Ada berbagai pinjaman untuk modal usaha awal. Beberapa pilihan ini bisa dipilih dan disesuaikan dengan bentuk atau level usaha yang sedang dijalankan. Pertimbangan juga persyaratan dan waktu pengajuan yang lebih fleksibel sehingga bisnis bisa dijalankan secara lebih cepat.
Cara mendapatkan pinjaman untuk modal usaha awal
Ada berbagai jenis pinjaman yang bisa dimanfaatkan untuk modal awal membuka usaha. hal ini bisa bergantung dari lokasi dan waktu. Secara umum, beberapa bentuk pinjaman modal usaha yang bisa dimanfaatkan oleh pebisnis Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pinjaman modal kerja
Seperti namanya, pinjaman ini digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional sehari-hari bisnis, seperti pembelian persediaan barang, pembayaran gaji karyawan, dan biaya produksi. Layanan pinjaman ini umumnya diberikan oleh lembaga keuangan bank.
2. Pinjaman investasi
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang dalam usaha, seperti pembelian aset tetap, ekspansi bisnis, atau pengembangan produk baru. Bentuk pembiayaan yang disediakan oleh bank ini bisa diberikan kepada entitas bisnis, baik individu ataupun kelompok. Umumnya, suku bunga dari pinjaman ini terbilang lebih besar dibanding beberapa pinjaman lainnya.
3. Pinjaman kepemilikan usaha (equity loan)
Dalam jenis pinjaman ini, lender atau kreditur memberikan dana sebagai bentuk kepemilikan saham atau hak keuntungan usaha. Pinjaman ini umumnya terkait dengan modal ventura.
4. Pinjaman mikro
Beberapa lembaga keuangan memiliki istilah khusus untuk program pembiayaan ini. Namun, secara umum bentuk pinjaman mikro dipahami sebagai pinjaman kecil yang ditujukan bagi usaha kecil atau individu tak memenuhi syarat untuk pinjaman konvensional. Biasanya, jumlah pinjaman mikro relatif kecil dan persyaratannya lebih fleksibel.
5. Pinjaman tanpa agunan (unsecured loan)
Kerap jadi incaran memohon, pinjaman tanpa agunan merupakan bentuk pinjaman yang tidak mensyaratkan jaminan berupa aset fisik. Meskipun begitu, pinjaman ini didasarkan pada kelayakan kredit dan kemampuan bayar peminjam. Oleh karena itu, layanan pinjaman ini akan lebih cenderung menguntungkan bagi pelaku bisnis yang sudah berjalan dan ingin semakin berkembang.
6. Pinjaman beragunan (secured loan)
Kebalikan dari bentuk sebelumnya, pinjaman beragunan membutuhkan jaminan berupa aset fisik, seperti properti, kendaraan, atau inventaris usaha. Jika peminjam gagal membayar, maka lender atau kreditur memiliki hak atas aset yang dijaminkan.
7. Pinjaman bank
Pada dasarnya, bank sebagai lembaga keuangan menyediakan berbagai program pembiayaan untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Namun, selain program khusus yang membutuhkan syarat lebih spesifik, bank juga memiliki layanan umum untuk pinjaman.
Bank konvensional menyediakan berbagai jenis pinjaman untuk usaha, termasuk pinjaman modal kerja, pinjaman investasi, pinjaman jangka pendek, dan lain sebagainya. Beberapa bentuk pinjaman memiliki syarat yang lebih fleksibel meskipun dengan risiko yang lebih tinggi.
8. Pinjaman koperasi
Selain bank konvensional dan layanan keuangan digital, koperasi adalah lembaga yang bisa diandalkan untuk memperoleh pembiayaan usaha. Hal ini utamanya bisa dilakukan oleh anggota koperasi tersebut atau masyarakat umum dengan usaha yang sesuai visi misi koperasi.
Koperasi dikenal memiliki kedekatan dengan masyarakat secara sosial. Hal itu membuat persyaratan dan bunga pinjaman yang diberikan oleh koperasi menjadi lebih fleksibel.
9. Pinjaman dari program pemerintah
Untuk menumbuhkan dan menguatkan ekonomi masyarakat, pemerintah kerap memberikan program khusus untuk membantu pengusaha. Hal ini dilakukan melalui program berkala dan bergantung pada sektor usaha di suatu wilayah. Oleh karena itu, pelaku usaha harus rajin mencari informasi mengenai program pendanaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga terkait.
Beberapa bentuk pendanaan yang diberikan oleh pemerintah secara nasional adalah seperti UMi dan KUR. Pinjaman serupa bisa juga diberikan oleh pemerintah daerah khusus untuk masyarakat di suatu wilayah.
10. Pinjaman peer-to-peer lending
Platform peer-to-peer lending memungkinkan peminjam untuk mendapatkan pinjaman dari individu atau kelompok investor melalui platform online. Pinjaman ini cenderung memiliki proses yang lebih menguntungkan pemohon karena lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan program dari bank konvensional.
Sesuai dengan itu, bentuk pinjaman ini banyak dipilih karena tidak memerlukan rangkaian pengajuan yang rumit. Umumnya, pengajuan pinjaman melalui platform P2P dilakukan secara online, yaitu dengan mengakses aplikasi atau laman web platform.
Layanan yang ditawarkan oleh platform P2P pun cukup beragam. Hal itu membuat pelaku usaha dapat dengan mudah menyesuaikan kebutuhannya. Misalnya, salah satu program yang cocok untuk banyak pelaku usaha kecil dan menengah adalah Flexpay dari Fazz Business.
Apa itu fitur Flexpay?
Flexpay merupakan salah satu fitur yang disediakan oleh Fazz Business. Fitur ini memungkinkan pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya melalui pinjaman modal secara mudah. Proses pengajuan pinjaman melalui Flexpay bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit meskipun tanpa jaminan.
Apa keuntungan melakukan pinjaman lewat Flexpay?
Ada banyak keuntungan yang ditawarkan oleh fitur Flexpay dari Fazz Business. Namun, salah satu keuntungan yang sangat bermanfaat bagi pelaku usaha adalah kecepatan dalam verifikasi permohonan. Pemohon hanya perlu menunggu verifikasi dalam hitungan menit saja, kurang dari 15 menit.
Selain itu, jumlah dana yang ditawarkan pun cukup tinggi. Pelaku UMKM dapat mengajukan bantuan pembiayaan hingga Rp200 juta, sesuai dengan kebutuhan bisnis. Nilai ini membuat Flexpay cocok digunakan oleh bisnis berbagai level.
Bagaimana cara mengajukan pinjaman lewat fitur Flexpay?
Tidak seperti pendanaan konvensional, Flexpay dapat diajukan secara online melalui dashboard Fazz Business. Oleh karena itu, pemohon harus membuat akun Fazz Business terlebih dahulu.
Setelah memiliki akun Fazz Business, pemohon dapat masuk ke bagian tab Loan. Pilih jenis pinjaman dan isi form yang tersedia. Untuk mengajukan Flexpay melalui jalur Fast Lane, pemohon harus memenuhi syarat sebagai berikut:
– merupakan sole proprietorship (atas nama perseorangan).
– melakukan pengajuan melalui dashboard Fazz Business.
– memiliki kode undangan (invitation code)
– berada di dalam serviceable area (Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten)
– merchant lolos penilaian kredit Fast Lane.