Pricing franchise harus disiapkan oleh pelaku bisnis sejak awal usaha dimulai. Bahkan, perencanaan atau proyeksi biaya harus dirancang paling awal dibanding persiapan lainnya. Hal itu karena modal yang tepat akan menentukan stabilitas usaha.
Pemilik franchise atau waralaba memiliki kontrol atas seluruh operasional. Pewaralaba memiliki kewajiban melakukan pembayaran kepada pemilik waralaba sesuai kesepakatan yang biasanya dibebankan per tahun.
Yuk, simak apa saja biaya franchise tersebut!
Jenis-Jenis Biaya Franchise
1. Biaya Manajemen
Bisnis waralaba adalah bisnis yang berkelanjutan selama kedua belah pihak masih sepakat untuk bekerja sama. Bisnis ini memiliki keuntungan kerjasama franchise dimana selama pewaralaba masih menjalankan bisnis dengan pemilik waralaba, mereka akan membayar biaya manajemen secara rutin setiap bulan. Biaya ini dapat dihitung dengan berbagai cara, tetapi umumnya merupakan persentase dari pendapatan kotor atau bersih pewaralaba.
2. Biaya Waralaba
Merupakan pembayaran awal yang dilakukan pewaralaba kepada pemilik waralaba ketika mereka menandatangani perjanjian waralaba. Biaya ini tidak terkait dengan layanan atau dukungan yang diberikan oleh pemilik waralaba, melainkan sebagai pembayaran untuk bergabung dengan sistem waralaba.
Biaya waralaba dapat dianalogikan dengan biaya membership ketika akan bergabung ke sebuah tempat olahraga. Ini mirip dengan biaya di muka untuk bergabung dengan tempat olahraga, sedangkan biaya manajemen merupakan biaya langganan bulanan. Dalam perjanjian waralaba, kewajiban para pihak didefinisikan dengan jelas, termasuk perbedaan antara layanan dan biaya.
Jumlah biaya waralaba yang ditetapkan oleh pemilik waralaba bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. Sebagian besar, pemilik waralaba akan menetapkan biaya waralaba pada tingkat yang akan memungkinkan mereka untuk memasarkan kesempatan mereka kepada calon pewaralaba, membayar komisi kepada tenaga penjualan waralaba, dan memberikan dukungan awal kepada pewaralaba.
Sebetulnya, bagi sebagian besar pemilik waralaba, biaya waralaba awal tidak dapat dinegosiasikan. Namun, seperti halnya kontrak apapun, jumlah biaya waralaba adalah kesepakatan kedua belah pihak.
3. Biaya lisensi atau biaya awal (initial franchise fee)
Ini adalah biaya yang harus dibayarkan kepada franchisor sebagai izin penggunaan merek dagang, sistem operasional, dan dukungan. Besar biaya ini bervariasi tergantung pada merek dan industri. Banyak transistor yang menetapkan biaya lisensi sebagai biaya yang mencakup biaya pelatihan awal dan bahan-bahan pendukung.
4. Biaya Royalti
Royalti adalah biaya berkala yang harus dibayarkan kepada franchisor sebagai persentase dari pendapatan bisnis. Penentuan besarnya royalti dapat berbeda-beda pada setiap bisnis franchise. Acuannya pun dapat berasal dari laba kotor maupun laba bersih.
5. Biaya pemasaran (marketing fee)
Beberapa franchise mengenakan biaya tambahan untuk pemasaran dan promosi merek di tingkat nasional atau regional. Biaya ini digunakan untuk membiayai kampanye pemasaran yang akan menguntungkan seluruh jaringan franchise.
6. Biaya pelatihan (training fee)
Franchisor umumnya menyediakan pelatihan awal kepada karyawan milik franchisee. Pelatihan ini dapat bernilai gratis karena sudah termasuk ke dalam biaya pembelian awal, tetapi juga bisa dikenakan biaya tambahan jika pelatihan bersifat tidak wajib. Biaya ini mencakup biaya perjalanan, akomodasi, dan bahan pelatihan.
7. Biaya pengadaan peralatan dan persediaan (equipment and inventory)
Untuk franchise bisnis kecil, pembelian merek umumnya sudah termasuk dengan pembelian peralatan. Namun, untuk bisnis franchise merek besar umumnya tidak termasuk dalam penyiapan alat dan bahan awal. Oleh karena itu, franchisee wajib menyediakan biaya untuk bagian ini.
8. Biaya pembangunan dan desain toko (build-out costs)
Terkait tempat dan desain ruangan, ada berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh pihak franchisee. Meskipun begitu, akan tetap ada penyesuaian karena perbedaan lokasi dan kondisi area yang ada. Oleh karena itu, pihak franchisee harus menyiapkan dana untuk pembangunan dan mendesain toko.
9. Biaya operasional awal
Setiap pelaku franchisee juga harus memikirkan biaya internal. Jenis biaya ini tidak berhubungan dengan pihak franchisor karena untuk keperluan operasional sendiri, seperti gaji karyawan, pembiayaan listrik, pajak tempat usaha, dan lainnya.
10. Cadangan keuangan (working capital)
Untuk membangun bisnis yang sehat, sebaiknya siapkan dana cadangan untuk menjaga operasional tetap berjalan sampai mencapai titik impas. Hal ini diperlukan karena secara lazim bisnis belum dapat stabil dalam beberapa bulan awal. Jangan sampai bisnis bangkrut dalam beberapa bulan saja.
Berapa biaya untuk membuka bisnis franchise dari brand yang sudah ada?
Biaya untuk menjadi mitra sebuah brand franchise yang sudah ada dapat berbeda. Hal ini tergantung pada popularitas merek, stabilitas bisnis, sampai layanan-layanan yang diberikan. Sebagai calon mitra, Anda dapat memilih berbagai merek franchise sesuai modal yang disiapkan.
Sebagai contoh, biaya untuk menjadi mitra bisnis franchise yang saat ini sedang populer, yaitu Subway, adalah mulai dari Rp1 miliar. Untuk contoh lain yang lebih murah, misalnya adalah biaya franchise Sabana Fried Chicken yang hanya sekitar Rp17 juta. Terdapat pula rekomendasi franchise Rp30 jutaan.
Rentang ukuran modal yang beragam tersebut dapat dimanfaatkan oleh calon pelaku bisnis dalam membuka usaha yang sesuai dengan kemampuan modalnya. Meskipun kini dapat mengajukan bantuan pembiayaan modal dengan mudah, mengukur kemampuan untuk menjangkau franchise yang sesuai sangatlah penting dilakukan.
Tips Mendapatkan Modal untuk Franchise
Tabungan pribadi menjadi sumber utama yang bisa dimanfaatkan untuk modal biaya franchise. Meskipun harus menanggung risiko secara mandiri, tetapi tabungan pribadi membuat pelaku bisnis relatif lebih leluasa dalam menentukan kendali. Anda juga harus memahami cara membuka franchise secara tepat agar bisa menguntungkan.
Meskipun begitu, mendapatkan modal dari pihak eksternal juga baik untuk dilakukan. Hal ini mengingat bisnis franchise harus dijalankan secara stabil, terutama di awal waktu yang rentan mendapat tantangan. Apalagi, jika tabungan pribadi tidak mencukupi, maka Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut untuk memperoleh modal franchise.
1. Mencari investor bisnis
Pertama, mencari investor bisnis. Dengan membuat perencanaan bisnis yang baik dan mampu menjelaskannya secara meyakinkan akan membuat investor tertarik untuk memberi modal. Keuntungan yang didapat tentunya harus dibagikan kepada investor, tetapi cara ini membuat calon pengusaha dapat lebih cepat memulai bisnis.
Investor bisnis bukanlah rekanan dalam membangun usaha. Oleh karena itu, Anda akan menjalankan usaha secara pribadi, sementara investor hanya memberikan modal. Seluruh kegiatan operasional akan Anda tanggung sendiri.
2. Menjalin mitra bisnis
Business franchise tidak harus dimiliki oleh perorangan, melainkan juga dapat beberapa mitra. Artinya, modal atau biaya franchise dan tanggung jawab operasional akan ditanggung bersama oleh mitra yang berstatus sebagai pemilik bisnis. Jika sesama mitra memiliki visi dan misi yang sama, maka bisnis akan lebih mudah dijalankan.
Model pemerolehan modal ini tentunya harus dilakukan dengan cara mencari partner yang sesuai. Anda dapat menggaet teman-teman terdekat atau memanfaatkan berbagai platform media komunikasi yang mempertemukan pelaku bisnis dengan minat sama.
3. Memanfaatkan layanan dari lembaga keuangan
Selanjutnya, calon pelaku bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan layanan bantuan modal franchise yang disediakan oleh lembaga keuangan. Khusus untuk usaha franchise, berbagai lembaga keuangan bahkan menyediakan layanan pembiayaan khusus. Artinya, calon pelaku usaha dapat mengajukan bantuan untuk kebutuhan yang spesifik.
Bentuk layanan keuangan yang spesifik tersebut akan berpengaruh pada periode pembayaran hingga batas jumlah dana yang diajukan. Selain itu, layanan yang spesifik akan membuat syarat lebih mudah untuk dipenuhi. Misalnya, layanan pembiayaan faktur atau invoice dapat diajukan hanya dengan bukti-bukti transaksi yang telah dilakukan.
Tips memanfaatkan modal franchise untuk mendapat keuntungan
Bantuan modal biaya franchise dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis sebagai pemilik brand maupun calon mitra yang akan membeli hak usaha. Keduanya dapat menjalin kerja sama dengan situasi saling menguntungkan.
Bagi pemilik brand atau franchisor, bantuan modal franchise dapat dimanfaatkan untuk membuka cabang lebih banyak dan lebih cepat. Hal itu dilakukan dengan cara membuka paket kemitraan lengkap dengan metode pembiayaan. Artinya, mitra yang bergabung akan diarahkan ke metode bantuan modal tertentu.
Sementara itu, bagi calon mitra atau franchise, bantuan modal franchise tentu akan sangat bermanfaat dalam membangun bisnis. Bantuan modal akan memungkinkan usaha berdiri lebih dulu dan membayar setelah keuntungan didapatkan. Manfaat layanan modal franchise seperti di atas bisa didapatkan oleh franchisor maupun franchisee melalui layanan Franchise Financing. Bantuan modal yang disediakan oleh Fazz Business ini dapat diakses dan dipelajari lebih dalam melalui laman berikut.