Penipuan online semakin marak seiring meningkatnya aktivitas digital masyarakat. Tak sedikit kasus penipuan yang menyasar pengguna layanan perbankan digital, termasuk mereka yang aktif bertransaksi melalui mobile banking atau dompet digital. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami ciri-ciri penipuan online, terutama yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Dengan mengenali pola dan modus penipuan digital, kamu bisa lebih waspada dan menghindari kerugian finansial yang tidak diinginkan.
Mengapa Penipuan Online Terus Terjadi?
Penipu memanfaatkan celah keamanan dan kelengahan pengguna untuk mencuri data atau dana. Berdasarkan laporan dari Kominfo, kasus penipuan digital meningkat setiap tahun dengan berbagai modus yang makin canggih. Pelaku umumnya menargetkan data pribadi, seperti PIN, OTP, atau informasi rekening untuk dikuras.
Karenanya, pengguna bank digital harus ekstra hati-hati saat menerima pesan mencurigakan, tautan asing, atau permintaan informasi pribadi.
15 Ciri-Ciri Penipuan Online yang Wajib Kamu Ketahui
Berikut adalah 15 ciri umum penipuan online yang sering terjadi, terutama yang terkait dengan aktivitas perbankan digital:
1. Menggunakan Akun atau Nomor Tidak Resmi
Penipu biasanya menghubungi lewat nomor atau akun palsu yang tidak terdaftar secara resmi di institusi keuangan. Selalu pastikan kamu hanya berkomunikasi dengan nomor resmi dari penyedia layanan.
2. Meminta Informasi Pribadi Secara Langsung
Bank atau penyedia keuangan digital tidak akan pernah meminta data seperti PIN, password, OTP, atau nomor kartu ATM secara langsung melalui telepon, SMS, atau chat.
3. Menawarkan Hadiah atau Undian Mencurigakan
Salah satu modus umum adalah menyampaikan bahwa kamu menang undian, cashback, atau promo tertentu—dengan syarat mengklik link atau mengisi data pribadi.
4. Mengirimkan Link Tidak Resmi
Tautan yang tidak berasal dari domain resmi bisa mengarahkan kamu ke situs phishing yang dibuat mirip dengan website asli, dengan tujuan mencuri data.
5. Mendesak untuk Segera Bertindak
Penipu akan memanipulasi emosi dengan mengatakan “waktu terbatas” atau “harus segera diisi sekarang juga” agar kamu terburu-buru memberikan data atau mentransfer uang.
6. Meminta Transfer ke Rekening Pribadi
Segala bentuk transaksi resmi dari institusi keuangan seharusnya menggunakan rekening atas nama perusahaan, bukan rekening pribadi.
7. Tidak Bisa Diverifikasi Identitasnya
Jika pelaku tidak bisa menunjukkan ID resmi, surat tugas, atau informasi verifikasi dari perusahaan, maka besar kemungkinan itu adalah penipuan.
8. Terlihat Tidak Profesional
Ciri lainnya adalah penggunaan bahasa yang tidak baku, ejaan salah, atau format komunikasi yang tidak sesuai dengan standar perusahaan.
9. Meminta Biaya Admin di Awal
Modus lain adalah meminta biaya administrasi sebagai syarat pencairan dana, pengaktifan akun, atau pencairan pinjaman.
10. Akun Media Sosial Palsu
Banyak pelaku yang membuat akun media sosial mirip dengan akun resmi bank digital, tetapi sebenarnya palsu. Pastikan kamu selalu mengecek centang biru atau link resmi.
11. Tawaran Pinjaman Instan tanpa Syarat
Tawaran pinjaman dengan bunga rendah tanpa pengecekan BI Checking, tanpa agunan, dan langsung cair sangat mencurigakan dan berpotensi scam.
12. Mengatasnamakan Instansi Pemerintah atau Bank Ternama
Pelaku sering memakai nama institusi terkenal untuk memberikan kesan kredibel. Namun jika kamu telusuri lebih lanjut, tidak ada hubungan resmi antara pelaku dan instansi tersebut.
13. Aplikasi atau Website Tidak Terdaftar Resmi
Pastikan kamu hanya menggunakan aplikasi atau situs yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BI.
14. Menyebarkan Informasi Hoaks
Beberapa penipu menyebarkan berita bohong atau menakut-nakuti pengguna agar melakukan tindakan tertentu, seperti memindahkan dana.
15. Tidak Ada Bukti Legalitas atau Kontak Resmi
Jika tidak ada legalitas yang jelas, tidak ada alamat fisik atau kontak pusat layanan resmi, maka besar kemungkinan itu adalah penipuan.
Fazza: Bank Digital yang Aman dan Diawasi Lembaga Resmi
Sebagai pengguna layanan perbankan digital, kamu perlu memastikan bahwa aplikasi yang digunakan aman dan terpercaya. Fazza adalah salah satu contoh bank digital yang aman, telah terdaftar dan diawasi oleh lembaga keuangan resmi, serta menerapkan sistem keamanan berlapis untuk melindungi penggunanya dari kejahatan siber.
Dengan Fazza, kamu bisa menikmati layanan perbankan digital yang praktis seperti:
- Transfer dana instan
- Top up e-wallet tanpa biaya
- Deposito bunga tinggi hingga 9% per tahun
Seluruh transaksi di Fazza tercatat otomatis dan transparan, sehingga kamu dapat memantau semua aktivitas keuangan secara real-time.
Tips Menghindari Penipuan Online
- Selalu periksa kembali alamat situs atau aplikasi yang kamu gunakan.
- Jangan klik tautan yang mencurigakan atau tidak dikenal.
- Aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) jika tersedia.
- Simpan bukti transaksi dan laporkan jika terjadi kejanggalan.
- Gunakan aplikasi yang sudah diawasi oleh OJK atau BI.
Mengetahui ciri-ciri penipuan online sangat penting agar kamu terhindar dari berbagai modus yang merugikan, terutama yang mengincar akun keuangan dan data pribadi. Dengan edukasi dan kewaspadaan, kamu bisa bertransaksi secara lebih aman.
Pilihlah layanan perbankan digital yang aman dan terpercaya seperti Fazza, yang tidak hanya menawarkan kemudahan bertransaksi, tapi juga menjamin keamanan finansial kamu secara menyeluruh. Daftar sekarang dan nikmati berbagai fitur keuangan digital tanpa khawatir penipuan hanya di Fazza!
Jika kamu menjadi korban penipuan digital, segera laporkan ke Lapor.go.id atau hubungi pihak bank terkait untuk segera melakukan pemblokiran akun.