Di era digital seperti sekarang, pembayaran juga sudah banyak yang menggunakan sistem cashless. Apalagi ketika memasuki masa pandemi, lebih baik kurangi kontak fisik dengan orang lain, termasuk dengan mengurangi bertransaksi menggunakan uang fisik sehingga banyak sekali manfaat pembayaran digital. Solusinya, Anda bisa menggunakan transaksi menggunakan e-money dan e-wallet.
Kedua teknologi ini dianggap sama oleh sebagian orang. Secara fungsi memang sama, yaitu melakukan pembayaran non tunai. Hanya saja, ada beberapa perbedaan e-money dan e-wallet. Sebelum membahas perbedaannya, mari simak penjelasan dari masing-masing metode pembayaran uang elektronik tersebut!
Baca juga : Perbedaan LLG, RTGS, dan Real Time Transfer, Lengkap!
Pengertian E-Money
E-money adalah alat pembayaran elektronik yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan nonbank yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran barang atau jasa. E-money berbentuk kartu yang memiliki chip di dalamnya. Kegunaannya bisa untuk membayar tiket transportasi umum, misalnya di Jabodetabek digunakan untuk membayar tiket KRL atau TransJakarta. Bisa juga digunakan untuk membayar tol, parkir, sampai dengan berbelanja di supermarket.
Uang elektronik ini biasanya diterbitkan oleh lembaga perbankan. Jadi, memang harus disetujui oleh Bank Indonesia. Sebagai contoh adalah Mandiri E-Money, Brizzi, BNI Tapcash, dan BCA Flazz.
Beberapa poin di bawah ini dapat menjadi gambaran bagi Anda tentang fitur dan fungsi e-money berbasis kartu, yaitu:
- Berbentuk kartu. Sehingga, Anda perlu berhati-hati agar chip tidak rusak. Jika chip sudah rusak atau hilang, maka saldo tidak akan bisa diklaim dan dikembalikan.
- Biasanya memiliki saldo maksimal yaitu Rp1 juta.
- Digunakan untuk pembayaran tol, tiket transportasi, supermarket, maupun pembelian di tempat hiburan.
- Cara pengisian saldo menggunakan mesin EDC, ATM, maupun internet banking dengan ponsel yang menggunakan NFC.
- Tidak ada fitur pengaman, sehingga satu kartu bisa digunakan oleh orang lain.
- Tidak perlu melakukan registrasi.
- Berfokus pada mitra offline.
Pengertian E-Wallet
E-Wallet adalah dompet elektronik yang dapat digunakan untuk menyimpan uang dan melakukan pembayaran barang atau jasa secara online maupun offline. E-wallet berbentuk aplikasi yang dapat diunduh di perangkat seluler. E-wallet ini juga merupakan uang elektronik, tetapi berbasis aplikasi (Server Based) bukan kartu seperti e-money.
Secara kegunaan, kelebihan e-wallet dapat digunakan untuk melakukan lebih banyak pembayaran dibandingkan e-money. Selain itu, e-wallet dapat menampung saldo yang jauh lebih banyak. Kedua hal ini menjadi perbedaan e-money dan e-wallet yang paling jelas terlihat.
Mari kita simak sederet poin mengenai kelebihan e-wallet, yaitu:
- Berbentuk aplikasi.
- Saldo maksimal Rp10 juta.
- Bisa digunakan secara offline dan online, tetapi segmentasinya difokuskan pada penggunakan online.
- Dapat melakukan pembayaran lain yang tidak bisa dilakukan menggunakan e-money, misalnya membayar tagihan listrik, BPJS, internet dan TV berbayar, pembelian pulsa atau paket data, pencairan saldo, sampai dengan membagi saldo dengan pengguna lain.
- Pengisian saldo dapat menggunakan EDC, ATM, internet banking, maupun gerai ritel.
- Aktivasi berdasarkan nomor ponsel dan pin, sehingga tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Ini menjadi nilai tambah bagi e-wallet karena lebih menjamin keamanan.
- Dapat melakukan klaim kepada pihak developer apabila kehilangan saldo di e-wallet.
Di antara kelebihan tersebut, tentu saja ada kekurangannya. E-wallet hanya bisa digunakan pada saat keadaan ponsel aktif dan terhubung dengan internet. Oleh karena itu, e-wallet lebih banyak digunakan pada masyarakat yang sudah berbelanja online maupun offline. Sementara e-money lebih mudah digunakan oleh masyarakat luas, terutama bagi masyarakat yang belum terbuka terhadap teknologi, karena menggunakan bentuk fisik.
Baca juga : Tips Aman Transaksi Online Agar Terhindar dari Kerugian
Perbedaan E-Money dan E-Wallet
Jadi jika disimpulkan, apa saja perbedaan e-money dan e-wallet?
1. Bentuk
E-money berbentuk kartu dengan chip, sementara e-wallet berbentuk aplikasi yang harus diunduh oleh para penggunanya lewat perangkat digital sehingga membutuhkan koneksi internet. Berkat hal tersebut, e-wallet penggunaannya cenderung lebih aman karena sudah terintegrasi dengan aplikasi dan tidak mungkin hilang.
2. Kegunaan
Penggunaan e-money cenderung lebih sering digunakan untuk transaksi offline, seperti pembayaran tiket, tol, dan transportasi. Sementara, e-wallet dapat digunakan untuk menyimpan uang secara online, pembayaran transaksi online, seperti belanja dan tagihan, tetapi juga sudah mulai digunakan untuk beberapa jenis transaksi offline.
3. Pengisian Saldo
Top-up e-money bisa dilakukan dengan banyak metode, seperti ATM bank penerbit, M-banking, mesin EDC, gerai retail, hingga smartphone dengan teknologi NFC. Sementara, top-up e-wallet bisa dilakukan melalui m-banking, mesin EDC, transfer bank, dan gerai retail.
4. Penerbit
Bank atau LKNB yang menerbitkan e-money biasanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, seperti perbankan, transportasi umum, atau ritel. Perusahaan yang menerbitkan e-wallet biasanya merupakan perusahaan teknologi finansial (fintech) yang bergerak di bidang pembayaran digital.
5. Maksimal Saldo
Batas maksimal saldo e-money yaitu Rp1 juta saja, sementara untuk e-wallet bisa mencapai Rp10 juta.
6. Tata Cara Pendaftaran
Dikarenakan berbentuk kartu, e-money tidak memerlukan pendaftaran. Berbeda dengan e-wallet yang harus dilakukan registrasi berdasarkan identitas, nomor HP, juga PIN.
Baca juga : Apa Itu Virtual Account, Cara Kerja, Jenis, dan Manfaatnya
Antara E-Money dan E-Wallet, Mana yang Lebih Baik?
Lalu di antara keduanya, manakah yang lebih baik?
Perbedaan e-money dan e-wallet di atas sudah cukup menjadi gambaran mengenai penggunaan uang elektronik dan dompet digital tersebut. Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan. Misalnya untuk membayar tiket transportasi, lebih baik gunakan e-money agar prosesnya lebih cepat sehingga tidak menunggu antrian.
Sedangkan ketika melakukan pembelian barang secara online maupun offline, misalnya berbelanja online di marketplace atau membeli minuman di kedai kopi, Anda bisa menggunakan e-wallet. Transaksi dalam jumlah besar, misalnya pembayaran tagihan listrik dan internet, juga disarankan menggunakan e-wallet karena menampung saldo yang lebih besar.
Kemudian, bagi Anda pelaku bisnis juga lebih disarankan menggunakan e-wallet. Beberapa manfaat e-wallet dapat Anda manfaat demi kelancaran bisnis, mulai dari kemudahan transaksi sampai dengan kemudahan pembukuan.
Itu dia informasi tentang perbedaan e-money dan e-wallet. Jika bisnis Anda berencana menambah metode pembayaran e-wallet khususnya ShopeePay, Anda bisa membuatnya lewat Fazz Business. Nantinya, Anda sebagai pelaku bisnis bisa melihat detail transaksi pada dashboard akun Fazz Business milik Anda.
Praktis, bukan? Ayo, kembangan bisnis Anda bersama Fazz Business (dikenal sebelumnyas sebagai Xfers). Daftarkan sekarang juga, gratis!