Toko kelontong menjadi salah satu bentuk bisnis jual beli langsung yang paling umum ditemui oleh masyarakat Indonesia. Hingga kini, keberadaan toko atau warung kelontong masih terus eksis baik di kota maupun di desa.
Pengertian toko kelontong
Toko kelontong adalah jenis usaha ritel yang menyediakan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari dalam skala kecil. Toko ini biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau keluarga, dan tersebar di berbagai lokasi, mulai dari daerah perkotaan hingga pedesaan.
Lazimnya, toko kelontong berlokasi di area pemukiman warga, sehingga memudahkan penduduk setempat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan tanpa harus pergi ke pasar atau supermarket yang lebih berjarak.
Keberadaan toko kelontong sangat membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat atau kebutuhan mendesak. Fleksibilitas waktu operasional dan kedekatan lokasi membuat toko kelontong menjadi pilihan yang praktis bagi banyak orang.
Produk yang dijual toko kelontong
Barang-barang yang dijual di toko kelontong sangat beragam dan mencakup kebutuhan pokok seperti bahan makanan (beras, gula, minyak goreng), minuman (kopi, teh, susu), serta produk rumah tangga (sabun, deterjen, pembersih lantai). Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, toko kelontong kini juga bisa jual pulsa, token listrik, dan lainnya.
Selain itu, toko kelontong juga menyediakan makanan ringan, permen, dan rokok. Meskipun skala dan ragam barangnya lebih kecil dibandingkan dengan supermarket, toko kelontong berperan penting dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Salah satu kelebihan toko kelontong dibandingkan dengan minimarket modern adalah penyediaan produk-produk yang diproduksi secara terbatas dan skala menengah ke bawah. Oleh karena itu, konsumen toko kelontong dapat membeli produk yang tidak disediakan oleh minimarket, seperti kerupuk, gula bumbu, dan lainnya.
Penyediaan produk oleh toko kelontong juga dapat didasarkan pada permintaan konsumen. Misal, jika banyak konsumen yang meminta atau memesan produk dengan merek tertentu, maka toko kelontong dapat menyediakannya di kemudian hari. Hal ini dapat terjadi karena komunikasi yang cukup personal antara pedagang dan pembeli.
Skema bisnis toko kelontong
Secara umum toko kelontong dijalankan tanpa struktur manajemen bisnis yang jelas. Artinya, tidak ada seseorang yang memiliki jabatan dan tugas kerja secara terukur. Dengan begitu, penjaga atau pekerja toko kelontong biasanya adalah pemilik toko kelontong itu sendiri.
Produk yang dijual di toko kelontong berasal dari berbagai distributor. Setiap pemilik toko kelontong akan melakukan penjajakan antara satu distributor ke distributor yang lain untuk mendapatkan harga yang paling murah. Selanjutnya, produk yang didapatkan dari berbagai distributor tersebut akan dijual ecer kepada konsumen tingkat akhir.
Meskipun tidak memiliki struktur manajemen yang cukup jelas, tetapi bisnis toko kelontong lazimnya memiliki pencatatan yang sangat baik. Hal ini untuk menghindari masalah pada stok barang yang jenisnya sangat banyak.
Penyediaan kembali barang dari distributor akan didasarkan pada catatan produk yang telah habis. Oleh karena itu, beberapa toko kelontong akan menerapkan sistem cash flow pada setiap jenis produk. Artinya, omzet yang berasal dari penjualan beras tidak akan digabungkan dengan omzet yang berasal dari penjualan rokok. Dengan begitu, restock beras hanya akan menggunakan omzet yang berasal dari penjualan beras sebelumnya, bukan melalui omzet penjualan produk lain.
Bisnis toko kelontong
Meskipun telah bermunculan minimarket modern yang semakin meluas, toko kelontong tetap bertahan dan masih menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahkan, bisnis ini juga masih sangat berpeluang tinggi untuk dijalankan di daerah perkotaan.
Hal tersebut karena bisnis kelontong menawarkan beberapa kelebihan yang sudah disadari oleh konsumen secara umum, seperti jam operasional yang lebih panjang ketimbang minimarket, penawaran harga yang terkadang lebih murah, pelayanan yang cepat dan personal, serta kelebihan lainnya.
Modal usaha untuk berbisnis toko kelontong
Jumlah modal yang digunakan untuk membuka bisnis toko kelontong bisa sangat beragam. Hal ini didasarkan pada situasi awal setiap pelaku bisnis, seperti harga sewa ruang usaha, perangkat tambahan yang digunakan, jumlah pekerja yang ada, dan lainnya.
Semakin banyak dan lengkap barang yang akan disediakan, maka jumlah modal tentunya akan semakin besar. Perkiraan modal dapat diukur melalui harga franchise toko kelontong yang disediakan oleh beberapa perusahaan grosir, seperti Lotte dan Indogrosir. Perusahaan tersebut menyediakan paket franchise dengan harga mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta.
Untuk menekan jumlah modal awal, Anda dapat memilih bekerja sama dengan distributor yang menggunakan sistem pembayaran di akhir. Artinya, produk akan dikirimkan terlebih dahulu dan akan Anda bayar bersamaan dengan melakukan restock di waktu yang akan datang.
Anda juga harus mengenali dengan baik merek dan produk yang digemari oleh masyarakat sekitar. Dengan begitu, Anda akan menghindari penumpukan produk yang tidak laku atau produk dengan sirkulasi penjualan terlalu lama.
Peluang keuntungan bisnis toko kelontong
Setiap pelaku bisnis kelontong dapat secara leluasa mengatur margin keuntungannya sendiri. Meskipun begitu, hal tersebut harus didasarkan pada persaingan harga di pasar. Sebab, konsumen umumnya akan memilih warung kelontong dengan harga produk paling murah.
Karena menekan harga untuk memenangkan persaingan pasar, bisnis kelontong dikenal sebagai bisnis yang mengambil keuntungan tipis dari setiap penjualan produk. Umumnya, keuntungan dari setiap penjualan produk berkisar antara 1-3%.
Meskipun cukup tipis, tetapi keuntungan tersebut akan bisa diperoleh dalam jumlah besar karena banyaknya produk yang tersedia. Artinya, semakin banyak produk yang disediakan oleh sebuah warung kelontong maka akumulasi keuntungannya juga akan semakin besar.
Menambah keuntungan bisnis toko kelontong melalui PPOB dari Fazz Agen
Bertahannya toko kelontong dalam kegiatan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari fleksibilitas bisnis ini dalam berbagai hal, mulai dari jam operasional hingga penambahan produk untuk ditawarkan kepada konsumen.
Bisnis ini dapat menambahkan produk jualan tergantung pada tingginya minat konsumen. Salah satunya, pelaku bisnis toko kelontong dapat menambahkan produk PPOB atau layanan berbagai pembayaran. Hal ini menjadi produk tambahan di luar produk fisik yang umumnya dijual di toko kelontong.
Menggunakan aplikasi Fazz Agen, pelaku bisnis kelontong dapat menyediakan layanan berbagai pembayaran kepada konsumen, mulai dari pembelian pulsa, pembayaran cicilan kendaraan, tagihan listrik, dan lainnya. Hanya dengan memanfaatkan aplikasi Fazz Agen yang dapat dipasang di semua jenis smartphone, pelaku bisnis kelontong sudah dapat menyediakan berbagai layanan digital. Ini tentu saja akan menambah peluang keuntungan tanpa menambah banyak beban catatan.