Xfers is now Fazz Business. Learn more
articlesbahasabisnisbusinessfazzIndonesia

Struktur Bisnis Plan yang Ideal, Cara Membuat dan Contohnya

9 August 2023

, diposting oleh by 

Nida Amalia

Struktur Bisnis Plan dan Contohnya

Struktur bisnis plan dapat disesuaikan berdasarkan jenis dan bentuk usaha yang dijalankan. Meskipun begitu, ada beberapa komponen dasar yang harus dipahami oleh pelaku bisnis. Hal itu supaya bisnis plan dapat disusun dan disampaikan secara baik. 

Apa Itu Bisnis Plan?

Bisnis plan atau business plan merupakan dokumen dalam bentuk tertulis yang memuat rincian rencana operasional dan strategi suatu bisnis. Dokumen ini disiapkan sebelum sebuah usaha berdiri dan dipertahankan selama usaha tersebut dijalankan. 

Bentuk rencana bisnis biasanya mencakup informasi lengkap mengenai tujuan bisnis, strategi pemasaran, struktur manajemen, analisis pasar, dan proyeksi keuangan. Selain itu, di dalam rencana bisnis juga ada berbagai aspek penting lain yang berkaitan dengan berdirinya, cara menjalankan, dan mengembangkan bisnis.

Business plan berguna sebagai acuan dalam mengambil kebijakan. Selain itu, business plan memiliki beberapa tujuan utama, yaitu sebagai berikut. 

1. Panduan Internal

Rencana bisnis memberikan arah dan panduan kepada para pendiri atau pemangku kepentingan internal tentang bagaimana bisnis akan dijalankan. Selanjutnya, hal itu akan membantu dalam menentukan keputusan yang tepat dan sesuai dengan visi misi perusahaan.

2. Memperoleh Pembiayaan

Bagi usaha yang baru didirikan atau yang akan berkembang, rencana bisnis dibutuhkan untuk meyakinkan pihak lain sebagai cara mendapatkan pinjaman modal usaha, seperti investor atau bank, untuk memberikan dana atau pembiayaan.

3. Mengkomunikasikan Visi

Rencana bisnis juga digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak lain, seperti mitra potensial, pemasok, pelanggan, dan lainnya. Dalam hal ini, rencana bisnis akan membangun kepercayaan mitra bisnis.

4. Mengukur Kinerja

Rencana bisnis dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja bisnis terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini membantu dalam memantau perkembangan bisnis dan mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.

5. Perencanaan Keuangan

Salah satu bagian penting dari rencana bisnis adalah proyeksi keuangan, yang membantu dalam merencanakan penggunaan dana, pendapatan yang diharapkan, dan estimasi biaya untuk mengoperasikan bisnis.

Baca juga : Memulai Bisnis Startup dan Cara Mendapatkan Modalnya

Struktur Bisnis Plan

Kerangka atau struktur dalam rencana bisnis dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis, tujuan rencana, dan audiens yang dituju. Namun, secara umum, rencana bisnis sering menggunakan struktur berikut.

1. Ringkasan Eksekutif (executive summary)

Bagian ini berisi gambaran singkat mengenai bisnis dan keseluruhan rencana. Di dalamnya akan dibahas poin-poin penting, seperti tujuan bisnis, nilai keunggulan, target pasar, proyeksi keuangan, dan lainnya.

2. Deskripsi Bisnis (business description)

Bagian ini memberi gambaran rinci tentang bisnis, visi, misi, dan nilai inti. Ada juga penjelasan mengenai produk atau layanan yang ditawarkan dan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan pasar.

3. Analisis Pasar (market analysis)

Dalam analisis pasar, pelaku bisnis perlu melakukan penilaian mendalam tentang pasar target, tren industri, dan ukuran pasar. Selain itu, perlu juga identifikasi pesaing utama dan peluang pasar yang ada.

4. Strategi Pemasaran (marketing strategy)

Kerangka strategi pemasaran berisi rencana tentang cara produk atau layanan akan dipasarkan dan dipromosikan. Selain itu, perlu juga ditetapkan segmentasi pasar, penentuan harga, distribusi, dan strategi branding.

5. Rancangan Produk atau Layanan (product or service design)

Bagian ini berisi penjelasan rinci tentang produk atau layanan, fitur, manfaat, dan keunggulan dibandingkan pesaing. Jika relevan, gambar atau ilustrasi produk juga dapat dimasukkan.

6. Struktur Manajemen (organizational structure and management)

Setiap entitas bisnis perlu memberi informasi tentang pendiri atau pemangku kepentingan utama. Selanjutnya, dijelaskan juga mengenai bagaimana perusahaan akan diorganisasi, termasuk struktur manajemen dan tanggung jawab masing-masing anggota tim.

 7. Proyeksi Keuangan (financial projections)

Bagian ini berisi rincian tentang proyeksi pendapatan, biaya, laba kotor, laba bersih, dan aliran kas dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, ada juga rencana mengenai penggunaan dana, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan bisnis.

8. Rencana pengembangan bisnis (business development plan)

Setiap bisnis harus memiliki strategi jangka panjang mengenai pengembangan bisnis, ekspansi pasar, pengenalan produk baru, dan rencana pertumbuhan.

9. Risiko dan mitigasi (risks and mitigation)

Lakukan identifikasi terhadap potensi risiko yang bisa dihadapi bisnis. Sertakan juga langkah-langkah yang akan diambil untuk mengurangi atau mengatasi risiko tersebut.

10. Pendanaan (funding)

Jika diperlukan, jelaskan rincian tentang bagaimana bisnis akan didanai, termasuk sumber pendanaan dan penggunaan dana tersebut. Pada bagian ini, Anda dapat memasukkan bantuan pendanaan dari layanan keuangan, seperti Loan Fazz Business

Layanan Loan yang merupakan salah satu layanan dari Fazz Business menyediakan pinjaman modal hingga Rp2 miliar. Bantuan dana tersebut memiliki bunga yang sangat rendah dan dapat dibayarkan secara fleksibel. Oleh karena itu, pendanaan ini sesuai dengan banyak bentuk bisnis, terutama UMKM. 

11. Tabel dan Lampiran (table of contents and appendices)

Bagian ini berisi daftar isi dari keseluruhan rencana bisnis dan lampiran seperti data pendukung, grafik, gambar, atau informasi tambahan seperti laporan keuangan.

Baca juga : Mengenal Kartu Kredit Perusahaan dan Fungsinya dalam Bisnis Anda

Cara Membuat Bisnis Plan yang Tepat

Bisnis Plan bukan hanya sekedar angan-angan atau bayangan semata, melainkan disusun secara terukur dan dengan fakta yang harus diuji. Berikut ini berbagai cara membuat Bisnis Plan yang baik. 

1. Lakukan Penelitian dan Analisis

Pelajari pasar potensial, pesaing, dan tren industri yang relevan. Identifikasi peluang dan tantangan yang ada dalam industri atau pasar yang ingin dimasuki.

2. Definisikan Visi, Misi, dan Nilai Bisnis

Tetapkan visi jangka panjang bisnis atau tujuan utama yang ingin dicapai, serta tentukan misinya. Tetapkan nilai inti atau prinsip yang akan menjadi acuan operasional bisnis.

3. Segmentasikan Pasar dan Profil Pelanggan

Tentukan segmen pasar yang akan dilayani. Identifikasi profil target pelanggan, seperti karakteristik demografis, psikografis, dan kebutuhan mereka.

4. Susun Strategi Pemasaran

Tentukan cara-cara yang akan diterapkan dalam memasarkan produk atau layanan kepada konsumen. Bisa menggunakan strategi pemasaran online atau offline. Buat rencana promosi, distribusi, penentuan harga, dan strategi branding.

5. Deskripsikan Produk atau Layanan

Susun keterangan atau penjelasan yang rinci mengenai produk atau layanan yang ditawarkan. Gambarkan juga berbagai fitur, manfaat, dan nilai yang akan diterima pelanggan dari produk tersebut.

6. Rancang Organisasi dan Manajemen

Tentukan struktur organisasi dan hierarki manajemen bisnis. Sebut dan jelaskan peran serta tanggung jawab setiap anggota tim.

7. Proyeksikan Keuangan

Berdasarkan dari banyaknya jenis modal yang akan dipilih, buat gambaran pendapatan, biaya, laba kotor, laba bersih, dan aliran kas selama periode tertentu. Sertakan analisis tentang harapan waktu yang dibutuhkan agar bisnis mencapai keuntungan.

8. Pertimbangkan dan Kelola Risiko

Identifikasi setiap risiko yang kemungkinan besar akan dihadapi bisnis, seperti masalah operasional, keuangan, atau pasar. Gambarkan juga tindakan yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menangani risiko tersebut.

9. Rencanakan Pengembangan Bisnis

Gambarkan strategi pertumbuhan jangka panjang yang diharapkan, seperti langkah ekspansi pasar, pembuatan produk baru, atau diversifikasi bisnis.

10. Ringkasan Eksekutif

Tentukan ringkasan eksekutif yang menarik, lengkap, dan menjelaskan poin-poin penting dalam rencana bisnis.

11. Penyusunan Dokumen

Karena akan diberikan kepada calon mitra, susun seluruh informasi rencana bisnis menjadi dokumen yang mudah dipahami. Jika perlu sertakan juga komponen pendukung seperti grafik, tabel, dan ilustrasi pendukung.

12. Pemeriksaan dan Revisi

Teliti rencana bisnis secara menyeluruh untuk memastikan kelayakan, konsistensi, dan akurasi. Mintalah masukan dari rekan, mentor, atau ahli bisnis untuk perbaikan lebih lanjut.

13. Finalisasi dan Distribusi

Setelah revisi dan perbaikan, finalisasi rencana bisnis tersebut. Sampaikan rencana bisnis kepada pihak-pihak yang terkait, seperti calon investor, mitra potensial, atau tim internal.

Baca juga : Rekomendasi Usaha yang Belum Banyak Pesaing, Pasti Cuan!

Jenis-Jenis Bisnis Plan

Business plan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus, tujuan, atau konteks bisnis tersebut. Berikut adalah beberapa jenis bisnis plan yang umum. 

1. Rencana bisnis awal (startup business plan)

Jenis business plan ini cocok untuk bisnis yang baru didirikan atau startup. Bentuk ini mencakup detail tentang visi bisnis, analisis pasar, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rencana pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan.

2. Rencana bisnis ekspansi (expansion business plan)

Bentuk ini berfokus pada rencana pengembangan bisnis yang sudah ada, seperti ekspansi ke lokasi baru, diversifikasi produk atau layanan, atau memasuki pasar baru. Rencana ini harus menjelaskan bagaimana bisnis akan beradaptasi dengan perubahan dan mencapai kesuksesan dalam skala yang lebih besar.

3. Rencana bisnis internal (internal business plan)

Rencana ini mungkin tidak ditujukan untuk pihak eksternal seperti investor, melainkan sebagai panduan internal bagi tim manajemen atau pendiri bisnis. Bentuk business plan ini lebih fokus pada strategi operasional, pengembangan produk, dan perencanaan keuangan jangka pendek.

4. Rencana bisnis penjualan atau pemasaran (sales or marketing business plan)

Strategi pemasaran dan penjualan menjadi fokus utama dalam bentuk rencana bisnis ini. Di dalamnya mencakup rencana iklan, promosi, distribusi, dan segala hal terkait yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan.

5. Rencana bisnis keuangan (financial business plan)

Rencana bisnis ini sangat menitikberatkan pada aspek manajemen keuangan, seperti proyeksi pendapatan dan biaya, analisis profitabilitas, perencanaan modal, dan manajemen kas. Bentuk ini kerap digunakan oleh calon investor atau pihak keuangan.

6. Rencana bisnis kontinuitas (business continuity plan)

Jenis business plan ini adalah rencana yang menjelaskan bagaimana bisnis akan beroperasi dalam situasi krisis. Di dalamnya mencakup langkah-langkah darurat, perencanaan cadangan, dan pemulihan bisnis.

7. Rencana bisnis restrukturisasi (turnaround business plan)

Jenis business plan ini cocok untuk bisnis yang mengalami masalah finansial atau operasional serius. Rencana ini berfokus pada perubahan yang diperlukan untuk memulihkan bisnis ke kondisi yang lebih baik.

8. Rencana bisnis pemecahan masalah (problem-solving business plan)

Bentuk rencana bisnis ini digunakan ketika bisnis menghadapi tantangan atau hambatan tertentu. Rencana ini merinci strategi dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan kembali ke situasi yang tepat.

9. Rencana bisnis konseptual (conceptual business plan)

Jenis ini lebih sesuai digunakan pada tahap awal ide bisnis karena lebih fokus pada konsep, potensi pasar, dan nilai unik dari produk atau layanan yang direncanakan.

10. Rencana bisnis inovasi (innovation business plan)

Bentuk rencana bisnis ini cocok untuk bisnis yang berfokus pada pengembangan produk atau teknologi baru. Jenis ini membahas aspek inovasi, riset dan pengembangan, serta cara memperkenalkan produk baru ke pasar.

Baca juga : Jenis-Jenis Waralaba yang Paling Umum di Indonesia, Yuk Simak!

Contoh Bisnis Plan yang Bisa Dipakai

Berikut ini adalah contoh business plan untuk usaha bernama Katering Mamamu yang menekankan produksi makanan sehat.

1. Ringkasan Eksekutif

Katering Mamamu adalah perusahaan katering yang berdedikasi untuk menyediakan makanan sehat dan lezat kepada pelanggan kami. Visi kami adalah menciptakan pengalaman kuliner yang inovatif dan bermakna, agar menginspirasi perubahan positif dalam pola makan sehari-hari masyarakat.

2. Deskripsi Bisnis

Katering Mamamu akan menyajikan pilihan menu sehat yang beragam, mencakup hidangan sayuran segar, protein berkualitas tinggi, dan variasi makanan yang cocok untuk berbagai kebutuhan diet. Kami akan berfokus pada kualitas bahan baku dan mengutamakan kerja sama dengan petani lokal atau pemasok yang berkualitas.

3. Analisis Pasar

Dalam era kesadaran akan kesehatan yang semakin berkembang, permintaan makanan sehat semakin tinggi. Kami melihat peluang usaha besar untuk memenuhi kebutuhan ini di pasar lokal kami, di mana masih terdapat kekurangan dalam pilihan makanan sehat yang praktis dan lezat.

4. Strategi Pemasaran

Kami akan mengadopsi strategi pemasaran multikanal, dengan fokus pada platform online dan media sosial. Kami akan menyoroti keunikan produk kami, kualitas bahan baku, dan penawaran layanan yang detail. Selain itu, kami akan mengadakan acara promosi di acara komunitas dan pameran lokal untuk memperkenalkan produk kami kepada khalayak yang lebih luas.

5. Rancangan Produk

Katering Mamamu akan menawarkan berbagai paket menu, mulai dari katering harian untuk individu hingga acara spesial seperti pesta dan rapat bisnis. Kami akan mengutamakan variasi dan nutrisi dalam setiap hidangan, dengan menawarkan menu sesuai kebutuhan dan preferensi pelanggan.

6. Struktur Organisasi dan Manajemen

Pemilik, yaitu saya sendiri, akan bertindak sebagai direktur utama dan kepala koki. Tim kami akan terdiri dari koki berpengalaman, ahli gizi, dan staf layanan pelanggan. Setiap anggota tim akan memiliki peran yang jelas dan berkontribusi pada pengiriman makanan berkualitas tinggi.

7. Proyeksi Keuangan

Dengan proyeksi pertumbuhan yang realistis, kami memperkirakan mencapai titik impas dalam enam bulan pertama operasi. Dalam tiga tahun pertama, kami berambisi untuk mencapai pendapatan tahunan sebesar Rp300.000.000 dengan margin keuntungan yang sehat. Kami juga telah menyusun anggaran untuk biaya awal dan operasional.

8. Rencana Pengembangan Bisnis

Pada tahun kedua operasi, kami berencana untuk meluncurkan layanan pesan antar secara online untuk mempermudah pelanggan dalam memesan makanan sehat. Pada tahun ketiga, kami akan mempertimbangkan ekspansi ke kota-kota tetangga dan mengembangkan kerja sama dengan perusahaan dan kantor di wilayah tersebut.

9. Risiko dan Mitigasi

Risiko yang kami identifikasi adalah fluktuasi harga bahan baku dan persaingan dalam industri katering. Kami akan mengatasi risiko ini dengan menjalin kontrak jangka panjang dengan pemasok bahan baku dan mengevaluasi harga secara berkala. Kami juga akan menawarkan promosi khusus dan pelayanan pelanggan unggulan untuk membedakan diri dari pesaing.

Itulah tadi struktur bisnis plan yang ideal, cara membuat, jenis, hingga contoh bisnis plan yang bisa kamu gunakan. Bagaimana apakah Anda sudah memahaminya sekarang?

Share

Reach out to unlimit your business

Your company is registered with?

Account you would like to open?

Browse by product

Indonesia