Paylater atau yang biasa dikenal buy now pay later (BNPL) belakangan ini marak digunakan oleh masyarakat. Awalnya, paylater memang diperuntukan untuk penggunaan personal. Namun, seiring perkembangan waktu kini paylater bisa dimanfaatkan untuk membantu mengelola arus kas bisnis. Terutama bagi para pelaku UMKM dengan modal terbatas.
Mengenal paylater untuk bisnis
Paylater untuk bisnis merupakan platform paylater yang dapat dimanfaatkan pebisnis untuk proses pengadaaan. Pada prosesnya paylater untuk bisnis umumnya terbentuk melalui sebuah kolaborasi antara platform fintech dengan layanan SaaS tertentu.
Konsep paylater mirip dengan kartu kredit, di mana pengguna dapat melakukan pembelian terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran di kemudian hari. Bedanya, penyedia jasa paylater bekerja sama dengan lembaga non bank seperti perusahaan pembiayaan atau multifinance lai. Hal ini dilakukan, agar persyaratan pengajuannya lebih mudah dan bisa disanggupi oleh masyarakat luas.
Penggunaan paylater pada bisnis biasanya terkait dengan pendanaan grosir atau pembiayaan distributor guna memenuhi kebutuhan usaha. Saat mengajukan pinjaman paylater, ada baiknya jika pelaku usaha memperkirakan terlebih dahulu perkiraan balik modal dan keuntungan yang akan didapatkan pada bisnis sebelum memilih varian tenor yang disediakan demi kenyamanan menggunakan metode pembayaran ini.
Ada dua metode pembayaran yang umum pada paylater yakni cicilan dalam beberapa periode serta sekali bayar. Anda hanya perlu mempertimbangkan metode mana yang cocok digunakan untuk menjalankan bisnis kedepannya.
Proses pengajuan paylater untuk modal usaha
Untuk menggunakan metode pembayaran paylater, pengguna harus membuat akun di aplikasi yang menyediakan layanannya. Tiap aplikasi biasanya memiliki metode pendaftaran masing-masing. Paling tidak, ada beberapa dokumen yang umum dijadikan persyaratan paylater seperti KTP, foto diri, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta surat yang menunjukkan legalitas bisnis (seperti IUMK, SIUP atau UD).
Meskipun memiliki konsep yang sama seperti kartu kredit, pengajuan paylater dapat dikatakan lebih mudah jika dibandingkan pinjaman melalui bank. Bank sendiri biasanya memerlukan sederet dokumen seperti fotokopi KK, slip gaji, buku tabungan, dan sebagainya saat pengajuan pinjaman. Selain itu, bunga yang perlu dibayarkan juga cenderung lebih kecil daripada kartu kredit. Tiap perusahaan memang memiliki jumlah bunga yang berbeda-beda, namun jumlah bunga yang harus dibayarkan saat menggunakan metode pembayaran Paylater umumnya adalah 1%.
Manfaat paylater bagi pelaku usaha atau pemilik bisnis
Bagi bisnis kegunaan paylater digunakan untuk menjaga arus kas. Pasalnya, setiap pembelian akan terlebih dahulu dibayar lunas oleh penyelenggara layanan kepada pemilik merchant ? kemudian debitur melakukan pembayaran cicilan atau pengembalian ke penyelenggara layanan. Dengan begitu, pebisnis yang memerlukan pembiayaan modal di awal akan terbantu dengan sistem paylater ini.
Belum lagi, pelaku bisnis juga bisa memiliki tenor yang sesuai dengan kemampuan. Misalnya, terdapat tenor dengan maksimal pembayaran selama 12 bulan. Jadi, pelaku bisnis bisa menggunakannya untuk memutarkan dana dan mencicil pembayaran sesuai dengan tenor yang telah dipilihnya.
Pengajuan paylater untuk bisnis melalui Fazz Business
Bagi pelaku usaha yang tengah memerlukan dana untuk menjalankan operasional bisnisnya seperti kebutuhan membayar suplier di muka, bantuan modal, ataupun membayar terlebih dahulu barang grosir yang akan dijual, Anda bisa mengajukan pinjaman melalui Fazz Business.
Di Fazz Business, proses pengajuan pinjaman akan lebih cepat dan sederhana lewat persyaratan dokumen yang lebih sedikit. Dengan begitu, Anda dapat lebih banyak waktu untuk fokus pada hal lainnya saat menjalankan bisnis. Selain itu, nominal pinjaman di Fazz Business juga terbilang tinggi. Pada produk loan misalnya, pengguna dapat mengajukan nominal pembiayaan hingga 2 Milyar Rupiah.
Hubungi tim Fazz Business jika Anda tertarik mengajukan pinjaman!
