Arti tenor dalam pinjaman kerap kali salah dipahami dan bahkan membuat pengembalian pinjaman menjadi tidak menguntungkan. Padahal, pemilihan durasi tenor yang tepat akan menentukan kebermanfaatan dana pinjaman.
Mengenal arti tenor
Kata “tenor” memang memiliki beberapa makna dalam berbagai konteks. Dalam konteks peminjaman, tenor diartikan sebagai keseluruhan jangka waktu yang digunakan untuk melunasi sebuah pinjaman.
Satu periode tenor dihitung sejak awal pencairan dana hingga pelunasan akhir dana. Di dalam satu tenor akan terdapat periode waktu pembayaran yang dilakukan secara berulang. Misal, jika sebuah pinjaman harus dikembalikan selama waktu satu tahun dalam 12 kali cicilan, maka tenor pinjaman tersebut adalah satu tahun.
Manfaat dari tenor
Tenor dalam pinjaman memiliki beberapa fungsi penting yang dapat memengaruhi bagaimana pinjaman diberikan dan dikelola. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari tenor dalam pinjaman.
1. Untuk menentukan jangka waktu pinjaman
Fungsi utama tenor adalah menentukan jangka waktu atau durasi pinjaman. Artinya, tenor menunjukkan waktu yang ideal bagi seseorang untuk melakukan pelunasan pinjaman.
2. Pengaruh pada angsuran bulanan
Tenor mempengaruhi besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar oleh peminjam. Tenor yang lebih lama cenderung menghasilkan angsuran bulanan yang lebih rendah, sedangkan tenor yang lebih pendek akan menghasilkan angsuran yang lebih tinggi.
3. Penentuan total biaya pinjaman
Sebuah tenor memengaruhi total biaya pinjaman, termasuk jumlah bunga yang harus dibayarkan. Tenor yang lebih panjang cenderung meningkatkan total biaya pinjaman, sementara tenor yang lebih pendek dapat menguranginya.
Jenis-jenis tenor
Tenor dalam dunia peminjaman dapat dibedakan menjadi berbagai jenis berdasarkan durasi waktu, pola pembayaran, dan lainnya. Beberapa jenis tenor yang paling umum ditawarkan adalah sebagai berikut.
1. Tenor Short-Term
Jenis tenor ini memiliki durasi waktu kurang dari satu tahun. Umumnya, pinjaman dengan durasi tenor ini digunakan untuk modal usaha atau keperluan kecil.
2. Tenor Medium-Term
Waktu atau durasi dalam jenis tenor ini adalah antara 1-5 tahun. Umumnya, dana pinjaman yang menggunakan rentang waktu tenor ini digunakan untuk investasi modal oleh perusahaan.
3. Tenor Long-Term
Pinjaman dengan waktu pengembalian lebih dari 5 tahun termasuk ke dalam jenis tenor jangka panjang atau tenor long term. Pinjaman dengan jenis tenor ini umum digunakan untuk hipotek pembelian rumah atau pengembangan bisnis.
Faktor yang menentukan tenor pinjaman
Penetapan tenor dalam sebuah pinjaman dapat dilakukan dengan melihat berbagai faktor. Hal ini dapat ditentukan oleh pemberi pinjaman maupun pemohon pinjam. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tujuan pinjaman
Jenis tenor dapat bergantung pada tujuan penggunaan pinjaman. Pinjaman dengan tujuan produktif umumnya memiliki pilihan tenor yang lebih fleksibel. Misalnya, pinjaman dana investasi dapat memiliki tenor yang berbeda dari pinjaman pembelian rumah.
2. Kemampuan pembayaran
Kemampuan bayar setiap peminjam akan diukur menggunakan teknik tertentu, sehingga dapat menentukan tenor yang sesuai. Jika seseorang memiliki penghasilan rendah tetapi stabil, maka lazimnya akan memilih tenor panjang dengan cicilan murah.
3. Profil peminjam
Profil atau latar belakang peminjam juga akan menjadi faktor penting dalam penentuan tenor. Misalnya, peminjam yang merupakan seorang individu jelas akan mendapat pilihan tenor yang berbeda dengan perusahaan atau entitas yang lebih besar.
4. Jumlah pinjaman
Semakin besar sebuah nilai pinjaman, maka umumnya tenor yang ditetapkan juga akan semakin lama. Hal ini terutama pada skema pinjaman yang menetapkan pembayaran angsuran dalam nilai kecil setiap bulannya.
5. Risiko kredit
Keputusan memilih tenor pinjaman akan sangat ditentukan oleh profil risiko setiap individu atau entitas. Bagi peminjam yang memiliki profil risiko rendah atau menginginkan keamanan finansial yang lebih terjaga, maka umumnya akan menggunakan tenor panjang. Sementara bagi peminjam yang memiliki profil risiko tinggi, akan menggunakan tenor pendek.
6. Proyeksi pendapatan masa depan
Jika peminjam memiliki proyeksi pendapatan yang lebih tinggi di masa depan, mereka lebih cenderung memilih tenor yang lebih panjang. Hal itu didasari karena keyakinan bahwa mereka dapat mengelola pembayaran yang lebih tinggi di masa depan.
7. Kondisi pasar dan suku bunga
Sebagai salah satu faktor yang turut mempengaruhi kemampuan bayar, penetapan suku bunga oleh lembaga keuangan akan menentukan tenor pinjaman. Misalnya, jika sebuah suku bunga terhitung rendah, maka peminjam akan lebih nyaman untuk memilih tenor panjang.
8. Fleksibilitas pembayaran
Fleksibilitas pembayaran yang ditawarkan oleh lembaga keuangan pemberi pinjaman akan mempengaruhi keputusan nasabah. Jika pembayaran dapat dilakukan dalam waktu panjang tanpa adanya penalti, tentu peminjam akan memilih durasi panjang.
9. Jangka waktu proyek
Jika sebuah pinjaman terkait dengan proyek tertentu, maka tenor dapat disesuaikan dengan jangka waktu proyek tersebut. Ukuran proyek akan sangat berpengaruh karena dapat memastikan bahwa pinjaman dapat dilunasi setelah proyek selesai.
Tips memilih tenor pinjaman
Pada dasarnya, setiap tenor yang ditawarkan oleh lembaga keuangan pemberi pinjaman akan memiliki keuntungan masing-masing. Agar lebih menguntungkan, tenor yang dipilih haruslah sesuai dengan kondisi peminjam. Oleh karena itu, penting untuk memilih penyedia pinjaman yang memiliki tenor beragam atau pembayaran yang fleksibel.
Sebagai pilihan, Anda dapat memilih layanan Loan yang disediakan Fazz Business. Layanan bantuan modal ini menawarkan pembayaran fleksibel untuk modal pinjaman dengan jumlah hingga Rp2 miliar. Dengan bunga rendah mulai 1% per bulan, peminjam dapat memilih pembayaran mulai dari 3 hari hingga 360 hari.
