Tak dapat dimungkiri bahwa saat ini kebiasaan belanja masyarakat telah berubah. Jika dulu masyarakat akan langsung datang ke pasar atau toko untuk belanja, kini mereka lebih memilih belanja secara online lewat e-commerce maupun social commerce. Tentunya, perubahan kebiasaan belanja masyarakat ini harus Anda ikuti sebagai pemilik bisnis agar tak ketinggalan zaman.
Namun, sudahkah Anda tahu perbedaan e-commerce dan social commerce yang saat ini jadi bagian penting dari budaya belanja online? Dua istilah ini merujuk pada platform atau tempat masyarakat biasa membeli barang kebutuhannya secara daring. Sebagai pemilik bisnis, Anda harus memahami perbedaan keduanya agar lebih mudah menentukan strategi bisnis ke depannya. Mari cari tahu bersama!
Munculnya social commerce dan e-commerce
Munculnya istilah ‘social commerce’ dan ‘e-commerc’e berawal dari tren belanja online yang semakin digemari oleh masyarakat. Saat belanja online, masyarakat akan memilih tempat atau platform khusus untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan. Contohnya saja website yang khusus melayani belanja online maupun media sosial yang dimanfaatkan untuk jualan. Banyaknya pilihan platform belanja online ini memunculkan istilah yang disebut social commerce dan e-commerce.
Lalu, apa beda keduanya?
Social commerce adalah model jual-beli barang fisik dengan menggunakan media sosial seperti WhatsApp, LINE, Facebook, Instagram, hingga TikTok. Penjual menawarkan barang dagangannya lewat media sosial, sementara pembeli melihat dan memilih barang yang dibutuhkan, langsung dari media sosial tersebut. Komunikasi antara penjual dan pembeli pun berlangsung di media sosial, sementara pembayaran dan pengiriman ditangani di tempat lain.
Sementara itu, e-commerce atau electronic commerce adalah model jual-beli barang fisik lewat platform online resmi tertentu. Biasanya, platform e-commerce ini berupa website maupun aplikasi smartphone. Di e-commerce, pembeli dapat menemukan banyak pilihan barang dari berbagai penjual. Selanjutnya, proses pembayaran dan pengiriman barang akan dilakukan sekaligus dalam platform tersebut. Contoh e-commerce yang banyak digunakan adalah Shopee.
Perbedaan social commerce dan e-commerce
Dari definisi social commerce dan e-commerce di atas, Anda pastinya sudah dapat menemukan perbedaan di antara keduanya. Namun, secara lebih rinci, berikut hal yang jadi pembeda antara social dan electronic commerce, yaitu:
1. Transaksi yang berlangsung
Melalui social commerce, pembeli hanya bisa memilih produk yang ingin dibeli dari penjual. Selanjutnya, pembayaran dan pengiriman dilakukan menggunakan pihak ketiga. Penjual akan menggunakan aplikasi selain media sosial untuk menerima pembayaran, termasuk untuk mengirimkan barang.
Sementara itu, transaksi di e-commerce lebih praktis karena pembayaran dan pengiriman bisa langsung ditangani di platform yang sama tanpa harus berganti ke aplikasi lain.
2. Produk yang ditawarkan
Baik social commerce maupun e-commerce sebenarnya menawarkan produk beragam yang tidak terbatas pada satu jenis. Hanya saja, produk yang dijual di e-commerce lebih tersegmentasi, misalnya saja kebutuhan dapur, obat-obatan, pakaian, hingga makeup. Alhasil, pembeli lebih mudah mencari barang yang dibutuhkan.
Sedangan, social commerce menampung berbagai jenis produk dalam satu tempat. Tak jarang, penjual di social commerce menawarkan produk berbeda tiap saatnya. Oleh karena itu, biasanya para pelanggan yang mencari suatu barang tertentu harus mencari lebih dari satu social commerce.
3. Kebiasaan pelanggan
Pelanggan social commerce terkadang memiliki loyalitas yang relatif lebih rendah daripada e-commerce. Pasalnya, pelanggan social commerce bisa berganti toko karena, misalnya, mencari opsi terbaik dari segi harga maupun pengiriman.
Sedangkan, pelanggan e-commerce akan lebih rutin kembali menggunakan platform yang sama untuk belanja meski toko tempat pembelian barang berbeda-beda.
Kelebihan social commerce dan e-commerce
Setelah mengetahui perbedaannya, mari ketahui apa saja kelebihan yang dimiliki keduanya terutama bagi para pemilik bisnis!
Kelebihan social commerce dari sisi penjual adalah Anda bisa menggunakan media sosial yang operasionalnya mudah untuk meraih pasar potensial yang lebih luas. Di samping itu, social commerce juga dinilai mampu mendorong pertumbuhan bisnis dari jaringan teman dan kenalan di media sosial. Anda pun bisa langsung berinteraksi dengan calon pelanggan. Kelebihan lainnya adalah Anda sebagai pemilik bisnis bisa langsung menerima pembayaran dari konsumen.
Di sisi lain, e-commerce juga memiliki keunggulan seperti kemudahan dalam bertransaksi dan pemilihan ekspedisi yang langsung dilakukan dalam satu platform. Anda pun berkesempatan menjangkau calon pelanggan yang tak hanya terbatas pada lingkar pertemanan, tetapi bisa menjangkau calon pelanggan yang mencari lewat kata kunci yang sesuai dengan barang dagangan Anda. Terlebih lagi, pada website maupun aplikasi e-commerce, promosi dan keterangan produk sudah memiliki template sehingga Anda tak perlu membuatnya sendiri.
Demikian ulasan mengenai social commerce dan e-commerce. Apa pun pilihan cara Anda berjualan online, entah itu pakai media sosial sendiri atau memanfaatkan platform yang sudah ada, pastikan transaksi pembayaran selalu berjalan baik. Anda bisa menggunakan Fazz Business Pay and Received, sebuah payment solution dari Fazz Business bagi bisnis untuk menerima pembayaran, mewadahi transfer dana, dan manajemen arus kas yang intuitif. Dengan begitu, pemasukan bisa diterima dengan lancar dan pembukuan juga berjalan sesuai rencana selama berjualan online. Tunggu apa lagi? Sambungkan bisnis Anda dengan Fazz Business sekarang!