Pinjaman modal usaha syariah merupakan salah satu jenis kredit yang bisa dimanfaatkan. Sistemnya berbeda dengan sistem konvensional. Hanya saja masih kalah populer jika dibandingkan sistem konvensional. Namun, tetap bermanfaat untuk Anda yang ingin punya usaha berkembang.
Mendapatkan pinjaman modal untuk usaha bisa dimana saja. Anda bisa menemukan jenis pinjaman ini di bank syariah atau lembaga keuangan lain yang sistemnya berbasis syariah. Jadi, seperti apa pinjaman modal usaha syariah yang bisa Anda manfaatkan? Berikut ini pembahasannya.
Apa Itu Pinjaman Syariah?
Pinjaman syariah adalah bentuk pemberian dana atau kredit oleh lembaga perbankan yang mengikuti prinsip-prinsip syariah. Sistem syariah ini berbeda dengan sistem konvensional, terutama dalam penerapan imbal jasa.
Pada transaksi perbankan konvensional, imbal jasa biasanya melibatkan sistem bunga. Di sisi lain, pada sistem syariah, imbal jasa diterapkan melalui prinsip nisbah.
Baca juga : Manajemen Keuangan Syariah: Prinsip, Produk, Cara Mengelola
Akad Pinjaman Syariah
Dalam konteks pinjaman syariah, terdapat beberapa akad atau kesepakatan antara pemberi dana dan peminjam yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Akad Murabahah
Kesepakatan jual-beli antara donatur atau pemberi pinjaman dan peminjam. Pemberi pinjaman membeli barang terlebih dahulu, kemudian menjualnya kembali kepada peminjam dengan skema pembayaran dicicil.
2. Akad Ijarah
Mengatur penyediaan pinjaman untuk memindahkan hak guna atau manfaat barang atau jasa. Tidak melibatkan pemindahan kepemilikan barang, melainkan pemindahan manfaat atau hak guna.
3. Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
Merupakan kesepakatan pinjaman di mana sewa menyewa barang diikuti dengan perubahan status kepemilikan. Peminjam dapat membeli barang setelah masa sewa berakhir, mengubah status kepemilikan.
4. Akad Musyarakah
Terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih, di mana masing-masing pihak memberikan dana pinjaman sesuai dengan porsi yang telah ditentukan. Dana diberikan untuk membangun atau mengelola usaha, dengan keuntungan dan risiko usaha dibagi sesuai kesepakatan.
5. Akad Qardh
Pinjaman dana dilakukan dengan akad Qardh, di mana nasabah diwajibkan mengembalikan dana pinjaman sesuai kesepakatan yang telah dibuat dengan pihak peminjam atau bank.
Baca juga : Pinjaman UMKM Online: Langkah, Syarat, dan Rekomendasi
Contoh Pinjaman Syariah
Pinjaman atau pembiayaan usaha syariah menggunakan sistem syariah dalam perhitungannya. Ciri khas utamanya adalah tidak dikenakan bunga. Diawasi juga oleh Majelis Ulama Indonesia agar tetap berada pada sistem syariah yang dimaksud. Berikut ini adalah macam-macam pinjaman modal usaha syariah yang ada di Indonesia.
1. Pembiayaan modal kerja syariah
Pinjaman jenis ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang membutuhkan biaya untuk operasional seperti membeli bahan baku, membeli mesin yang meningkatkan kuantitas produksi, dan lainnya.
Biasanya untuk menggunakan pinjaman ini, peminjam akan diminta memilih di antara 2 kontrak, yaitu murabahah dan kontrak musyarakah.
Kontrak murabahah paling sering digunakan untuk jenis pinjaman apapun, termasuk di pinjaman modal usaha syariah. Sistem yang diberikan pada peminjam adalah penambahan margin sebagai keuntungan untuk pihak yang memberikan pinjaman. Dalam hal ini bank atau lembaga lainnya.
Besaran margin akan ditentukan di awal sebelum akad berlangsung dan harus disepakati oleh kedua belah pihak. Intinya, tidak ditentukan oleh satu orang saja, melainkan kedua-duanya, sehingga nanti tidak ada yang merasa dirugikan. Itulah yang membuat kontrak ini sudah cukup jelas di awal.
Sedangkan pembiayaan musyarakah hadir untuk Anda yang bekerja sama dengan pihak lain dalam membangun usaha. Nanti ketika mendapatkan keuntungan dibagi sesuai dengan jumlah orang yang terlibat. Risiko yang ada pun ditanggung bersama.
Pinjaman modal kerja musyarakah tidak menggunakan bunga, tapi pihak peminjam nanti harus bersedia membagikan keuntungannya sesuai dengan kesepakatan.
2. Pembiayaan investasi syariah
Ada lagi pinjaman investasi syariah yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha untuk mengembangkan usahanya seperti untuk membuka cabang baru, relokasi ke tempat lain karena maksud tertentu, pembaruan mesin-mesin produksi, dan lainnya.
Jenis pinjaman ini biasanya menggunakan sistem murabahah dan ijarah muntahia bit tamlik.
Di sistem murabahah, Anda akan mendapatkan pinjaman dan harus mengembalikan pinjaman yang sudah ditambahkan dengan margin. Keuntungan yang diambil oleh pihak bank atau lembaga lainnya bukan bunga, tapi margin dengan besaran yang telah disepakati di awal.
Sedangkan untuk sistem ijarah muntahia bit tamlik adalah investasi syariah yang umumnya dilakukan dalam bentuk barang. Anda menyewa barang dari pihak lain dan menggunakannya untuk kebutuhan usaha.
Misalnya, Anda menyewa mobil untuk usaha travel. Pihak penyewa mobil mendapatkan keuntungan dari uang sewa yang Anda bayarkan. Anda bisa membayar uang sewa dari mobil yang digunakan untuk travel.
3. Pembiayaan produktif syariah
Sesuai dengan namanya, pinjaman modal usaha syariah ini tersedia di bank syariah atau lembaga keuangan lainnya.
Ada dalam bentuk KUR yang sistemnya tentu adalah syariah, ada juga pinjaman yang menggunakan agunan emas mulia, dan ada juga pinjaman usaha tanpa jaminan.
Anda bisa memilih yang mana saja selama lembaga keuangannya terpercaya. Biasanya disediakan oleh bank syariah dan lembaga keuangan berbasis syariah.
Baca juga : 6 Cara Mencari Modal Awal Bisnis yang Aman dan Legal
Kelebihan dan Kekurangan Pembiayaan Syariah
Pembiayaan syariah memiliki keuntungan dan kekurangan untuk Anda pertimbangkan. Ini penjelasannya.
1. Kelebihan pembiayaan syariah
Pinjaman syariah punya beberapa kelebihan. Yang paling kentara adalah margin yang cenderung lebih kecil daripada bunga konvensional.
Sistem bagi hasilnya membuat Anda memiliki hubungan yang baik dengan pihak yang bekerja sama. Angsuran pinjaman biasanya flat, alias akan tetap sama sampai Anda bisa melunasi pinjamannya. Keuntungan lainnya adalah Anda tidak diminta tambahan biaya administrasi.
Intinya pinjaman syariah ini memiliki tujuan untuk kebaikan bersama. Anda yang merasa sesuai dengan prinsip pinjamannya, bisa mengajukan kredit untuk membiayai usaha Anda.
2. Kekurangan pinjaman syariah
Pinjaman modal usaha syariah juga punya kekurangan untuk dipertimbangkan. Dalam pinjaman yang mengharuskan Anda bagi hasil, pembagian keuntungan cukup rumit. Harus dihitung detail agar tidak salah pembagian.
Lalu, jenis pinjaman ini juga mengharuskan risiko ditanggung bersama. Ini bisa memberatkan salah satu pihak. Apalagi jika kesalahan hanya ada di satu pihak, itu akan memberatkan pihak lainnya.
Tidak mengherankan jika proses pinjamannya lebih lama dibandingkan yang konvensional karena banyak hal yang perlu diperhitungkan.
Baca juga : Mengenal Pajak atas Bunga Pinjaman dan Ketentuannya
Perbandingan Pinjaman Syariah vs Konvensional
Perbandingan paling kentara antara pinjaman modal syariah dan konvensional adalah sistem pengembaliannya. Di pinjaman syariah pihak pemberi pinjaman mendapatkan keuntungan dari margin, sedangkan di pinjaman konvensional keuntungannya dari bunga.
Pinjaman modal syariah lebih ringan karena menggunakan margin yang sudah disepakati bersama. Sedangkan, untuk yang konvensional, peminjam biasanya berhadapan dengan bunga yang tinggi.
Namun, pilihan pinjaman konvensional bisa dikatakan lebih banyak dibandingkan syariah. Anda bisa memilih sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk Anda yang ingin mengajukan pinjaman dengan mudah, Fazz Business menyediakan pinjaman atau Loan untuk usaha dengan bunga ringan, hanya 1% setiap bulannya. Pinjamannya pun sampai Rp2 miliar.
Selain itu, proses pengajuan pinjamannya mudah karena melalui online, menghemat waktu Anda dan efisien. Ayo, kembangkan usaha Anda dengan mengajukan pinjaman bersama kami. Raih impian untuk bisnis yang lebih sukses dengan klik link di bawah ini.
