Bagi banyak orang, obligasi menjadi pilihan investasi yang menawarkan imbal hasil stabil dengan risiko relatif lebih rendah dibanding saham. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk memahami apa itu obligasi, macam-macamnya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Apa Itu Obligasi dan Contohnya
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu—baik pemerintah, korporasi, maupun lembaga keuangan—untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Ketika membeli obligasi, artinya kamu meminjamkan uang kepada penerbit obligasi, dan sebagai gantinya akan menerima bunga secara berkala serta pengembalian pokok di akhir masa jatuh tempo.
Contoh obligasi di Indonesia antara lain:
- Obligasi Negara Ritel (ORI) – diterbitkan oleh pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat umum melalui mitra distribusi.
- Sukuk Ritel (SR) – mirip dengan ORI, tetapi berbasis prinsip syariah.
- Obligasi Korporasi – diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN untuk mendanai ekspansi atau operasional.
- Saving Bond Ritel (SBR) – memiliki tenor lebih pendek dengan kupon yang bisa disesuaikan mengikuti kondisi ekonomi.
Jenis-jenis obligasi ini dapat dibeli melalui bank, sekuritas, atau platform investasi resmi yang terdaftar di OJK.
Obligasi Itu Seperti Apa?
Obligasi memiliki mekanisme yang cukup sederhana: kamu membeli obligasi dengan nilai tertentu, kemudian mendapatkan pembayaran bunga (kupon) secara berkala, misalnya setiap tiga bulan. Setelah masa jatuh tempo tiba, penerbit akan mengembalikan modal pokokmu.
Misalnya, kamu membeli obligasi pemerintah senilai Rp10 juta dengan bunga 6% per tahun. Maka setiap tahun kamu akan menerima Rp600.000 sebagai imbal hasil hingga waktu jatuh tempo tiba.
Apa Beda Obligasi dan Reksadana?
Meskipun sama-sama termasuk instrumen investasi, obligasi dan reksa dana memiliki perbedaan mendasar.
- Kepemilikan aset – pada obligasi, kamu langsung memegang surat utang dari penerbit. Sedangkan pada reksa dana, dana kamu dikelola oleh manajer investasi yang menempatkannya pada portofolio aset (termasuk obligasi, saham, dan instrumen pasar uang).
- Risiko dan likuiditas – obligasi cenderung lebih stabil tetapi kurang likuid. Reksadana lebih fleksibel karena bisa dicairkan kapan saja, tergantung jenisnya.
- Potensi keuntungan – reksa dana bisa memberikan hasil lebih tinggi, tapi risikonya juga lebih besar.
Untung Rugi Obligasi
Seperti halnya investasi lain, obligasi memiliki kelebihan dan kekurangan:
Kelebihan:
- Risiko lebih rendah dibanding saham
- Imbal hasil tetap dan pasti selama tenor berlangsung
- Cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang
Kekurangan:
- Potensi keuntungan terbatas
- Tidak terlalu likuid, sulit dijual cepat jika butuh dana mendadak
- Nilai obligasi bisa turun jika suku bunga acuan naik
Karena itu, penting untuk menyesuaikan obligasi dengan profil risikomu. Jika kamu mencari instrumen yang aman namun tetap menghasilkan keuntungan menarik, ada opsi lain yang tak kalah menguntungkan.
Fazza sebagai Alternatif Investasi Obligasi
Obligasi bisa menjadi pilihan investasi stabil bagi mereka yang mencari pendapatan pasif dengan risiko rendah. Namun, jika kamu menginginkan alternatif yang lebih praktis dengan imbal hasil tinggi, Fazza adalah solusi tepat.
Fazza adalah aplikasi keuangan digital berbasis koperasi yang menawarkan bunga hingga 9% per tahun untuk simpanan berjangka. Dengan sistem yang aman dan transparan, dana kamu disimpan dalam rekening koperasi dan tidak tercampur dengan dana pengguna lain.
Selain itu, pengguna juga bisa menabung dengan lebih fleksibel—tanpa perlu memahami rumitnya mekanisme pasar modal. Semua dilakukan melalui satu aplikasi yang mudah digunakan.
Mulailah rencanakan keuanganmu hari ini dengan menabung di Fazza dan nikmati bunga hingga 9% per tahun. Unduh aplikasinya sekarang di Google Play Store dan App Store
