Manajemen keuangan syariah saat ini semakin menarik perhatian sebagian besar masyarakat, terutama di Indonesia. Bahkan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, sektor keuangan syariah telah menjadi salah satu bidang dengan pertumbuhan paling cepat di industri keuangan global, mengungguli pasar keuangan konvensional.
Dalam berbisnis, manajemen keuangan adalah hal utama yang selalu membutuhkan perhatian lebih. Apalagi kalau itu berhubungan langsung dengan operasional perusahaan. Salah sedikit bisa membuat alur perusahaan menjadi kacau.
Buat para pebisnis kecil maupun menengah yang baru saja memulai usaha, memang ada baiknya Anda memerhatikan beberapa tips mengatur keuangan usaha yang efektif. Apalagi jika ingin menerapkan pengelolaan sesuai syariat Islam. Yuk, simak!
Apa Itu Manajemen Keuangan Syariah?
Peningkatan minat terhadap keuangan syariah di kalangan masyarakat Indonesia semakin nyata. Fakta ini terbukti melalui data OJK, total aset keuangan syariah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp3.198,06 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 15,51% (yoy) dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp2.754,45 triliun.
Secara sederhana, manajemen keuangan syariah adalah pengelolaan keuangan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip sesuai syariat Islam agar pengelolaan tersebut mendapat ridha Allah. Beberapa prinsip dan larangan ini memang terdapat dalil-dalil yang mendasarinya.
Baca juga : Hari Keuangan Nasional 30 Oktober – Sejarah dan Fakta Unik
Prinsip Manajemen Keuangan Syariah
1. Mengharap ridha Allah SWT
Manajemen keuangan syariah bertujuan untuk memperoleh rida Allah SWT. Hal ini berarti bahwa pengelolaan keuangan harus dilakukan dengan cara yang halal dan sesuai dengan ajaran Islam.
2. Sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW
Tujuan pengelolaan keuangan haruslah sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, tujuan untuk menunaikan ibadah haji atau membantu orang-orang yang membutuhkan.
3. Terbebas dari riba
Riba adalah pengambilan tambahan dari harta orang lain tanpa ada imbalan yang wajar. Riba adalah salah satu dosa besar dalam Islam.
4. Menerapkan prinsip bagi hasil (sharing) antara bank dengan nasabah
Prinsip bagi hasil adalah pembagian keuntungan antara bank dan nasabah berdasarkan kesepakatan. Prinsip ini menggantikan bunga yang dilarang dalam Islam.
5. Sektor yang dibiayai bukan sektor yang dilarang dalam syariah Islam
Bank syariah hanya boleh membiayai sektor-sektor yang tidak dilarang dalam Islam, seperti perdagangan, pertanian, dan industri.
6. Investasi yang dilakukan harus terjamin kehalalannya
Investasi yang dilakukan oleh bank syariah harus terjamin kehalalannya. Misalnya, investasi dalam bentuk saham syariah yang hanya boleh dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak di bidang yang dilarang dalam Islam.
Larangan dalam Manajemen Keuangan Syariah
Selain prinsip-prinsip di atas, ada beberapa hal yang dilarang dalam pengelolaan keuangan syariah, yaitu:
1. Riba
Riba adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Oleh karena itu, segala bentuk transaksi yang mengandung unsur riba, seperti pinjaman dengan bunga, adalah dilarang dalam Islam. Al Baqarah ayat 275-278 yang menyebutkan ?Meninggalkan riba atau sistem bunga dan kembali kepada sistem ekonomi syariah?.
2. Maisir
Maisir adalah perjudian. Perjudian adalah kegiatan yang bersifat spekulatif dan mengandung unsur ketidakpastian. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur maisir, seperti judi, adalah dilarang dalam Islam. surat Al Maidah ayat 90 tentang ?Meninggalkan segala bentuk usaha yang spekulatif atau perjudian?.
3. Gharar
Gharar adalah ketidakjelasan atau ketidakpastian. Jual beli gharar diharamkan karena terdapat unsur memakan harta orang lain dengan cara yang bathil (tidak terbuka dan merugikan salah satu pihak). Hal ini juga dicantumkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 29.
4. Israf
Israf adalah pemborosan. Pemborosan adalah perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, segala bentuk pemborosan dalam penggunaan harta adalah dilarang dalam Islam. surat Al Isra ayat 26-27 tentang ?Meninggalkan segala bentuk pemborosan harta?.
Baca juga : Inklusi Keuangan Adalah: Tujuan, Indikator, Manfaat & Caranya
Produk Keuangan Syariah
Berikut ini adalah beberapa produk keuangan syariah yang umum ditawarkan oleh bank syariah:
1. Tabungan syariah
Tabungan syariah adalah produk simpanan yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Produk ini menawarkan berbagai fitur, seperti bunga (bagi hasil), fasilitas kartu debit, dan layanan e-banking.
2. Deposito syariah
Deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang menawarkan berbagai fitur, seperti bunga (bagi hasil), fasilitas kartu debit, dan layanan e-banking.
3. Asuransi syariah
Asuransi syariah terbebas dari gharar, maisir, dan riba serta menggunakan akad atau perjanjian tertulis, yakni akad tabarru? dan atau tijarah. Dalam Islam, asuransi ini harus memiliki misi aqidah, ibadah (ta?awun), ekonomi (iqtishad), dan misi pemberdayaan umat (sosial).
4. Saham syariah
Merupakan saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang memenuhi kriteria syariah yang dapat dibeli melalui pasar modal syariah. Saham ini tidak mengandung unsur haram, contohnya saham dari rokok dan minuman beralkohol.
5. Deposito syariah
Deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang dikelola menggunakan syariah Islam. Kamu dapat memperoleh margin dari bagi hasil (nisbah) sesuai akad mudharabah.
Baca juga : 10 Cara Mengelola Keuangan Usaha Agar Sukses dan Tidak Rugi
Cara Mengatur Keuangan Sesuai Syariah Islam
Jika kita bicara soal cara mengatur keuangan, tentu saja tujuannya adalah supaya keuangan dapat dikontrol dengan seefektif mungkin. Lalu bagaimana cara terbaik dalam mengontrol keuangan usaha yang efektif sesuai syariah Islam? Berikut perencanaan keuangan dengan prinsip syariah Islam melibatkan beberapa langkah penting:
1. Menyusun Tujuan Keuangan sesuai Syariah
Tujuan keuangan sebaiknya sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti menunaikan ibadah haji yang merupakan kewajiban bagi yang mampu secara finansial. Prioritaskan tujuan keuangan yang bersifat akhirat daripada keinginan duniawi yang bersifat konsumtif.
2. Mengalokasikan Dana untuk Zakat, Infaq, dan Sedekah
Aliran dana untuk zakat, infaq, dan sedekah merupakan bagian integral dari manajemen keuangan syariah, mengingat kewajiban Islam terkait pemakaian harta. Kedua belas, mengutip QS. Ali Imran ayat 92, menekankan pentingnya menafkahkan sebagian harta untuk membantu fakir miskin dan orang yang membutuhkan.
4. Meminimalkan Utang
Meskipun utang piutang diizinkan dalam Islam, disarankan untuk meminimalkan utang, kecuali dalam keadaan darurat. Islam mendorong untuk menghindari utang sebisa mungkin.
5. Menggunakan Produk Keuangan Syariah
Pemilihan produk keuangan, seperti tabungan, deposito, asuransi, dan investasi, harus mematuhi prinsip syariah Islam.
6. Menerapkan Pola Hidup Sederhana
Islam mendorong pola hidup sederhana dan tidak konsumtif. Pemahaman akan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan serta kemampuan untuk merasa cukup dan bersyukur adalah bagian dari perilaku hidup sederhana.
7. Menyiapkan Dana Darurat
Kesiapan untuk menghadapi keadaan darurat dengan menyediakan dana darurat adalah salah satu langkah preventif yang dianjurkan dalam manajemen keuangan syariah.
Solusi kelola keuangan bisnis bersama Fazz Business
Jika dilihat lebih saksama melakukan kontrol keuangan usaha tidaklah sederhana. Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dengan lebih detail. Hal ini tentu saja akan memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi jika item pengelolaan dalam bisnis Anda ada banyak.
Namun, Anda tidak perlu khawatir dengan tata kelola dan kontrol keuangan bisnis. Pasalnya, kini ada platform yang bisa membuat kontrol keuangan usaha Anda menjadi lebih mudah dilakukan. Bersama Fazz Business, setiap detail kelola keuangan usaha Anda dapat dicatat dan terekam dengan sangat baik.
Mulai dari transaksi harian, point of sales, hingga belanja tahunan untuk operasional perusahaan, dapat dengan mudah Anda lihat dalam satu dashboard dan platform. Tidak hanya itu, Anda bisa lebih mudah mendapatkan akses pendanaan untuk modal usaha.
Tunggu apa lagi, segera daftarkan bisnis Anda bersama Fazz Business untuk tata kelola keuangan usaha dan akses finansial yang lebih baik dan dapatkan e-book gratis!
Get Started di sini.