa dipungut biaya tahunan. Pembuatan akunnya pun tanpa menggunakan minimum dana.