Produk bakery, seperti roti, kue, dan pastry, termasuk ke dalam kategori makanan pokok bagi banyak orang. Permintaan akan produk bakery cenderung stabil sepanjang tahun, tidak hanya pada momen-momen khusus. Inilah mengapa usaha ini sangat menjanjikan.
Modal usaha bakery bisa disesuaikan dengan kapasitas produksi atau desain usaha yang diinginkan. Pengeluaran modal terbesar pada bisnis ini umumnya terletak pada peralatan dan pilihan bahan baku berkualitas. Namun, tantangan itu sebenarnya bisa diakali dengan beberapa skema pembiayaan.
Apa Itu Usaha Bakery
Usaha bakery atau toko roti adalah bentuk bisnis yang berkaitan dengan produksi dan penjualan berbagai produk roti, kue, dan pastry. Secara tradisional, bakery fokus pada produk-produk olahan tepung, tetapi perkembangan tren dan inovasi telah membawa diversifikasi pada menu, termasuk kue kering, kue tart, dan berbagai produk yang dapat memanjakan lidah pelanggan.
Usaha ini memiliki peluang yang besar untuk berkembang, karena makanan dan minuman yang dipanggang merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
Baca juga : Ingin Gabung? Ini 15 Franchise Makanan Terlaris di Indonesia
Kue Apa Saja yang Ada di Bakery?
Ada berbagai jenis kue yang bisa ditemukan di bakery, meskipun tidak jarang juga bakery yang hanya memproduksi beberapa jenis kue saja sebagai ciri khasnya. Berikut ini merupakan beberapa contoh kue yang paling umum ditemukan di toko bakery.
1. Bolu
Sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, bolu adalah jenis kue yang lembut dan berongga. Ada berbagai jenis varian rasa bolu, seperti bolu pandan, bolu cokelat, bolu pisang, dan lainnya. Selain itu, ada juga varian dalam rupa bentuknya, yaitu seperti bolu kukus, bolu gulung, dan berbagai inovasi lainnya.
2. Tart
Kue tart adalah kue yang umumnya berbentuk seperti cangkir kecil dan terbuat dari adonan pastry. Kue yang identik dengan ulang tahun ini biasanya diisi dengan berbagai bahan seperti krim, buah-buahan segar, atau selai dan dilapisi krim atau cokelat.
3. Eclair
Eclair adalah kue Prancis yang terdiri dari pastry berbentuk seperti sosis besar. Di dalamnya diisi dengan krim dan ditutupi dengan cokelat leleh di bagian atas.
4. Croissant
Kue asal Prancis ini terbuat dari adonan berlapis dan seperti digulung. Croissant biasanya memiliki lapisan renyah dan memiliki rasa mentega.
5. Donat
Donat merupakan kue yang umumnya berbentuk lingkaran, meskipun banyak juga varian bentuknya. Kue dengan sejarah panjang ini diolah dengan cara digoreng atau dipanggang dan diberi berbagai macam topping seperti gula, cokelat, selai, dan lainnya.
6. Kue Lapis
Seperti namanya, kue lapis adalah kue tradisional Indonesia yang terdiri dari beberapa lapisan adonan dan dimasak secara bertahap bergantian. Kue lapis biasanya memiliki aroma pandan atau cokelat.
7. Cheese cake
Dalam bentuk aslinya, cheese cake adalah kue dengan dasar biskuit kering yang diisi dengan adonan keju lembut. Kue ini bisa dihidangkan dalam berbagai varian, seperti blueberry atau chocolate cheese cake.
8. Brownies
Hampir mirip seperti bolu, brownies merupakan kue yang padat, kering, tapi lembut. Kue ini umumnya memiliki rasa cokelat, meskipun banyak varian yang kini dikenalkan seperti ubi ungu dan pisang.
9. Muffin
Salah satu kue yang paling dikenal, muffin adalah kue kecil yang biasanya diisi dengan buah-buahan, kacang, atau cokelat. Muffin memiliki tekstur yang lembut di bagian dalam dan renyah di bagian luar.
10. Macaron
Punya warna yang menarik, macaron merupakan kue yang terdiri dari dua keping bagian dan direkatkan dengan isian manis. Macaron terbuat dari putih telur, gula, dan bubuk almond, dan diisi dengan berbagai jenis krim atau selai.
Apa Perbedaan Bakery dengan Pastry?
Meskipun keduanya kerap sulit dibedakan, bakery dan pastry memiliki karakteristik dan produk yang sebenarnya berbeda. Perbedaan tersebut akan lebih mudah terlihat jika memperhatikan bahan baku dan pengolahan yang diterapkan.
Bakery merupakan tempat atau usaha yang mengkhususkan diri dalam produksi makanan berbahan tepung yang dipanggang. Istilah bakery meliputi berbagai macam produk, seperti roti, donat, muffin, dan lainya. Selain itu, bakery juga menawarkan berbagai jenis kue seperti brownies, bolu, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pastry merujuk pada jenis makanan yang terbuat dari adonan pastry khusus dengan tekstur renyah, kering, dan rapuh. Produk pastry meliputi kue tart, croissant, puff, dan lainnya. Pastry kerap memiliki isian seperti krim, selai, buah-buahan, atau bahan lainnya.
Meskipun bakery umumnya menjual roti dan kue, banyak toko bakery juga menawarkan produk pastry sebagai bagian dari variasi. Toko bakery yang besar bahkan biasanya memiliki bagian tersendiri yang dikhususkan untuk produk pastry, seperti kue tart, croissant, dan puff pastry.
Baca juga : Ide Usaha Makanan Ringan Kekinian dan Cara Dapatkan Modal
Modal untuk Buka Bakery
Seperti bisnis lain, modal untuk membuka sebuah toko bakery dapat berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi, ukuran toko, peralatan, promosi, dan biaya operasional lainnya. Namun, berikut adalah perkiraan kasar tentang modal yang mungkin diperlukan untuk membuka sebuah bakery.
1. Biaya sewa atau pembelian lokasi
Besarnya biaya ini akan bergantung pada lokasi dan ukuran toko yang dipilih. Alokasi dana untuk sewa atau pembelian properti bisa menjadi salah satu komponen modal yang paling tinggi. Jika toko bakery yang dipilih memerlukan perbaikan atau desain interior yang khusus, biayanya juga harus dipertimbangkan dalam modal awal.
2. Peralatan dan peralatan bakery
Bisnis ini akan membutuhkan peralatan seperti oven, mixer, lemari pendingin, peralatan pemanggang, dan peralatan pengolahan lainnya. Modal akan tergantung pada merek dan jenis peralatan yang dipilih.
3. Bahan baku
Modal juga harus mencakup pembelian bahan baku seperti tepung, ragi, gula, mentega, telur, dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk membuat roti dan kue.
4. Inventaris
Bagian ini mencakup pembelian meja, rak, wadah penyimpanan, peralatan pemotong, dan semua barang yang diperlukan untuk menyajikan dan menjual produk bakery.
5. Promosi dan branding
Untuk membangun kesadaran merek dan menarik pelanggan, perlu mengalokasikan sebagian modal untuk kegiatan promosi dan pemasaran, seperti desain logo, materi promosi, website, atau kegiatan pemasaran online dan offline lainnya.
6. Biaya lisensi dan izin
Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan biaya untuk mendapatkan lisensi dan izin usaha yang diperlukan untuk membuka toko bakery.
7. Biaya operasional awal
Biaya ini mencakup biaya gaji karyawan, listrik, air, asuransi, dan biaya operasional lainnya yang terkait dengan menjalankan toko bakery.
Alasan Mengapa Usaha Bakery Menjanjikan
Ada beberapa alasan mengapa Anda harus memulai usaha bakery, yaitu:
– Peluang usaha yang besar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peluang usaha bakery saat ini sangatlah besar. Tren dan inovasi di industri kuliner, termasuk bakery, terus berkembang yang mana memberikan peluang yang besar bagi Anda untuk meraih untung di usaha bakery.
Bakery menawarkan beragam produk, mulai dari roti harian hingga kue-kue spesial dan kreasi inovatif sehingga lebih fleksibel untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan dan tren pasar. Tak hanya itu, adanya potensi kerja sama dengan kafe, restoran, atau toko-toko lain yang berperan sebagai reseller usaha Anda dapat membuka peluang kolaborasi yang saling menguntungkan.
– Modal relatif kecil dan menguntungkan
Modal usaha yang dibutuhkan untuk memulai usaha bakery relatif kecil. Bahan baku untuk produk bakery, seperti tepung, gula, dan ragi, cenderung memiliki harga yang relatif terjangkau sehingga bisa mengambil keuntungan yang tinggi. Lalu, Anda dapat memulai usaha bakery dengan skala kecil, yaitu dengan berjualan secara online atau membuka lapak di pasar.
– Pilihan usaha yang sesuai dengan kemampuan
Usaha bakery adalah bisnis yang mudah dijalankan. Usaha bakery dapat dikelola dalam skala kecil hingga besar, mulai dari toko kecil hingga rantai bakery besar. Ini memberikan fleksibilitas bagi para wirausahawan untuk memilih skala bisnis yang sesuai dengan tujuan dan modal yang dimiliki.
Baca juga : Tips dan Cara Berbisnis untuk Skala Menengah
10 Cara Memulai Usaha Bakery
Bakery tidak hanya menawarkan berbagai jenis roti dan kue yang lezat, tetapi juga menciptakan suasana belanja dan makan yang menyenangkan bagi para pelanggan. Jika tertarik untuk membuka usaha bakery sendiri, berikut adalah beberapa langkah-langkah yang dapat diikuti.
1. Tentukan konsep bisnis
Pertama-tama, tentukan konsep bisnis bakery, apakah ingin fokus pada roti, kue, pastry, atau kombinasi dari beberapa produk. Tentukan juga apakah bakery akan memiliki tema atau keunikan khusus, seperti bakery organik, dengan resep tradisional, atau dengan sentuhan modern.
2. Rencanakan bisnis
Susun business plan atau rencana bisnis yang mencakup analisis pasar, perkiraan keuangan, rencana operasional, dan strategi pemasaran. Analisis pasar akan membantu memahami potensi pasar, pesaing, dan peluang bisnis. Rencana pemasaran akan menjelaskan bagaimana akan mempromosikan bakery dan menarik pelanggan.
Sementara itu, rencana keuangan akan membantu menghitung perkiraan pendapatan, biaya, dan keuntungan. Terakhir, rencana operasional akan menggambarkan bagaimana operasional sehari-hari akan dilakukan.
3. Tentukan lokasi yang tepat
Pilih lokasi yang strategis untuk bakery. Pertimbangkan faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, parkir, lalu lintas, dan visibilitas. Pastikan lokasi tersebut sesuai dengan target pasar dan dapat menarik pelanggan.
4. Dapatkan izin yang diperlukan
Identifikasi dan peroleh izin yang diperlukan untuk membuka bakery. Hal ini termasuk izin usaha, izin sanitasi, izin operasional, dan mungkin izin khusus tergantung pada peraturan setempat. Pastikan untuk mematuhi semua persyaratan yang berlaku.
Baca juga : Pebisnis Wajib Tahu! Ini Dia Cara Bikin Surat Izin Usaha
5. Persiapkan peralatan dan bahan baku
Tentukan peralatan yang dibutuhkan, seperti oven, mixer, lemari pendingin, rak, dan peralatan pengolah lainnya. Sediakan persediaan bahan baku dan bahan tambahan seperti tepung, gula, mentega, telur, dan bahan lainnya. Pastikan memiliki pemasok terpercaya untuk memastikan ketersediaan bahan yang dibutuhkan.
6. Rekrut dan latih karyawan
Identifikasi kebutuhan tenaga kerja, seperti baker, chef, dan staf layanan. Berikan pelatihan yang diperlukan agar karyawan dapat menghasilkan produk bakery berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
7. Desain interior dan tampilan produk
Desain interior toko bakery dengan suasana yang menarik dan nyaman. Pertimbangkan desain khusus untuk meja, rak, dan kemasan produk agar mencerminkan konsep dan branding bakery.
8. Rancang menu
Rancang menu yang mencakup berbagai produk bakery yang Anda tawarkan. Berikan variasi rasa, bentuk, dan ukuran untuk memenuhi preferensi pelanggan. Pertimbangkan untuk menawarkan menu khusus sesuai dengan musim atau acara tertentu.
9. Promosikan bakery
Buat strategi pemasaran yang efektif untuk mempromosikan bakery. Manfaatkan kemudahan media sosial untuk promosi dengan cara membuat akun bisnis atau menggunakan fitur berbayar.
10. Mulai beroperasi dan tingkatkan kualitas
Setelah semua persiapan selesai, mulailah beroperasi. Pastikan Anda menjalankan operasional dengan efisien dan menjaga kualitas produk.
Dapatkan Modal Usaha Bakery dari Loan Fazz Business
Untuk menyiapkan peralatan dan bahan operasional berkualitas, bisnis bakery memang harus dilakukan dengan persiapan modal yang matang. Terkait hal tersebut, calon pengusaha bakery dapat memanfaatkan layanan Loan yang disediakan oleh Fazz Business.
Bagi para pelaku bisnis, layanan Loan dapat digunakan untuk memulai atau mengembangkan bisnis yang sudah dijalankan. Melalui layanan ini, pelaku bisnis dapat memperoleh pembiayaan hingga Rp 2 miliar rupiah untuk berbagai kebutuhan.
Berbagai kebutuhan pembiayaan yang bisa dilakukan menggunakan Loan Fazz Business adalah seperti:
1. pembiayaan faktur hingga 80% dari total nilai invoice yang dimiliki
2. pembiayaan untuk membayar uang muka atau biaya pre-order
3. pembiayaan modal awal untuk memulai usaha bagi UMKM