Bukan asal-asalan, cara menghitung THR karyawan dilakukan dengan rumus yang berlaku secara umum. Rumus ini memungkinkan setiap karyawan di berbagai jabatan dan perusahaan yang berbeda dapat memiliki jumlah THR secara proporsional.
Apa itu THR?
Tunjangan Hari Raya atau THR merupakan bentuk pendapatan nonupah yang berhak diterima oleh pekerja menjelang hari raya tertentu. Pemerintah telah menetapkan tunjangan ini sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Meskipun identik dengan hari raya Idulfitri, tetapi sebenarnya THR berlaku untuk semua hari raya, dengan ketentuan pemberian setidaknya satu kali dalam setahun. Artinya, THR juga bisa diberikan menjelang hari raya lain seperti Natal, Imlek, dan lainnya.
THR lebih lazim diberikan kepada pekerja yang memiliki masa kerja lebih dari satu bulan dan berturut-turut. Oleh karena itu, pekerja harian atau pekerja khusus yang hanya hadir pada saat-saat tertentu tidak berhak menerima THR.
Waktu pemberian THR dapat dilakukan maksimal 7 hari sebelum hari raya. THR yang diberikan tersebut adalah dalam bentuk uang Rupiah dengan perhitungan khusus, sehingga tidak dapat digantikan dengan barang lain terutama yang memiliki nilai lebih rendah.
Sementara bagi karyawan, THR dapat digunakan untuk keperluan apapun. Meskipun dimaksudkan untuk membantu kebutuhan karyawan menjelang hari raya, tetapi dana THR bisa digunakan untuk belanja, menabung, hingga modal usaha. Karyawan tidak perlu mempertanggungjawabkannya kepada perusahaan.
Perlindungan hukum THR
Meskipun termasuk tunjangan nonupah, tetapi THR diatur resmi oleh pemerintah dengan surat edaran oleh Menaker yang dikeluarkan setiap tahun. Bagi karyawan yang tidak mendapatkan hak THR-nya dapat mengadukannya ke posko yang telah disediakan oleh pemerintah.
Pihak memberikan harus tertib dalam membayarkan THR, yaitu dalam jumlah yang sesuai pada setidaknya tujuh hari sebelum lebaran.
Apabila THR terlambat untuk dibayarkan, maka pihak pemberi kerja akan didenda sebesar 5% dari jumlah THR. Selain itu, kelalaian lain mengenai THR dapat membuat perusahaan mendapatkan teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian seluruh alat produksi, dan pembekuan kegiatan usaha.
Harus dipahami bahwa THR merupakan salah satu bentuk budaya khas Indonesia dalam industri kerja. Artinya, karyawan yang bekerja untuk perusahaan asing belum tentu bisa mendapatkannya. Meskipun begitu, beberapa perusahaan di luar negeri memiliki kebijakan tunjangan lain, seperti tunjangan vakansi atau tunjangan liburan.
Cara menghitung THR karyawan
Pemberian THR oleh perusahaan tidak dilakukan berdasarkan kebijakan sepihak dari manajemen, melainkan berdasarkan penghitungan yang dapat diketahui secara umum. Rumus untuk menghitung THR seorang karyawan adalah sebagai berikut.
Jumlah bulan masa kerja x gaji pokok per bulan / 12
Misal, Pak Bayu sudah bekerja selama 5 bulan di sebuah perusahaan yang menggajinya Rp5 juta per bulan. Rincian gaji tersebut adalah Rp4 juta terhitung gaji pokok dan Rp1 juta merupakan akumulasi berbagai tunjangan.
Maka, THR yang akan diterimanya adalah:
5 bulan x Rp4 juta / 12 = Rp1.666.000
Rumus di atas digunakan untuk menghitung jumlah proporsional THR yang berhak diterima oleh seorang karyawan dengan masa kerja lebih dari satu bulan dan kurang dari 12 bulan secara berturut-turut.
Bagi seorang karyawan yang belum bekerja selama satu bulan, maka lazimnya tidak berhak mendapatkan THR. Sementara itu, seorang karyawan yang telah bekerja lebih dari 12 bulan akan menerima jumlah THR senilai satu kali gaji pokok penuh.
Setiap karyawan harus memahami bahwa gaji yang diterima setiap bulan merupakan gabungan dari gaji pokok dan berbagai tunjangan tidak tetap, sementara dasar penghitungan THR hanyalah gaji pokok. Oleh karena itu, tidak salah jika jumlah THR lebih kecil dari jumlah gaji total atau “take home pay” bulanan.
Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah THR proporsional atau jumlah paling sedikit yang berhak diterima oleh karyawan. Perusahaan atau pihak pemberi kerja dapat menentukan jumlah THR yang lebih besar, tetapi tidak boleh kurang dari perhitungan ini.
Cara mudah membagikan THR karyawan
Bagi pelaku bisnis atau manajemen perusahaan, membagikan THR kepada karyawan secara tepat jumlah dan tepat waktu merupakan tantangan tersendiri. Seperti halnya membagi gaji, membagi THR membutuhkan sarana yang tepat.
Untuk kebutuhan tersebut, pelaku bisnis atau manajemen perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi keuangan Fazz Agen. Sebab, selain memiliki fitur transfer dana yang mudah digunakan, aplikasi keuangan ini menawarkan biaya layanan perbankan yang relatif murah. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu khawatir beban biaya admin yang besar.
Aplikasi Fazz Agen juga kerap memberikan kupon promo yang dapat digunakan untuk setiap kali transaksi. Dengan begitu, pelaku bisnis atau manajemen perusahaan justru bisa mendapatkan keuntungan ketika melakukan banyak transaksi.
Langkah-langkah transfer THR melalui Fazz Agen
Pastikan Anda telah mengunduh dan memasang aplikasi Fazz Agen di smartphone Anda. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut ini.
- Setelah memiliki akun, buka aplikasi Fazz Agen dan klik fitur “Transfer Bank”.
- Selanjutnya, pilih rekening tujuan. Fazz Agen dapat mengirimkan dana ke berbagai bank, seperti BCA, Mandiri, BRI, dan lainnya. Fazz Agen juga dapat mengirimkan dana ke berbagai e-wallet, seperti OVO, DANA, dan lainnya.
- Masukkan nomor rekening tujuan dan nominal yang ingin dikirimkan, mulai dari Rp 10 ribu.
- Pastikan rincian penerima telah sesuai.
- Selanjutnya, pilih metode pembayaran yang akan digunakan.
- Jangan lupa untuk menggunakan promo agar mendapat potongan harga. Caranya adalah dengan klik “Pakai Promo” dan memasukkan kode promo. Masukkan kode promo yang Anda miliki, misalnya kode CUMASERIBU untuk mendapatkan biaya transfer hanya Rp1000. Anda bisa melihat kode promo lainnya di sini.
- Selesaikan transaksi dengan memasukkan PIN akun Fazz Agen.
